Ku ingin pulang

37 4 0
                                    

akhirnya setelah solat asar, kami menuju ke rumah quran yang akan kami tempati.
aku di kirimkan foto oleh ustad maulana, aku klik dan sempat sedih.

ya Allah ini kayanya rumah bekas warung, batinku

aku menunjukkan kepada mutiara,
"dek liat deh, ini rumah quran yang akan kita tempatin"
"kaya bekas warung gitu ya kak?"

"coba gua liat" abang ku meminta
"nih" ku tunjukkan hpku
"haha yakin lo betah disana" ledeknya
"dih jahat bgt malah d ledekin" kesalku
"udah a, adeknya niat baik tuh mau menyelamatkan kita sekeluarga, malah d ledekin" kata mamahku
"tau lo" aku masih kesal
"iyaa elah lo mah baperan bgt, semoga adikku yang paling cantik yang bernama vionillah syahidah akan menjadi hafidzoh, keluarganya Allah, dan ngga baperan lagi" doa abangku
"ihhhh" sambil ku pukul tangannya dr bangku belakang
"eh gua lagi nyetir" katanya kagok

******

setelah 35menit di perjalanan yang berkelok-kelok. akhirnya kami sampai di masjid yang semalam kami berhenti.

"ini masjid semalem kan?" kata babeh
"iya beh" kata kakaku, "dr sini kemana kak?"tanyanya kepadaku
"lurus aja kata ustad maulana, ntar ada banner selamat datang peserta tahfidz di rumah quran gitu"kataku

"ihh itu kak" tunjuk adikku.

***

kami pun turun dan menemui ustadzah yang sudah siap untuk menyambut kedatangan santri.
"assalamualaikum, ini ustadzah permata ya?" tanyaku pada wanita bercadar d depanku sambil menyalami tangannya yang ia tarik.
"bukan, saya ustadzah asyfa, ustadzahpermatanya di dalam, ayok silahkan masuk, sekalian aja barang bawaannya diturunin"katanya ramah

kami bulak balik mengangkut barang bawanku yang sungguh banyak hehehe

"silahkan duduk" kata ustadzah asyfa
kami mengangguk dan tersenyum.

tiba-tiba datang seseorang dengan tubuh mungil dengan hijab panjang, namun tak berniqob.
"assalamualaikum" sapanya sambil menyalami kami satu persatu
"Waalaikumussalam"
"ini rombongan dari bekasi ya?" tanyanya
"iyaa"
"wahh sudah jalan-jalan ke pantai yaa? saya aja belum hehehe"
kami tersenyum malu

"perkenalkan saya ustadzah permata, saya yang akan menjadi musyrifah disini bersama dengan ustadzah asyfa"
"oh iya ustadzah, ini masih baru ya tempatnya?" tanya ayahku
"iya ayah, kebetulan yang punya rumah ini ingin menghibahkan rumahny untuk kebaikan di jalan Allah, dan meminta saya bekerjasama untuk mengurusnya untuk rumah al-quran" jelasnya "oh iya kaka vio sama mutiara sudah ada hafalan berapa juz?"tanyanya kepada kami
"aku cuma 2 juz us"kata mutiara
"kalo aku sih yang tertera di ijazah tahfidz pas SMA 8juz us" kataku malu takut ditest di tempat
"tapi sudah mutqin?"tanya lagi
"belum" aku dan mutiara kompak hehehe
"oh yaudah gpp, nanti minta di mudahin sama Allah, oh iya ayah bunda, jadi sebenarnya pondoknya bukan disini, jadi sedang di bangun pondok ngga jauh dr sini sih, kalau sudah jadi insya Allah akan pindah kesana" jelasnya lagi
"boleh kita liat?" giliran mamah yang penasaran.
"oh boleh, nanti minta anterin sama ustadzah asyfa saja"

******

akhirnya kami d antar oleh ustadzah asyfa untuk melihat area yang akan di jadikan pondok.

ternyata ustadzah asyfa adalah orang cikampek, yaa ngga jauhlah yaa dari tempat aku dan mutiara.

"depan belok kanan ya kak" katanya
"oh sawah gitu ya ustadzah?"kata mamahku
"iya memang di tengah sawah bu" jelasnya
"itu di depan sebentar lagi sudah sampai"
"oh gitu doang ya?" tanya kakaku ketus
"yah gini mah susah puter baliknya" lanjutnya

karena memang jalannya pas untuk 2 mobil dan pinggir kanan dan kiri sawah dimana posisi sawahnya menjorok ke dalam.
namun dengan kelihaian menyetir akhirnya bisa putar balik.

Ku Ingin Menjadi Keluarga-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang