Chapter 13 : Emosi

1.3K 204 143
                                    

Bara dan Vanila sudah sampai di sekolah tetapi ketika sudah berada diparkiran, Vanila dengan tergesa gesa pergi lebih dulu menuju kelas dan meninggalkan Bara.

"Sabar Bara" kata Bara pada dirinya sendiri

"Eh Bar baru sampe?" tanya Kara yang barusaja datang juga bersama ka Reo

"Hm" balas Bara pada Kara lalu ia juga menatap tajam pada ka Reo

"Yauda ke kelas bareng yuk" kata Kara dan Bara berjalan lebih dulu

Kara pamit pada kaka sepupunya itu lalu ia mengejar Bara dan mensejajarkan langkahnya dengan Bara.

"Sorry ya semalem jadi berantakan gara gara fans gue yang tiba tiba dateng dan malah rusuh jadinya" kata Kara

"Sorry Kar" batin Bara yang merasa jika perbuatannya semalam sedikit keterlaluan

Bara mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya dan itu adalah sebuah coklat yang Bara bawa untuk Vanila tetapi ketika bertemu Kara ia merasa tidak enak pada Kara yang pada akhirnya Bara memberikan coklat itu pada Kara.

"Apa ini Bar?" tanya Kara

"Buat lo" balas Bara

Dengan segera Kara mengambilnya dan tersenyum.

"Sebagai permintaan maaf gue" lanjut Bara

"Emang lo ada buat kesalahan sama gue?" tanya Kara

"Kalo lo gamau biar gue ambil lagi" kata Bara mengalihkan pembicaraan

"Mau kok mau, makasii ya Bar" balas Kara

Dan mereka sampai dikelas, mereka menghampiri teman temannya lalu duduk di kursinya masing masing.

Tetapi mereka malah fokus pada coklat yang dibawa Kara, karna penasaran teman teman Kara pun bertanya.

"Coklat dari fans lo ya ibu peri?" tanya Vanila

"Ihh enak yaa jadi ibu perii suka dapet hadiahh dari fans nya, mamii pengennn jadi seleb juga" kata Unik

"Bukan dari fans" jawab Kara

"Baby Kara dikasih siapa? adik kelas? kaka kelas? temen kelas?" tanya Choco yang tiba tiba menyambar disana

"Siapa Kar?" tanya Lian yang ikut penasaran

Semuanya menatap Kara penasarann dan menunggu jawaban Kara.

"Dari Bara" kata Kara dan mereka semua hanya ber oh ria tetapi detik berikutnya semuanya terkejut

"Apa? Bara?" tanya Unik

"Bara si kulkas?" tanya Lian

"Bara?" batin Vanila

"Temen gue?" tanya Choco

Kara hanya mengangguk dengan tersenyum.

"Maksud Bara apaan dah, dia confess ke gue tapi deketin Kara gitu maksudnya?" batin Vanila yang mulai kesal

"Tuh si Bara Bere mau nembak Vanila atau ibu peri sihh" batin Unik

"Baby Kara suka coklat ya berarti? nanti gue bawain coklat yang banyak deh ya buat baby Kara" kata Choco yang masih bisa tersenyum

"Ga usah" balas Kara

"Ga ada penolakan nanti gue bawain pokoknyaa, gue balik dulu ke kursi gue ya baby Kara, bye bye" kata Choco lalu ia pergi ke kursinya lagi

"Emang pada dasarnya omongan cowok itu ga bisa di percaya" batin Vanila

Dan tak ada obrolan lain lagi karna bel masuk juga sudah berbunyi yang menunjukan pelajaran akan segera dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARAVANILA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang