16; selingkuh!?

289 58 2
                                    

Sayang, maaf aku pulang telat lagi hari ini. Jangan tungguin aku, tidur duluan kalau memang udah ngantuk. Tolong sampaikan juga maafku ke anak-anak ya, hv a nice dream💖

Yuna menghela napas kasar (lagi).
Di malam yang dingin ini ia harus tabah menerima pesan yang isinya selalu sama dengan seminggu terakhir.

Pulang telat.

Yuna sudah bertanya ini sebelumnya dan jawaban suaminya itu tetap sama yaitu urusan pekerjaan yang memang tidak bisa Yuna larang. Jauh dilubuk hatinya ia khawatir, suaminya terlalu overwork yang berakibat akan mengganggu kesehatan badannya.

Tetapi Dika dengan segala jurus bujuk rayunya selalu saja bisa mendamaikan hati Yuna yang selalu merasa cemas.

Lapor cinta, Aku udah makan. Empat kali malah karena Vernon tadi tiba-tiba nawarin makan nasi Padang jadi aku ikut hehe. Tenang aku juga minum air putih banyak hari ini dan minum kopinya cuma 1x. Keren kan?

Kamu gak usah khawatir pokoknya, oiya besok Sabtu Minggu aku free. Kita jalan-jalan ya? Rasanya udah lama, kamu yang pilih tempatnya yaa.

Isi pesannya selalu saja manis membuat Yuna selalu percaya bahwa suaminya itu memang baik-baik saja.
Yuna mematikan TV lalu mengajak ketiga anaknya untuk lekas membersihkan diri sebelum tidur.

"Waktu untuk nonton TV dan mainnya sudah habis ya. Sekarang waktunya tidur. Ayo cuci kaki dan sikat gigi dulu," ucap Yuna.

Tumben sekali, ketiga anaknya langsung menurut tanpa banyak babibu padahal di hari sebelumnya mereka kekeuh tidak mau tidur sebelum Ayahnya pulang.

Sepertinya mereka sudah terbiasa dengan jam kepulangan ayahnya yang selalu larut beberapa hari ini.

"Mama kok gak sikat gigi?" Tegur Zayyan ketika menyadari ibunya itu hanya termenung di depan kaca.

"Ah iya... Sampai lupa," ucap Yuna buru-buru mengambil satu sikat yang lebih panjang berwarna senada dengan milik mereka.

Setelah selesai, Yuna mengantarkan anak-anaknya ke kamarnya masing-masing. Si sulung Keisha nampaknya begitu lelah, ia langsung tertidur begitu Yuna merapatkan selimutnya dan memberikan satu kecupan hangat di keningnya.

Sedangkan si kembar yang berada dalam satu kamar, memerlukan belaian khusus dari ibunya agar bisa terlelap.
Paling tidak ini suatu kemajuan yang bagus, mereka sudah bisa tidur terpisah dengan orangtuanya.

Yuna memasuki kamarnya yang sepi dengan tidak bersemangat, Dika akan baru sampai tengah malam nanti. Sedangkan paginya ia harus kembali bekerja lagi begitu terus hingga tidak ada waktu untuk keduanya bersua barang sebentar saja.

Biasanya Yuna selalu bercerita tentang kejadian-kejadian hari ini pada suaminya sambil mendengarkan jantung Dika yang mengalun pelan di telinganya dan suaminya itu selalu setia mendengarkan keluh kesahnya. Meskipun terdengar sepele tetapi kegiatan itu mampu mengembalikan kewarasan Yuna.

Yuna akhirnya mencoba memejamkan mata sambil mengingat pesan teks yang dikirimkan suaminya membuat ia tiba-tiba merasa senang.

Weekend nanti Dika berjanji akan meluangkan waktunya, kira-kira tempat apa ya yang belum pernah ia dan anak-anaknya kunjungi?

Yuna berpikir terus berpikir sampai akhirnya ia bergumam rasanya ia perlu mengajak anak-anaknya mengunjungi perpustakaan nasional setelah itu piknik di taman kota.

Sederhana tapi penuh makna. Membayangkannya saja rasanya sudah membahagiakan.



PADA SABTU PAGI

Being Parents Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang