Chapter 5 🌟

24 7 60
                                    

Hai!! Aku kembali! Sekian lama aku vakum, entahlah ini part seru atau enggak, ini part pendek. Soalnya udah vakum empat bulan nulis jadi kaku gitu, untuk permulaan aja part ini, makasih yg udah nunggu!

***


Gelak tawa dalam sebuah ruangan terdengar keras, beberapa botol berwarna hijau berdiri tegak di atas meja bersamaan dengan beberapa camilan.

Kim Seungmin meneguk minumannya yang berada di sebuah gelas beling yang kecil lalu tersenyum melihat teman-temannya.

Matanya tersorot melihat temannya yang memiliki wajah mirip tupai tengah berdebat dengan Seo Changbin.

Han Jisung berdiri lalu menaruh tangan kanannya di depan tubuhnya seperti isyarat agar semua orang, hanya bisa mendengarkan dia dan berhenti berbicara.

"Sekarang aku tanya, apakah di Neverland ada yang menjual es kepal Milo?" tanya Han Jisung, Seo Changbin yang tidak mau kalah turut berdiri dan menatap laki-laki yang sedikit lebih tinggi darinya.

"Apakah Neverland ikut lebaran??" tanya Seo Changbin tak mau kalah.

Kim Seungmin yang melihat itu hanya tertawa kecil lalu memainkan lingkaran gelasnya dengan jari telunjuknya kemudian, menoleh ke arah jendela transparan yang ada di cafe tempat mereka minum.

Senyumnya luntur melihat ada seorang perempuan tengah berjalan gontai melewati cafe yang berisikan Kim Seungmin dan teman-temannya, laki-laki itu beranjak tanpa pamit kemudian meninggalkan teman-temannya yang berdebat tidak berbobot itu.

"Hey, Hey, Hey!! Jika kepala Ironman gatal apa yang ia garuk, kepala atau helmnya?!!" teriak Han Jisung, Seo Changbin yang mulai gerah dengan pertanyaan konyol Han Jisung kini mulai kembali duduk dan meneguk sojunya dengan kasar.

Dia tersenyum miring. "Yang ia garuk pantatnya! Puas?!" jawab Seo Changbin ketus.

Suara lonceng dari pintu cafe terdengar, Kim Seungmin baru saja keluar dari cafe itu tanpa pamit lalu menoleh ke kanan dan ke kiri seraya menghembuskan napasnya yang menimbulkan asap dari uap panas dari tubuhnya.

Dia pergi ke arah perempuan yang sedang berdiri di depan zebra cross menunggu lampu hijau menyala, Kim Seungmin yang ada di belakang tubuh perempuan itu mulai menaikkan syal yang ia kenakan hingga menutupi setengah wajahnya.

Matanya melirik ke arah lampu jalanan yang masih menunjukkan warna merahnya lalu melirik ke arah perempuan yang menjadi objek mengapa dia mengikutinya.

Bunyi denting dari pergantian warna terdengar, Kim Seungmin melirik sekilas lampu itu dan turut berjalan pelan bersamaan dengan beberapa orang turut menyebrang, kedua tangannya ia masukkan ke saku jaket yang ia kenakan karena cuaca yang teramat sangat dingin terlebih lagi sekarang sudah pukul dua dini hari.

Dia terus melangkah mengikuti perempuan itu tanpa tentu arah, langkahnya terhenti ketika perempuan itu pergi ke arah sebuah jembatan gantung yang tak jauh dari posisinya. Kim Seungmin terus mengikutinya hingga berakhir di depan pagar penyanggah jembatan.

"Dasar pria brengsek buntal!! Bisa-bisanya kamu memecat produser profesional sepertiku!! Enyahlah kau buntal!!" Perempuan itu berteriak ke arah sungai yang ada di bawah jembatan itu lalu menangis.

Kim Seungmin yang melihat pemandangan itu hanya menghela napas dan menatapnya dalam diam. "Kau kira, kau siapa?" sahutnya seraya menghapus ingusnya dengan punggung tangannya membuat Kim Seungmin harus memalingkan wajahnya karena jijik.

"Aku bekerja hampir dua puluh jam sehari, itulah mengapa aku selalu terlambat, aku harus menyiapkan adikku sekolah, memerhatikan makannya, agar dia tidak hanya minum air mineral saja seharian, tapi mengapa kau memecatku pria botak!!!" teriaknya lagi di selingi tangis.

Lucid Dream Marketing Dream Store Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang