Bab 9: Ancaman Kenandra

3 2 0
                                    


Semua rencana yang di buat oleh Kenandra berjalan dengan lancar. Mereka pun memulai rencana selanjutnya.

"Sekarang, sudah percaya kan, kalo kita tidak membohongi Bang Jojo," ucap Vero dengan percaya diri.

"Cepat turunkan drum itu!" ucap Bang Jojo kepada anak buahnya, tapi Kenandra dengan cepat menghalanginya.

"Jangan buru-buru, bagaimana kalo hadiah ini kita tukarkan dengan daerah kekuasaan Bang jojo," ucap Kenandra dengan nada licik.

"Daerah kekuasaan gue? Ooh, gue paham sekarang. Jadi kalian tidak berniat memberikan hadiah ini dengan gratis, kan?" ucap Bang Jojo yang mengetahui maksud dari kedua pemuda di depannya itu.

Kenandra menunjuk Bang Jojo dengn jarinya, "Nah, bener banget, tuh. Di duni ini mana ada hal yang gratis," timpal Kenandra.

Bang Jojo mulai menggeram, ia membuang ludahnya kesembarang arah.

"Jadi kalian kesini hanya mau cari mati?" ucap Bang Jojo yang masih menahan amarah nya.

"Ouh, Bang Jojo terlalu membanggakan diri sendiri ternyata. Gue suka hal itu," ucap Kenandra sembari tertawa kecil.

"Gue denger-denger Bang Jojo besok akan menerima uang yang cukup banyak." Vero menghentikan ucapannya, "Gue hanya mau nanya nih, apa boleh kita menggantikan Bang Jojo untuk menerima uang itu?" lanjut Vero.

Perkataan dari Vero dan Alvanza membuat Bang Jojo kehabisan kesabarannya.

"Kalian kesini memang mau cari mati. Serang!" ucap Bang Jojo. Semua anak buah Bang Jojo mulai menyerang Vero dan Kenandra.

Mereka pun saling menyerang satu sama lain, satu pukulan, tendangan, tonjokan, sudah saling mendarat di wajah mereka satu sama lain.

Kenandra yang dekat dengan truk itu langsung memukul dinding truk. "Serang!" perintah Kenandra. Semua anak buah Vero yang bersembunyi di dalam truk itupun keluar dan ikut menyerang anak buah Bang Jojo.

Melihat hal itu, Bang Jojo menjadu sangat kesal, ia pun mencoba pergi dari tempat itu, tapi Kenandra dan Vero menghentikannya.

"Mau kemana, Bang?" tanya Vero dengan wajah sombongnya.

"Kalian sebenarnya mau apa, sih? Bukannya kalian kesini cuman mau ngasih hadiah, kan. Sekarang, hadiahnya sedah di terima sama gue. Jadi kalian sudah boleh pergi," ucap Bang Jojo lalu melanjutkan langkahnya untuk pergi dari tempat itu. Tetapi, Kenandra dan Vero tidak memperbolehkan Bang Jojo melangkahkan kakinya sedikit pun.

"Abang sudah menerima hadiah kita. Tapi, kita belum mendapatkan apa yang kita mau," balas Vero.

"Disini terlalu ramai. Bagaimana kalo kita bicara di tempat lain saja," usul Kenandra, Vero dengan bersemangat menyetujuinya.

"Hm, bener sekali apa yang lo bilang. Mereka dengan seenaknya aja bertarung disini." Vero menatap anak buahnya yang tengah bertarung. "Tidak menghormati Bos mereka saja," lanjut Vero berpura-pura menjelek-jelekkan para suruhannya itu.

"Mending kita pergi dari sini aja, Bang," ajak Kenandra lalu membawa Bang Jojo ke sebuah mobil yang mereka siapkan dari awal.

Mobil itupun berjalan meninggalkan tempat perkelahian mereka, dan menuju ke tempat yang cukup sepi.

Sampailah mereka di sebuah tempat dengan suara ombak air yang pelan, dan dinginnya hembusan angin yang menusuk hingga ke tulang.

"Ngapain kita kesini?" tanya Bang Jojo yang nampak kebingungan.

"Kita akan bersenang-senang malam ini," ucap Vero, hal itu membuat Bang Joji semakin merasa ada yang aneh.

Prok!

KENANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang