1O/1O

2.2K 331 215
                                    

dance (adeptus xiao)author  , addiosbbie─── s t a r t e d !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dance (adeptus xiao)
author  , addiosbbie
─── s t a r t e d !

:: ✧

Akhirnya...

Decitan sepatu terus berbunyi, tak memperdulikan hari yang semakin lama semakin larut. Kedua insan yang tengah berlatih, [Name] dan Xiao belum menyelesaikan sesi latihan mereka hari ini.

"[Name], berhenti mengacaukan bagian terakhir. Kita harus segera mengakhiri latihan, besok kita sudah harus tampil."

[Name] menundukkan kepalanya. Pasalnya sedari tadi- ah tidak, dari bulan lalu ia terus saja mengacaukan gerakan, terutama bagian terakhir, saat mereka berdua menyatukan dahi dengan durasi yang agak lama.

"M-maafkan aku! Ayo kita coba sekali lagi."

"Tidak. Aku sudah lelah."

Xiao dengan wajah kusutnya berjalan ke sudut ruangan, mengambil botol airnya dan kemudian bersiap-siap untuk pulang.

"Hiks..."

"[Name]?"

Xiao yang melihat bahu sang gadis bergetar kemudian menghampirinya.

"[Name]?"

"Maafkan aku, sungguh! Aku selalu mengacaukan sesi latihan kita, aku tidak melakukannya dengan baik, tolong sekali lagi, senpai! Aku yakin kali ini aku akan melakukannya dengan baik!"

"[Name]..."

Xiao mengerti, gadis yang menangis didepannya ini tengah gugup. Mungkin ini yang pertama kali untuknya. Sebenarnya Xiao juga, namun ia lebih bisa mengatasi kegugupannya.

"Dengarkan aku, kita sudahi latihan hari ini."

"Tapi-"

"Tidak. Kau bisa kelelahan dan sakit. Yang kau perlukan sekarang hanya tenang... jangan gugup. Lakukan seperti biasa. Saat tampil nanti anggap tidak ada yang melihatmu, hanya kita. Hanya kita berdua yang tampil."

[Name] masih menangis. Xiao berinisiatif menarik tubuh gadis itu kepelukannya. Membiarkan ia menangis.

Dirasa sudah mulai tenang, Xiao melepaskan pelukannya dan mengelus kepala [Name].

"Sudah larut malam, aku akan pulang. Kau juga segera tidur, [Name]. Jangan berlatih sendiri tanpa sepengetahuanku. Saat kita berhasil menampilkan tarian kita dengan baik, aku akan memberimu hadiah."

DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang