Daddy Isseus

250 25 0
                                    

Daddy issues adalah kondisi yang terjadi saat seseorang mempunyai hubungan tidak sehat dengan ayahnya.
Kondisi ini juga dapat terjadi ketika kamu tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidup.

Sebagai contoh, anak yang mengalami daddy issues mungkin akan berperilaku kasar terhadap pasangannya ketika sudah dewasa. Pola perilaku ini muncul karena ia kerap melihat sang ayah bertindak kasar terhadap ibunya semasa kecil.

Sementara itu, daddy issues yang muncul karena ketidakhadiran sosok ayah dalam hidupnya bisa membuat seseorang kesulitan untuk percaya atau berkomitmen dengan orang lain. Misalnya, seorang ayah pergi meninggalkan istrinya yang sedang hamil untuk bersama wanita lain. Saat sang anak lahir, ia akan sulit menjalin hubungan atau berkomitmen dengan lawan jenis karena takut mengalami hal serupa.

Hingga kini, kondisi ini belum dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental. Meski begitu, daddy issues dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi psikologis orang-orang yang mengalaminya.

Tanda-tanda Daddy issues seringkali memengaruhi cara seseorang dalam bersikap dan perilaku. Beberapa sikap dan perilaku yang menjadi tandanya, antara lain:

1. Hanya tertarik pada orang yang lebih tua

Ketidakhadiran sosok ayah atau hubungan yang rumit dengan ayah membuat kamu mendambakan sosok penggantinya. kamu mungkin merindukan sosok lebih tua untuk memberikan kasih sayang dan cinta, yang tidak didapatkan semasa anak-anak. Kerinduan itu pun kemudian membuat kamu cenderung lebih tertarik pada orang dengan usia lebih tua.

2. Bersikap cemburuan, dan sangat protektif

Daddy issues terkadang membuat orang yang mengalaminya khawatir akan ditinggalkan oleh pasangan. Kekhawatiran tersebut kemudian membuat kamu sering cemburu dan melakukan tindakan-tindakan overprotektif, salah satunya sering memeriksa isi ponsel pasangan.

3. Membutuhkan jaminan cinta dan kasih sayang yang konstan

Orang yang mengalami daddy issues seringkali merasa tidak aman dalam hubungan. Kondisi ini membuat kamu secara terus-menerus membutuhkan jaminan cinta serta kasih sayang dari pasangan. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tersebut pada akhirnya hanya akan membuat pasangan menjauh dan meninggalkan kamu.

4. Takut akan kesendirian

Daddy issues umumnya membuat orang dengan kondisi ini takut akan kesendirian. Meskipun begitu, ketakutan berkomitmen membuat mereka lebih suka berganti-ganti pasangan maupun menjalin hubungan disfungsional (penuh dengan konflik) daripada melanjutkannya ke arah yang serius.

Tanda-tanda daddy issues pada masing-masing orang mungkin akan berbeda satu sama lain.

Jika tanda-tanda yang dirasakan mulai mengganggu fisik, psikologis, maupun aktivitas kamu sehari-hari, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Bagaimana cara mengatasi daddy issues?

Untuk mengatasi kondisi ini, kamu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Nantinya, terapis akan membantu mengidentifikasi masalah dan menyembuhkan luka keterikatan dengan ayah kamu di masa lalu.Penanganan bisa dilakukan lewat terapi atau konsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala kecemasan yang kamu rasakan. Pahitnya masa lalu memang tak dapat diubah.

Namun, cara memandang diri, masa depan, serta orang-orang baru yang ditarik atau hendak masuk ke dalam hidup kamu bisa diubah.

#Mentalillness
#DaddyIssues

Mental IllnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang