Bab 01

1.5K 120 37
                                    

Revisi

Heppy Reading
✯✯✯
✯✯
✯️
☹️✌️

====================================

- Dunia Roh, Benua Timur.

Di malam hari, di sebuah hutan yang tampak tenang dan tentram. Seorang pria berjubah hitam-merah terlihat sedang berjalan menuju sebuah altar besar di tengah hutan. Tidak jauh dari sana, terlihat lebih dari lima sosok pria berjubah hitam sedang membungkuk memberi hormat kepadanya. Membiarkan orang lain tahu bahwa pria berjubah hitam-merah ini memiliki posisi yang cukup tinggi diantara mereka.

Pria berjubah hitam-merah itu berjalan secara perlahan ke altar besar itu, sikapnya acuh tak acuh. Ekspresi wajahnya terlihat sangat tenang. Kedua tangannya ditekan dengan lembut. Setelah itu, mereka membentuk sebuah segel rumit. Mengikuti terbentuknya sebuah segel, tiba-tiba saja sebuah Roh Jiwa Pedang besar sedingin es muncul dan berdengung dengan rendah di belakangnya, diikuti dengan suhu di sekitarnya yang tiba-tiba saja melonjak!

"Dengan segel abadi ini, aku Hua Lan membari hormat kepada Roh Bumi dan Surga" Ujar pria berjubah hitam-merah itu dengan lantang. Lalu segera, segel ditangannya bersinar terang dan berubah menjadi sebuah cahaya yang mengalir dan melayang di tengah-tengah altar besar itu.

Cahaya itu bersinar semakin terang dan menyebar membentuk sebuah pola formasi di tengah-tengah altar. Tidak berlangsung lama setelah formasi terbentuk, tanah tiba-tiba saja bergetar hebat, diikuti dengan gelombang aliran energi alami yang kuat dan desiran angin kencang yang menyapu seluruh isi hutan. Membuat suasana hutan malam yang awalnya tenang dan tentram menjadi lebih bergejolak dari sebelumnya. Namun tidak berlangsung lama, sebuah kuncup bunga teratai hijau berukuran besar muncul dari dalam formasi secara misterius.

Dan pada saat itu juga, Lima Roh Binatang Legendaris (Singa Armor Bersayap, Griffin Berbulu Emas, Rubah Berekor Sembilan, Phoenix Emperor, dan Naga Legenda) muncul di belakang kuncup bunga dengan aura yang sangat kuat.

Menyaksikan ini, Hua Lan dan lebih dari lima sosok pria berjubah hitam itu sontak terkejut sebelum menunduk memberi hormat.

"Ambillah dan jaga dia dengan penuh kasih sayang!" Ujar ke-Lima Roh Binatang Legendaris itu secara bersamaan dengan aura mendominasi yang sangat kuat, diikuti dengan kuncup bunga teratai hijau yang melayang kearah Hua Lan.

"Baiklah!" Ucap Hua Lan ragu-ragu dan mengambilnya. Lalu tiba-tiba saja angin kembali bertiup kencang, diikuti dengan Lima Roh Binatang Legendaris yang menghilang secara misterius. Dan tidak berlangsung lama setelah desiran angin kencang itu berhenti, itu secara alami membuat hutan kembali tenang dan sunyi.

Hua Lan menatap lekat pada kuncup bunga teratai hijau yang berada di tangannya, dia mengulurkan tangannya dan sedikit menyentuh permukaan kelopak bunga teratai itu. Segera, sebuah aura agung yang murni dan suci menyebar dari dalam kuncup bunga teratai hijau yang perlahan mekar itu. Diikuti dengan gelombang aliran energi alami berwarna hijau dan cahaya yang sangat menyilaukan mata yang segera membanjiri seluruh isi hutan dan sekitarnya.

Tidak berlangsung lama setelah gelombang aliran energi yang meletus secara eksplosif dan sinar cahaya yang menyilaukan mata di hutan yang luas itu. Segera, suara lembut tawa bayi yang khas terdengar ditelinga Hua Lan dan lebih dari lima sosok lainnya yang hadir di sana. Hua Lan dan yang lainnya membuka mata mereka dan menatap lekat pada sosok bayi mungil yang sedang tertawa dan terbaring di atas kelopak bunga teratai yang telah mekar secara sempurna itu. Bayi mungil itu memiliki wajah yang sangat manis dengan sejuta pesona di setiap nafasnya yang lembut. Bulu matanya yang lentik dan rapi sangat serasi dengan manik matanya yang besar berwarna hijau jernih nan indah, dengan hidung mancung yang mungil dan bibir merah mudanya yang kecil serta rambutnya yang berwarna putih dengan sedikit sentuhan warna hijau di bagian poninya, menjadikannya seperti seorang malaikat yang tidak bersayap.

[BL-] Heavenly Fairy God (B1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang