02; Gara-gara Es Krim.

1.2K 123 12
                                    

"Mama, Papa mana?" tanya anak kecil yang sedari tadi masih menguap, sambil mengucek sebelah matanya.

Anak ini baru saja bangun dari tidur siangnya.

"Papa kan kerja kak.."

"Ooh kelja," jawabnya sambil menengok ke kanan kiri merasa bingung.

Yuna masih diam memperhatikan anaknya yang kembali berbaring di kasur.

"Kok bobo lagi, mandi dulu yuk?"

"Papa kelja ya Mah?" tanyanya lagi.

Yuna tersenyum gemas melihat putrinya yang nampak seperti orang mengigau " iya sayang Papa kerja, kakak ngigo ya? bangun-bangun kok cariin Papa."

"Papa kapan pulangnya sih?"

"Sebentar lagi Papa pulang, makanya kakak bangun yuk abis itu mandi.. nanti Papa pulang kakak udah wa--"

"PAPA PULANG.. " teriakan yang begitu nyaring terdengar dari luar membuat anak kecil yang terlihat mengantuk tadi buru-buru turun dari kasurnya,

"PAPAAA!!" teriaknya lalu berlarian menuju pintu dan memeluk Papanya.

Dengan senyum cerahnya Dika membalas lalu membawa anaknya kedalam gendongannya,
"Aduh anak Papa semangat banget sih.. "

"Papa, Papa kok lama banget sih pulangnya. .."

"Masa sih, biasanya juga Papa pulangnya sore kok."

"Kakak kan kangen sama Papa."

"Oh ya? Papa juga kangen sama kakak," ucapnya sambil menciumi pipi Kei.

"Duh duh mesra banget sih kalian, kaya gak ketemu setahun aja deh.. " ucap Yuna yang ikut nimbrung dalam obrolan Anak dan Ayah itu.

"Ihh mama cemburu nih yee," ledek Dika.

"Ihh apaan engga.."

"Kayaknya kakak belum mandi ya?" tanya Dika yang membuat Kei meringis.

"Tadi disuruh mandi malah bobo lagi."

"Abis ini mandi sama Mama ya."

"iyaa papa."

"Pinternya anak papaa," ucap Dika sambil mengusak rambut Kei.

"Papa,,, papa bawa apa?" tanya Kei ketika melihat sebuah bungkusan di tangan Dika.

"Hmm coba kakak tebak Papa bawa apa?"

"Ayam goleng!"

Dika menggelengkan kepalanya, "tebak lagi!"

"Pelmen?"

"Temennya permen, tebak lagi dong."

Kali ini Kei terdiam sebentar, tampaknya anak kecil itu berusaha berpikir keras membuat bibirnya mengerucut lucu.

Yuna tersenyum geli, melihat ekspresi sang Anak.

Being Parents Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang