[ Nama Samaran ]
Andra = Dimas
Yudha = Dhanu
Putri = Mia
Syila = NailaEmpers Of Heart
"Eh Mas, ku lihat kau ini masih muda. Kenapa mau terima kerja ini? Kau kan bisa kerja kantoran di tempat kau.. "
Dimas menoleh sekilas ke arah Bendi. Kedua tangannya mengangkat satu kotak kayu berukuran sedang. Saat ini, mereka telah sampai di pulau sebelah, pulau Masoni.
"Saya ki (ini) cuma lulusan SMK, mas. Mana bisa kerja kantoran, paling bagus yo (ya) jadi satpam. Dulu, saya pernah kerja jadi satpam, tapi belum sampai satu bulan saya dipecat, mas. Gara-gara waktu itu ada maling, saya malah tidur.. Yowes (yaudah) barang-barang nya habis dibawa si maling, mas" jawabnya sambil sesekali tertawa. Bendi ikut tertawa mendengar penuturannya.
"Ada-ada saja kau ini, Mas. Pantas saja kau di pecat.. hahaha"
Mereka berdua tertawa bersama-sama. Bendi menepuk bahunya dua kali.
"Kau sudah menikah kan ya? Tadi yang telpon kau itu.. istri kau? "
Dia mengangguk. "Nggih, mas. Dia istri saya.. " jawabnya sambil memberikan senyum.
"Lalu, bagaimana dengan istri kau itu? Apa tak sedih jika kau tinggal jauh? "
Dia menggaruk tengkuk belakang. "Ya, sedih sih, mas. Tapi, yo gimana lagi? Awalnya istri saya gak izinin saya, katanya nanti rindu. Nah, saya bujuk berkali-kali akhirnya luluh.. "
Bendi mengangguk paham. "Sudah hamil kah istri kau itu? ". Dia terdiam. Lalu, menggeleng pelan.
"Dereng (belum), mas. Do'akan yo (ya) .. "
Bendi mengangguk seraya memberikan jempol. Tangannya menerima beberapa kertas berwarna merah. Pria itu menghitung jumlah uang tersebut. Dia tersenyum puas. "Pas, sesuai dengan kesepakatan.. " ucap Bendi sambil bersalaman dengan kedua pria di depannya.
Dimas menatap daerah sekitar. Gelap, dan suram. Hanya pepohonan lebat yang menghiasi pinggir pulau. Iris matanya menatap kotak kayu yang sedikit terbuka. Kedua matanya memincing.
"Senpi Glok 45 GAP" batinnya dalam hati dengan terkejut.
Senjata api itu memang dikenal dengan senjata paling berbahaya, pistol semi-otomatis yang berasal dari Austria. Senjata ini termasuk dilarang diperjualbelikan karena termasuk barang ilegal. Hanya Aparat TNI dan Polri khusus lah yang bisa memiliki senjata ini.
Namun, kini apa yang dia lihat?
Satu kotak penuh berisi senjata berbahaya itu.
Bendi berbalik. Menatapnya sambil tersenyum tipis. "Sekarang kau sudah tahu kan, apa pekerjaanmu? ". Dia terdiam. Lalu, mengangguk pelan.
Empers Of Heart
"Bagaimana sejauh ini? Aman? " tanya seorang pria paruh baya kepada pria muda di sampingnya. Pria muda itu berdiri tegap.
"Aman, pak! Semua terkendali. Tidak ada satu pun yang mengusik kita sampai sejauh ini.. "
Pria tua itu mengangguk. "Lalu, bagaimana dengan bisnis saya? "
"Kemarin, ada tikus kecil yang berusaha kabur, pak. Tapi, bapak tenang saja, kami sudah mengurusnya dengan baik"
"Kau apakan tikus itu? " tanya pria tua itu sambil melipat kedua tangannya. Netra matanya menatap tajam pria muda itu.
"Kami jadikan santapan Alpha, Harimau kesayangan saya.. "
Pria tua itu mengangguk. Kedua matanya menatap lurus ke arah laptop."Siapa mereka? " tanya pria itu dengan telunjuk yang mengarah ke layar benda digital itu.
"Dia anggota baru, pak. Yang badannya besar itu namanya Dhanu Wicaksana asal Medan, pengawal asisten bapak.. kalau yang perempuan itu namanya Mia Friska Wulandari asal Bandung, koki baru di kelompok kita" jelas pria muda itu secara rinci.
Pria tua itu mengangguk singkat. Netra matanya menatap tajam ke layar. "Lalu, siapa dia? " tanyanya sambil menujuk ke arah layar.
"Dia Dimas Arya Pamungkas, pak.. dari Jogja, satu tim dengan Bendi, jual-beli barang seludupan di pelosok pulau.. ". Pria tua itu terdiam. Dagunya bertumpu di atas kedua tangannya. Kemudian, dia berdiri Netra matanya menajam.
"Awasi mereka dengan ketat! Saya punya firasat, jika mereka bukan orang sembarangan!
Empers Of Heart

KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka Sang Letnan [END]
Fiksi RemajaJUDUL SEBELUMNYA : EMPERS OF HEARTH ⚠CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKSI⚠ SPIRITUAL - ROMANCE "Allah akan menjadi saksi perjuanganku meraih hatimu" ______________________ "Kenapa Nan milih gue? " "Karena cinta tidak butuh alasan, bukan? " "Tapi, gue gak...