Kesembilan - Anak Tidak Tahu Diuntung

8 0 0
                                    

Bila memasuki rumahnya sambil berlinang air mata, sesampainya di kamar Bila  lansung mengamuk membanting apa saja barang yang ada di dalam kamarnya. Semua asisten rumah tangga keluarga Bramastyo tidak ada yang berani menegur anak sang majikan karena takut kena marah juga. Mereka semua bingung dan merasa takut jika nanti akan terjadi sesuatu hal buruk kepaka anak majikan mereka. Akhirnya Marni sang kepala maid menghubungi sang majikan, mengabari jika sang putri sedang mengamuk dan membantik semua barang yang ada di kamarnya.

 "Halooo nyonya, saya mau mengabari kalo non Bila sedang mengamuk dikamarnya. Non Bila membanting dan memecahkan semua barang yang ada di kamarnya. Cepat pulang nyonya saya khawatir akan terjadi hal yang buruk sama non Bila."ucap Marni panik.

Mendengar kabar tersebut Sonya langsung dirundung kepanikan. Saat ini Sonya dan Bram sedang berada di Bali untuk mengurus pembukaan hotel baru mereka di Bali. Setelah mendengar kabar tersebut Sonya langsung mengajak suaminya untuk pulang ke Jakarta. Mereka langsung terbang ke Jakarta menggunakan Jet pribadi keluarga Bramastyo.

*****

Sesampainya di Jakarta mereka langsung bergegas pulang kerumah untuk menemui anak kesayangan mereka. Mereka tidak ingin ada hal buruk yang terjadi kepada Bila anak kesayangan mereka. Bila adalah kehidupan bagi mereka.

"Sayang kamu kenapa, apa yang terjadi sama kamu? kenapa kamu jadi seperti ini? cerita sama mama kalo ada yang jahatin kamu atau apa."tanya sonya panik sambil memeluk Bila berharap Bila bisa tenang dengan pelukannya.

"Bila benci banget ma sama Abel ma."jawab Bila sambil menangis meraung - raung.

"Abel? apa yang dilakukan anak pembawa sial itu sama kamu? berani sekali dia nyakitin putri kesayangan papa."tanya Bram emosi.

"Abel rebut Arga dari Bila pa, Abel pacaran sama Arga. Kata papa Arga kan udah dijodohin sama Bila jadi Arga kan calon suami Bila pa, tapi Abel tega banget ngerebut Arga dari Bila pa."

"Sialan anak itu, memang anak yang tidak tahu diuntung dia. Tenang aja ya sayang nanti biar papa yang akan kasih pelajaran ke anak itu."

"Papa janji ya sama Bila, papa kasih pelajaran ke Abel. Buat Abel menyesal ya pa."

"Iya papa janji sama kamu sayang. Nanti papa akan cabut beasiswa Abel, biar dia gabisa lanjut kuliah dan biar nanti masa depan dia hancur."

*****

Bila sudah tertidur lelap, dan kini saatnya Bram memberi pelajaran kepada Abel. Bram tidak peduli kepada Abel, meskipun Abel merupakan putri kandungnya. Bram sangat membenci Abel, karena menurut Bram Abel adalah anak pembawa sial. Dengan hadirnya Abel, usaha Bram hancur sehancur hancurnya. 

"Papa yakin mau cabut beasiswa Abel pa, bagaimanapun juga Abel anak kita pa. Kasihan dia kalo harus putus sekolah pa."tanya Sonya.

"Udah gausah ngurusin dia ma, mama harus ingat karena dia lahir kedunia ini kita jadi hancur ma. Ingat anak kita itu Bila bukan Abel. Abel itu hanya benalu, Abel itu hanya sampah buat kita."

Setelah berbincang dengan sang istri akhirnya Bram dan juga Sonya langsung memutuskan pergi ke panti asuhan dimana putri kandung mereka tinggal. Mereka ingin memberi pelajaran kepada Abel karena sudah berani menyakiti putri kesayangan mereka.

"Papa mama tumben datang kesini, Abel kangen banget sama papa dan mama."ucap Abel bahagia sambil ingin memeluk kedua orang tuanya.

Tapi dengan teganya Bram mendorong Abel, Bram menolak untuk dipeluk Abel. Setelah mendorong Abel, Bram langsung membuang muka dan meludah. Bram merasa jijik dengan anak itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang