siapakah si mpunya rumah ini?

22 2 0
                                    

Saat kami sedang sibuk dengan al-quran masing², tiba² ustadzah permata menghampiri kami,
"Gimana vio, nadzifah betah?" Tanyanya
Karena kebetulan yg duduk di depan hanya aku dan nadzifah.
"Betah² aja sih aku mah us" nadzifah dengan tegas menjawab.
Sedangkan aku hanya senyam-senyum. Dia pasti tau keresahanku,

"Tadinya tuh dauroh ini hampir gagal loh" seakan memulai cerita
"Kenapa gitu us?" Tanyaku
"Vio udah liat kan pondok yg deket sawah?" Aku pun mengangguk
"Tadinya kan mau disana, qodarullah yaa belum jadi, karena keterbatasan dana, pak maulana nih riyadhoh-nya kenceng (riyadhoh adalah bahasa kami bila ada yg punya hajat dan terus bersholawat dan sholat), tapi ya belum d kasih sama Allah mungkin ya, akhirnya karena emang sudah terlanjur disebar berita dauroh gratis dan d mulai awal bulan agustus dan sudah banyak juga yang daftar, jadi beliau bilang 'us gimana rumah saya aja yang dijadikan tempat dauroh?' Jujur ana kaget bgt, dan langsung nanya 'lalu antum sekeluarga tinggal dimana?' Katanya 'gampang us kami ngontrak aja' "

"Hah? Jadi mereka ngontrak us?" Aku dan nadzifah kompak hampir saja mata kami keluar dari tempatnya

"Hssssssst" sambil menutup mulutnya dengan telunjuk
"Iya akhirnya beliau ngontrak dan rumah ini di renov, kalo kalian tau awalnya tuh ga sebagus ini, kamar mandi belakang aja udah d renov, dan kamar mandi depan ini baru, apalagi tempat wudhu ini kan masih d plester kan pas kalian awal masuk, ya Alhamdulillah akhirnya jadi juga dan kalian orang terpilih yang datang ksini, mau tau ngga kenapa beliau membuat dauroh ini dan percaya sama ana buat nge handle?"pancingnya agar kami bertanya

"Iyaiyaa gimana us?" Nadzifah semangat

"Jadi ana kan guru di darul quran, anaknya tuh sekolah disana, beliau awalnya bisa terbilang mampu lah yaa, atau cukup, lalu beliau naik d percaya jadi manager atau apa gt ya di salah satu bank gt, melesat juga kehidupan beliau, beberapa kali jenguk anaknya pake mobil, tapi tau lah ya kalian kalau bank itu banyak ribanya dan dosanya gimana, dan beliau di fitnah menyalahgunakan uang sampe berapa milyar gt, akhirnya beliau setiap hari di cari depkolektor atau preman, sampe beliau ga berani pulang katanya, jenguk anaknya aja ga berani ya karena ngga ada uang, anaknya karena ga dikasih uang jajan jadi anaknya suka bantu² temennya bahkan maaf bisa di bilang jadi babu biar d kasih jajan sama temennya itu, anak DQ kan banyak yang kaya juga kan yaa, duh kalau di inget saya sedih bgt liatnya masya Allah, sampe akhirnya beliau ber azzam mau mengabdikan seluruh harta yang beliau punya untuk jalan Allah, karena ana adalah ustadzah yang megang anak beliau jadi ana lah yang suka d hubungin beliau sekedar nanya kabar anaknya, sampai beliau tiba² bilang 'us mau kerjasama di jalan Allah kah?' Ternyata ana d percaya ngurus dauroh ini, tadinya ana juga ragu, ana juga belum mutqin dan ana lulus dauroh gratis di salman, tapi ana lupain dlu, mungkin disini ana lebih bermanfaat drpd ana di salman, ana murojaah untuk diri ana sendiri"

Aku dan nadzifah benar² memperhatikan setiap kata² yang keluar dr mulut ustadzah permata.

"Beliau sholawatnya masya Allah bgt, dan banyak juga yang beliau rasakan manfaatnya bahkan ke-dahsyat-an sholawat, hutang beliau sedikit² sudah terbayar, jadi sambil bayar hutang sambil juga renov dan bangun pesantren, tapi beliau mau narik anaknya dr DQ karena malu sudah lama ga bayaran, ana sih rekomendasiin pesantren quran yang gratis, cuma gatau gimana anaknya juga"

"Ya Allah, aku merinding us, gatau mau ngomong apa" kataku
"Sama ka vio, aku jga"

Riba jaman sekarang bagaikan sisa makanan yang memang sudah ada lagi yang harus kita makan, simalakama, mau di makan itu makan sisa dan bahkan basi bisa membuat perut sakit, namun bila tidak di makan, kebutuhan tubuh tidak terpenuhi
Dlm alquran pun sudah dijelaskan, Allah membolehkan jual beli dan mengharamkan riba,
Di ayat lain, Allah menjelaskan orang yang melakukan dan memakan riba seperti orang yang kemasukan setan karena gila, karena mereka mengatakan riba itu boleh. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini.
Hidup adalah pilihan 😉
Dan pilihanmu ada ditanganmu
Namun Alquran sebagai petunjuk sudah menjelaskannya

****

Tiba² shabrina menghampiri kami
"Us aku lupa loh beli odol, sama pencuci muka"
"Kalau itu mah harus ke alfa ya?" Tanya ustadzah
"Iya gimana us?"
"Yaudah catet aja" tiba² ustadzah mengeraskan suara "yang mau nitip siapa aja? Tolong di catet, nanti teh ina mau belanja ke pasar di temenin sama teh vio" katanya

"Hah?" Aku keselek "aku us?" Tanyaku
"Iya teh vio nanti nemenin teh ina ya belanja, sekalian belanjain titipan anak² yaa"
"Jam berapa us?"
"Sebentar lagi teh ina dtg"
Entah harus seneng atau gimana, aku yang pertama jalan² di daerah sini hehehe

****

"Tiiiin tiiiiiin" suara klakson
"Kak vioooooooo"
Aku dr kamar langsung mengambil dompet
"Iyaiyaaaa"

Di depan sudah ada ustadzah permata, mungkin menjelaskan kalau teh ina akan pergi denganku
Dan aku kaget melihat motor rx king di depanku,
"Teh ina bawa ini? Waduh aku naiknya ribet" kataku sambil melihat gamisku
"Sok aku tahan" katanya
Aku pun pamit dengan ustadzah dan teman².

Ya Allah, beneran kaya di pondok dlu, cuma ijin keluar aja udah seneng banget heheheh

****

NB.
Maaf yaa baru update lagi, baru dtg moodnya buat nulis lagi, hehehe
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa dengan menyentuh tanda bintang,
Jazakumullah
I love u all my reader💓

Ku Ingin Menjadi Keluarga-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang