Chapter 4 🌈

20 7 23
                                    

Hai! Udah berapa lama aku Hiatus? Moga gak lupa sama alurnya.

•••

Suara kikikan dari Anak kecil terdengar di sebuah taman kecil, Kim Seungmin tertawa kecil seraya mendorong pelan ayunan berisikan Yun Ji kecil yang tengah duduk di atas ayunan khusus anak-anak.

Yun Ji mendongkak melihat wajah Pamannya dari bawah. "Paman, ayo pulang, aku lelah," Kim Seungmin yang mendengar itu lantas mengangguk, lalu menggendong Yun Ji dari arah belakang.

Kini Yun Ji tengah berada di dekapan Kim Seungmin. "Ayo pulang, sudah lelah ya? Nanti tidur ya kalau sudah sampai rumah, ya," ajak Kim Seungmin, Yun Ji mengangguk lalu memeluk leher Kim Seungmin.

Kim Seungmin berjalan santai menuju Apartemen Yun Ji hingga sebuah Tas terbang mengalihkan pandangannya, dengan cepat ia memeluk erat tubuh Yun Ji dan berbalik membiarkan tas terbang itu mendarat di pundaknya.

Dia meringis pelan dan melirik sekilas tubuh Yun Ji kemudian, menghela napas lega karena Yun Ji baik-baik saja gadis itu tengah tidur pulas di dalam dekapan Kim Seungmin.

Kim Seungmin yang memiliki sifat sedikit tempramental mulai memuncak ketika melihat tas selempang wanita yang tergeletak di atas aspal, tiba-tiba sebuah gaduh dari sepatu terdengar membuat dia mengalihkan pandangannya dari tas ke arah kegaduhan itu.

Dia tersentak kecil ketika melihat siapa yang datang. "Maaf-maaf aku tidak sengaja, Oh! Ini tasku maaf Tuan maaf," ucapnya seraya membungkuk lalu mengambil tasnya.

Kim Seungmin bergeming menatap sang pelaku, membuat si pelaku menggigit bibir bawahnya dan menunduk. "Tadi ... Aku sedang bosan lalu, aku baling-balingkan tasku, aku tidak tahu jika tasku ini akan terbang mengenai kamu dan Anakmu, Maaf," sahut sang pelaku.

Kim Seungmin melirik Yun Ji yang masih setia menutup matanya lalu menatap sang pelaku. "Lain kali berhati-hatilah Hara,"

Sang pelaku tersentak lalu menatap Kim Seungmin tak percaya. "Kamu mengetahui namaku?!" katanya seraya menunjuk dirinya sendiri.

Laki-laki tampan itu dengan cepat mengalihkan pandangannya meneguk kasar Salivanya lalu berpura-pura merapikan tatanan rambutnya dengan sebelah tangan kanannya dan tangan kirinya menahan bobot Yun Ji. "Menebak," sahutnya beralibi.

Hara menarik napasnya lalu mengangguk paham. "Wah, aku kira kamu peramal, hhh," sahut Hara dengan nada kecewa.

"Tapi tidak apa, tebakkanmu benar! Sekali lagi, maaf Tuan aku tidak sengaja, maaf Tuan," katanya seraya membungkuk.

Kim Seungmin mengangguk. "Tidak apa, kalau begitu aku pergi dulu," ucapnya namun, langkahnya terhenti ketika Hara menarik ujung blazer mahal milik Kim Seungmin.

Kim Seungmin menoleh. "Ada apa?"

Hara menatap lekat-lekat manik Kim Seungmin. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Laki-laki itu bergeming, lalu berdiri menghadap Hara. "Tidak." Mendengar itu Hara menghela napas kecewa.

"Wajahmu seperti tidak asing seperti ... Ah! Kau seperti yang ada di mimpiku, di mimpiku dia sangat kejam tapi tampan, baik juga wajah kalian sangat mirip, aku lupa namanya Kim, Kim, Kim siapa ya?" katanya antusias.

"Sudah selesai? Aku harus membawa anak ini pulang," sahut Kim Seungmin dengan nada datar, Hara melirik ke arah Gadis mungil yang tengah tertidur itu lalu tersenyum.

"Dia cantik, wajar saja Ayahnya saja tampan 'kan? Selamat atas pernikahan kalian!" Mata Kim Seungmin membelalak, pipinya bersemu.

"Dia ponakanku, aku belum menikah," Kini mata Hara yang membelalak dan pipinya bersemu karena malu.

Lucid Dream Marketing Dream Store Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang