Seperti kata dokter. Usai obat infusnya habis, Ten di boleh kan pulang. Tentunya masih dalam masa perawatan. Dengan begini Hyewon jadi bertanggung jawab penuh atas dirinya. Mengantar pemuda itu sampai ke rumah dan juga membuatkan bubur untuk makan malam. Dalam kondisi seperti ini pun Ten gak boleh hanya makan salad seperti biasanya. Dia butuh nutrisi lebih untuk tubuhnya.
"Ayo aaa~" bersikap manis. Hyewon menyuapi Ten semangkuk bubur yang dibuatnya.
"Lo bilang gak bisa masak"
Gak langsung nerima. Ten malah terlihat ragu.
"Rasanya gak buruk kok gue udah cobain tadi layak makan ini. Gak apa-apa lah ya daripada lo nambah sakit" sanggah hyewon membela diri. Tangannya belum beranjak untuk berada di mulut Ten sampai mau membuka nya. Tak ada pilihan. Daripada penyakit nya tambah parah ten menerima suapan bubur itu ke dalam mulutnya dan merasakan masakan Hyewon dengan alis mengernyit.
"Gak enak ya?" hyewon merasa down.
"Entahlah. Mungkin lidah gue lagi bermasalah" jawab Ten benar-benar gak nafsu.
Hyewon menghela nafas pasrah.
"Yaudah. Tiga suap aja asal perut lu terisi besok-besok gue delivery aja takut lo keracunan makan masakan gue" memajukan bibirnya, Hyewon merasa insecure sebagai wanita bahkan untuk membuat makanan saja tidak bisa. Melihat ekspresi sedih serta putus asa nya membuat Ten ingin tertawa tapi sekarang bukan waktunya. Serius Ten jadi kesel sendiri.
"Gwaenchana. Bisa atau enggak nya lo masak. Gue tetep suka lo. " berusaha menenangkan nya. Ten ngusap2 tangan hyewon penuh sayang.
Tindakan nya yang manis. Membuat Hyewon yakin kalau cowok ini cukup baik untuknya.
"Gomawo" usai menyuapi Ten. Hyewon beranjak dan memeluk pemuda itu dengan lembut .
"Berarti sekarang kita jadian ?" tanya Hyewon konyol. Ten cuma terkekeh samar. Tanpa suara- ia menjawabnya dengan remasan pada pantat Hyewon.
"tunggu gue fit. Dan lo bakalan habis sama gue"
"Ah gue jadi gak sabar-"
Masih berpelukan. Hyewon kembali menemukan aroma nya. Ya! Aroma yang membuat nya pasrah sekaligus lemah. Pria yang terlihat kasar dan arogan. Bahkan dibalik penampilan nya yang nyentrik. Pernah menduga jika dirinya seorang gay ternyata Ten benar-benar lelaki sejati.
Hyewon menyukainya.
**-
Omake-
Sejak tau jika Ten yang melakukan semuanya. Menghapus foto vulgar hyewon yang jadi skandal sampai dirinya harus keluar dari sekolah dan memilih home schooling. Tak hanya itu, bahkan situs yang mengcopy nya sudah di tangguhkan semua. Tak ada lagi sekarang gambar vulgar nya dan juga Hyewon gak pernah lagi memposting foto yang aneh-aneh. Tentunya Ten akan memperingati nya.
"sayang~" Hyewon melompat ke pangkuan Ten saat pemuda itu sedang terfokus pada TV. Hubungan nya semakin intim tanpa batas. Entah berapa kali mereka melakukan sex. Gak terhitung rasanya. Hyewon pun semakin sayang pada pria yang kini memeluk pinggang nya dan menatap nya mesum.
"Wae? Lo mau ngesex lagi. Hmm" Ten membenamkan kepalanya di belahan dada Hyewon. Menciumi aroma tubuh nya yang selalu menjadi candu. Serta kedua tangannya meraba2 pinggul serta turun ke pantat nya. Meremas nya intens.
Hyewon semakin binal dengan gerakin pantatnya mengadukan dengan penis Ten yang masih tertutup celana.
"Kalau lo mau. Gue sih ok" ucap Hyewon menggoda sambil menjambak rambut cepak nya. Ten mengigit daging payudara nya gemas. Mana mungkin dia menolak ajakan mesumnya sekali pun mereka baru aja enanena beberapa waktu tadi.
"jalang!"
Ten membaringkan hyewon terlentang dan kembali menyerangnya.
"Kyaaa..... Aahhh-"
Seakan lupa akan resikonya. Keduanya benar-benar dilanda Cinta buta. Hyewon tak keberatan jika dirinya hamil akibat perbuatannya. Begitu juga Ten benar-benar lupa diri saat bersamanya.
End.
![](https://img.wattpad.com/cover/286390382-288-k627453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Low || 🔞
FanfictionSejak foto sexy nya di tersebar di web sekolah. Hyewon jadi target bullyan seantero sekolah. Tak hanya cibiran, tak jarang mereka melakukan pelecehan fisik seperti melempari nya dengan telur dan juga menaruh sesuatu di loker nya. Entah siapa dalang...