Happy Reading
___________________________________
Hari sudah gelap, Cafe yang tadi dipakai belajar oleh Tamara juga sudah mulai sepi dan disana terlihat Ello yang tertidur. Tamara menatap lembut wajah Ello yang tertidur dengan nyaman, kemudian ia menjulurkan tangannya untuk mengelus rambut Ello.
Tamara tersenyum dan beberapa saat kemudian tangannya ditarik oleh Ello dan digenggam dengan erat sampai sampai ketika Tamara ingin menarik tangannya itu sangatlah susah.
Melihat Ello yang malah tertidur semakin nyenyak, Tamara mendekat sambil terus memperhatikan wajah Ello.
"Sebenernya aku juga kangen" kata Tamara pelan
"Tapi apa aku salah yah kalo ga suka liat kamu terlalu deket sama temen temen cewe di circle vespa kamu" lanjut Tamara
"Dan apa aku salah kalo aku ga suka diajak main ke tempat temen temen vespa kamu itu?" lanjut Tamara meluapkan alasan alasan kenapa ia putus dengan Ello
"Kamu suka mau dimengerti, tapi kamu ga mau coba ngertiin aku" kata Tamara kembali
Dan saat itu mata Ello terbuka, yang pertama kali Ello lihat adalah wajah Tamara yang berada di hadapannya.
Menyadari jika Ello sudah bangun, Tamara segera menarik tangannya dan ia segera mengambil tasnya berniat untuk pergi tetapi perkataan Ello menghentikan pergerakan nya yang sedang membereskan buku buku.
"Aku denger semuanya" kata Ello
Tamara masih membelakangi Ello dengan memegang buku yang akan di masukan ke dalam tasnya.
Lalu tangan Ello melingkar di perut Tamara, kepala Ello berada di punggungnya. Tamara jelas terkejut dengan perlakuan Ello.
"Maaf Mara" kata Ello
"Maaf karna ga bisa ngertiin kamu" lanjut Ello
"Aku gamau putus sama kamu Mara" jeda "Kasih aku kesempatan lagi, aku mau berusaha" jeda "Mara sayang, maafin Ello" kata Ello dengan lembut
Tamara merasakan jika Ello semakin mempererat pelukannya.
"Sayang, maafin" kata Ello kembali
"Ello janji bakalan jaga batasan pertemanan Ello, Ello mau utamain Mara dulu, Ello mau manjain Mara dulu, pokoknya Ello mau sama Mara sampe nanti" kata Ello dengan berubah nada menjadi sangat manja
Tamara pada akhirnya mengelus tangan Ello yang berada di perutnya lalu melepaskannya, Tamara berbalik dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ello.
"Hm janji?" tanya Mara
Ello mengangguk pelan.
"Tapi mau kan balikan?" tanya Ello penuh dengan harap
Tamara tersenyum dan mengangguk.
Detik itu juga Ello langsung memeluk Tamara kembali dengan senyum penuh bahagia. Tamarapun membalas pelukannya.
"Kangenn Maraa" kata Ello sambil mengecup pucuk rambut Tamara beberapa kali
"Kangen kamuu jugaa" balas Tamaraa
"Waw jadi seperti ini rasanya menjadi seekor nyamuk?" kata Barista Cafe yang ternyata sejak tadi ada memperhatikan dua sejoli itu
"Ayoo bantu gue hancurin bumi ini" ajak Barista yang satunya
***
Disisi lain yaitu dirumah Caramel, ia sedang bermain game bersama kaka sepupunya yaitunya ka Reo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARAVANILA (END)
Teen FictionVanilla Galen Delana gadis yang sangat ceria, periang, banyak tingkah, pintar dibidang akademik berbeda dengan Albara Lucas Edzard seorang remaja laki laki yang dingin, irit bicara, tak suka bergaul, pintar di bidang non akademik. Tetapi kalian juga...