Noppanut guntachai, Boun. Seorang ketua gangster Mafia yang menyamar menjadi nerd. Mengaku straight namun sampai ketika dia bertemu dgn seseorang yang mampu mengusik seksualnya.
Warut Chawalitrujiwong, Prem. Hanya seorang mahasiswa biasa yang menyim...
suara pedang memenuhi ruangan itu. "BODOH! BAGAIMANA BISA KALIAN GAGAL MENDAPATKAN NYA!"
"m-maaf boss sepertinya ada yang membocorkan rencana kita, jadi saat hendak bertindak ternyata disana tidak ada orang sama sekali"
"Tangkap penghianat itu sekarang juga, dan lacak keberadaan sialan yang kabur itu. Jika tidak mendapatkan mereka, maka kalian yang aku eksekusi!"
para anak buah yang mendengarnya sontak menelan kasar ludahnya "b-baik boss segera kami bawa"
setelahnya mereka pergi dan meninggalkan sang boss diruangan itu. "sepertinya ingin memulai permainan yang baru, baiklah mari kita ikutin permainan ini apakah akan berjalan sesuai rencanamu?" ucap sang boss menyeringai
• Boun pov ini gw lagi makan di dapur suapan pertama, "kok gw pengen deketin dia ye"
suapan kedua, "Tapi pas sekalinya dia straight"
suapan ketiga, "kalo gitu ceritanya yang ada gw malu"
suapan keempat, "apa coba dlu aja kali ya? kalo ada tanda-tanda risih baru ngejauh"
suapan kelima, "oke mulai dari mana ya, eh bukannya dia ada minta nomor gw? kok sampe skrg ga ada nelpon atau ngechat sih"
saat hendak menyuap lagi, ternyata handphone gw bunyi "wih sapa tuh, liat dlu ah sapa tau prem nelpon haha"
"Ah males bgt ternyata anak kambing yg nelpon"
• Boun pov end
Boun mengangkat telepon itu "halo" sapa orang diseberang sana iye Tay Tawan
"hm"
"heh lo kaga ngampus? bntr lagi masuk bego"
"mampus gw lupa" batin Boun
"ya" balas Boun lagi
"aelah lo, sini cepetan gw mau ngomong"
"bomat" final Boun lalu mematikan telepon mereka
Setelahnya dia panik bergegas menghabiskan makanannya dan bersiap-siap kekampus dengan dandanan nerd.
Selesai itu semua, Boun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Jam masuk kelas tersisa 15 menit lagi, belum lagi harus berjalan setelah memarkirkan mobilnya di cafe.
Untungnya Boun sampai dikelas tepat waktu. Baru saja menetralkan nafas sehabis berlari, dosen yang mengajar ternyata langsung datang juga.
*Ini skip pelajaran kedua, cmn dosennya belum dateng* "dih untung aja lo selamat, coba tadi gw ga nelpon lo pasti terlambat dah" ucap Tay
Karena Boun anaknya males ngeladenin, dicuekin lah tuh.
"buset ngambekan banget dah lo, iya² sorry sama kata² gw kemaren. Gw bukannya homophobic, cuman gw agak aneh aja tentang begituan"
"otak dipake buat mikir, gw tanya apa yg aneh?" Boun menjawab dengan wajah yg hmm
"y-ya aneh aja, selama ini kan sekitar gw ga ada yg begitu"
"serah lo"
"lah kan lo selama ini sama gw juga, ya baru 2 tahun sih. Apa jangan² ada cowo yg bikin lo kepincut ya? makanya lo kek ga terima" ucap Tay dengan tatapan curiga
Tanpa menjawab sepatah kata pun, Boun malah berdiri dan berjalan meninggalkan kelas.
Kenapa bisa keluar kelas padahal belum jam istirahat? Tadi kating udah ngasih tau kalo dosennya sakit jadi ga masuk.
"Nah ini nih kebiasaan, main pergi aja si setan" ucap Tay kesal
(Note : jika Boun bingung atau kehabisan kata² untuk menjawab, maka dia tanpa ba bi bu langsung pergi)
Disini Tay menyusul Boun, kemana? ya kekantin wkkwk
Jangan kira karena Boun berpenampilan nerd, dia akan menetap di perpustakaan. oh tentu tidak.
"cie ilah, ngaku ga lo! kalo gw tebak pasti si anak ekonomi kan siapa ya namanya perm? Purm? Perth? Ah iya Prem!"
"aduh mampus ketara bgt emng gw?" batin Boun
"NAH DIEM BERARTI IYA, GW CEPUIN AH... eh tapi kok tumben mrka ga kesini?" tanya Tay
"ya mana gw tau, bosan kali sm makanan disini" jawab Boun
"kalo kata gw mah dia males karena ada lo, lo sok jual mahal sih pdhl pgn pedekate kan"
"dih sok tau dugong"
"yayaya terserah lo deh, tapi ntar pajak jadiannya jgn lupa hahahha"
sebenernya update karena seneng bgt masuk rank 2 tags Prem, ya walaupun nnti bisa aja turun tapi gapapa pengen note aja disini xixi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.