Prolog

81 16 46
                                    

Ini cerita Side Story Azril, dari Obliviate semoga suka!

•••

Hawa dingin menembus kulit, seorang gadis dewasa berjalan dengan bersungut-sungut, sesekali dia menendang jalanan karena kesal.

"Awas saja, aku pulang nanti aku buktikan kalau aku bisa masak! Memangnya kenapa kalau masakanku gosong, asin, setidaknya aku sudah usaha!" gerutunya, sesekali dia menggarus hidungnya yang gatal.

Tiba-tiba suara ponsel berbunyi, dia mengambil ponselnya dari tas string hitam yang ia kenakan. Dia menghela napas ketika melihat siapa yang menelpon dirinya.

Siluman Ular Calling...

"Ada apa?" sahutnya tanpa basa basi dengan nada malas, terdengar dari ujung sana kalau dia tengah tertawa terbahak-bahak mendengar suara gadis ini.

"Diam! Aku buktikan kalau aku bisa!!" teriaknya, kemudian menendang botol yang ada di depannya guna menyalurkan rasa kesal dalam dirinya.

"Mati aku." batinnya.

Dia meringis ketika botol itu mengenai kepala laki-laki berkepala pelontos, berperawakan gemuk dengan tato Hello Kitty di tangan kekarnya.

Gadis itu meringis dengan ponsel masih melekat di telinganya, dia bergerak tidak nyaman ketika laki-laki itu berteriak kesal karena botol yang ia tendang.

"Sena, Sena nanti lagi ya, aku mau pergi ke minimarket ada diskon besar-besaran bye!"

Gadis itu menutup ponselnya lalu bergerak untuk lari walaupun tubuhnya seperti menolak untuk lari, dia mati kutu sekarang.

"Hey! Kau! Kau 'kan yang melempar botol ini?!!" teriak Laki-laki botak itu dari ujung sana, dia yang panik hanya bisa meringis, menggigit kukunya dan berlari menjauh dari Laki-laki itu.

"MAAF!!" teriak gadis itu sambil berlari.

Namun, sayang. Laki-laki berkepala botak itu malah mengejar gadis itu dengan beberapa temannya yang ada di sampingnya saat itu.

Berakhir dengan kejar-kejaran karena sebuah kecelakaan yang di buat oleh kebodohan sendiri, gadis itu berlari tanpa tentu arah sesekali ia hampir tertangkap.

Dia terus berteriak meminta maaf sambil berlari, keringat sudah membasahi wajah mulusnya dan punggungnya, dia merutuk dirinya sendiri karena lonceng yang ada di tasnya membuat Laki-laki itu mudah mendapatkannya.

Dia berlari sambil melepas gantungan lonceng yang ia gunakan, berakhir dengan.

Jalan buntu.

"Aish ... Bagaimana bisa, aku lupa ini jalur jalan buntu?" Dia mengacak-acak rambutnya yang di kuncir kuda, dia melirik ke kanan dan kekiri.

Gadis itu menjentikkan jarinya saat melihat ada kedai minuman herbal yang tak jauh dari tempat ia berdiri, dia tersentak ketika mendengar suara seruan laki-laki yang sedari tadi mengejarnya.

Dia menoleh kebelakang, jantungnya berdegup kencang saat melihat ada bayangan beberapa laki-laki yang mengejarnya.

Gadis itu berlari ke depan kedai minuman herbal itu kemudian mengetuk pintu kayu tersebut namun, tak di sangka pintu itu tidak di kunci dan tak butuh waktu yang lama gadis itu langsung membuka pintunya tanpa permisi saat langkah rombongan itu mulai terdengar sangat dekat.

Lucid Dream Marketing Dream Store Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang