Prologue

34.5K 2.6K 89
                                    

Pernikahan ini seperti rumah yang terbuat dari kartu. Mudah roboh jika tertiup angin.

Perempuan itu mengamati cincin yang melingkar pada jari manisnya. Benda yang selalu ia nantikan sejak dulu, tapi...

Bukan dengannya.

Jannah mengamati profil wajah lelaki yang berstatus resmi sebagai suaminya. Rahang kotak yang dihiasi bulu-bulu halus itu menjadikan sosoknya tampak sangat maskulin. Hidungnya mancung meskipun tidak terlalu ramping. Sepasang alis tebal yang lurus dan panjang. Pangkal hidung yang terbelah, menunjukkan bahwa pemiliknya kerap berpikir keras.

Refleks Jannah menahan napas saat lelaki di sampingnya bergerak dalam lelap. Posisi yang tadi berbaring, kini berubah menjadi miring menghadapnya. Hal yang membuat Jannah sontak meraih guling dan meletakkan benda tersebut di antara keduanya.

Jannah tahu, tidak seharusnya mereka tidur di ranjang yang sama. Karena sekalipun keduanya saling tidak menginginkan satu sama lain, pesona seorang Candra Purnomo sangat sulit ditepis.

Perlahan Jannah memejamkan kedua matanya. Berusaha berdamai dengan keadaan. Namun, benaknya justru sibuk berandai-andai.

Seandainya ia tidak masih terjebak pada masa lalu. Seandainya ia tidak masih mengharapkan orang lain, mungkin segalanya akan terasa lebih mudah dijalani.

Sayang, sejak awal pernikahan ini terjadi tanpa satu pun hati yang terlibat dari kedua belah pihak. Dan Jannah tidak akan kalah dalam mempertahankan pintu yang setia tertutup rapat.

*

Author's Note:
Bacalah selagi "On Going" di Wattpad. Cerita ini sudah TAMAT dan lengkap di KaryaKarsa (@ Junieloo).
Untuk informasi selengkapnya, baca bab "Info Penting" sebelum PROLOGUE, ya.

Thank uLove uSee u

House of Cards #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang