15: sharing is caring

380 65 17
                                    

Dika tidak tau kenapa akhir-akhir ini ia begitu sial. Mulai dari mobilnya yang mogok dan harus berakhir menginap di bengkel, pagi-pagi ia sudah dibuat kesal dengan si kembar yang tidak mau saling mengalah, sampai malam pun ia harus menunda perjalanan pulangnya karena hujan yang turun dengan derasnya.

Rasanya Dika ingin mengeluh pada supir ojeknya yang tidak sigap dikondisi seperti ini. Harusnya paling tidak ia siap jas hujan kan? Bukan malah membuatnya harus menunggu di pinggiran toko bersama beberapa orang lainnya.

"Pak Dika."

"Hmm?"

"Maaf ya.. gara-gara saya gak bawa jas hujan kita jadi harus nunggu lama disini," ucap sang supir.

Dika menghela napas pelan, "Ya mau gimana lagi.." katanya pasrah lalu memandangi kotak pizza oleh-oleh untuk anaknya.

"Sebenarnya tadi mau bawa karena saya tau kondisi saat ini memang sudah masuk musim penghujan, tapi karena anak saya yang paling besar lagi cari kerjaan jadi saya pikir dia yang paling butuh barang itu."

"Memangnya hanya punya satu di rumah?"

"Yang lain sudah gak layak pakai, mau beli pun yaa nanti dulu deh buat keperluan yang lain dulu."

Dika sempat tertegun untung saja ia tidak jadi mengomel perihal jas hujan. Lagipula hujan sederas ini akan tetap membasahi tubuhnya meskipun memakai benda itu. Menunggu memang sepertinya lebih baik.

"Oh yaa pak Dika.. Makanan yang tadi bapak beli itu namanya pitza ya?"

"Iya pak, kenapa memangnya?"

"Ini anak saya yang bontot.. sebentar lagi ulang tahun mau nyobain makan pitza katanya, tapi saya ga tau tempat belinya tuh dimana maklum belum pernah makan gituan."

"Ahh gitu.. anak-anak biasanya emang suka banget makan pizza ini aja saya belikan untuk anak saya."

"Iya pak.. Pas banget pak Dika minta saya anterin kesana jadi gak perlu nyari-nyari lagi," katanya senang.

Setelah obrolan singkat itu mereka sama-sama sibuk mengamati jalan, sesekali Dika memainkan ponselnya untuk mengabari istrinya.

Saat tetesan air hujan mulai reda mereka melanjutkan perjalanan sekitar 20 menit akhirnya mereka tiba di kediaman Dika.

"Makasih ya pak.. sepertinya ini terakhir saya minta antar jemput, selain besok saya libur mobil saya sudah keluar dari bengkel."

"Ooh siap pak Dika."

Dika menyerahkan helm yang ia kenakan juga satu kotak pizza yang tadi ia beli.

"Loh apa ini pak??"

"Untuk anak bapak, bilang selamat ulang tahun dari saya dan keluarga semoga si dede jadi anak yang cerdas dan jadi kebanggaan orangtua."

"MasyaAllah pak.. ulang tahunnya masih tiga hari lagi lagian ini kan untuk anak-anaknya pak Dika."

"Sudah terima aja, masih ada satu kotak lagi kok. Anak saya juga sepertinya jam segini sudah pada tidur. Dan ini upah hari ini karena udah antar jemput saya."

"Tapi ini kelebihan pak??"

"Udah gapapa, buat beli apaan kek. Udah ya saya ditungguin istri saya tuh," kata Dika lalu membuka gerbang rumahnya.

"Ya Allah, terima kasih banyak ya pak Dika!!" katanya begitu senang.

"Sama-sama." balas Dika.

"Papaaaa!" teriak ketiga anaknya yang melihat kedatangan Dika dari balik pintu. Ketiganya kompak berlarian mendekati Dika lalu memeluknya.

"Loh kok belum tidur?"

Being Parents Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang