Kedelapan - Superhero

19 2 0
                                    

" aaaabbbbeeeellllll yuuuhuuuuu,mari kita ke kantin bersama - sama." ucap Cetta dengan toanya.

" sssttttt, brisik banget lo ta, bacot lo gabisa diem apa?" sembur Marsha.

" Mampus lo kena sembur mak lampir." ejek Angga kepada  cetta.

" yaudah ayo gausah toa gitu joga kali ta, gue tau lo semangat ke kantin karna mau dapat makan gratis dari gue kan." ucap Abel malas.

" Jelas dong bel, gue mah pasti suka kalo ada yang gratisan." ucap Cetta sambil nyengir kuda.

" Ayo semuanya." ucap Angga sambil mengganden tangan teman teman abstraknya.

********

Kantin nampak begitu ramai seperti biasa, antrian panjang pun berada di semua pedagang. Abel dan teman - temannya memutuskan untuk duduk di bangku kosong di pojok kantin. seperti biasa abel selalu mendapatkan tatapan cemooh dari orang orang di seluruh penjuru kantin. Apalagi saat ini tidak ada Dimas yang melindungi Abel jadi semua siswa dengan terang - terangan menunjukkan ekspresi tidak suka mereka kepada Abel. Abel sendiri juga bingung mengapa orang - orang sangat membencinya, padahal Abel merasa dirinya tidak pernah berbuat salah kepada mereka semua.

Bisik - bisik mengenai Abel pun terdengar.

" Eh ada si miskin"

" Eh ada anak Panti"

" Eh itu si anak beasiswa"

" Kenapa sih Marsha dkk mau temenan sama si miskin itu"

" Beruntung banget si miskin bisa temenan sama anak orang kaya semua, pasti itu dia suka morotin temen - temennya deh, minta belas kasihan orang."

Abel hanya bisa menundukkan kepalanya, hati abel merasa sakit dan tersayat sayat mendengar ucapan mereka. Kenapa mereka semua bisa berbicara dan mengeluarkan kata - kata se jahat dan sekotor itu.

" bacot ya lo semua, minta gue sumpel itu mulut busuk lo sama sepatu gue." ucap marsha cukup keras karena merasa tersinggung karena sahabatnya sudah di cemooh di depannya.

" Iya kalo lo pada mau ngebacot jangan disini." sembur Angga

" Situ wanita oke? ngaca dong mbak, sadar diri kalo mau ngehina orang". ucap Cetta kepada salah seorang siswi yang tadi menghina Abel.

" Eh gapapa yaudah guys  mending kita langsung duduk aja daripada ngeladenin mereka semua, gue gapapa kok. Niatnya kita kesini karna mau makan sama seneng - senengkan?" ucap Abel sambil mengajak teman - temannya duduk di salah satu meja kosong di pojok kantin.

Teman - teman Abel pun pada akhirnya memilih menuruti perkataan Abel, menurut mereka abel ada benarnya juga, buat apa buang buang tenangan. Cabe - cabean mana berkelas sama mereka.

" kalian semua mau pesen apa, biar gue yang mesenin." ucap Cetta setelah duduk di bangku pojok kantin.

" gue bakso sama es teh." ucap marsha

" yaudah samain aja Ta biar gampang." ucap Anggia

" oke."



Arga tidak terima pacarnya, orang yang dia cinta diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Dia tak terima Abel diperlakukan hina seperti itu. Tanpa pikir panjang Arga langsung menghampiri meja Abel dan teman temannya.

" Hai queen." ucap Arga sambil mengusap rambut Abel

Seketika teman teman Abel tercengan melihat adegan tersebut. Apa yang dilakukan Arga juga tidak luput dari seluruh pandangan penjuru kantin. Mereka semua nampak terheran - heran sebenarnya ada apa ini, ada hungungan apa antara upik abu dan pangeran SMA Perseda. Setahu mereka semua, Arga adalah couple goals bersama princess nya Persada yaitu Bila. Ada apa ini apakah ini sebuah lelucon atau prank. Seketika semua orang yang ada dikantin menghentikan aktifitasnya dan memilih menonton drama ini.

" Ehh, hai Ga ada apa ya." balas Abel kikuk sambil menggarung tengkuk nya yang tidak gatal.

" Masak aku gak boleh nemuin pacar sendiri. Nanti pulang sekolah kamu aku anter pulang ya."

Abel speechless karena Arga menggunakan kata aku kamu buka lo gue lagi. 

" iya, nanti aku pulang sama kamu." jawab abel gugup.

"yaudah makan yang banyak ya biar sehat, terus kalo ada yang berani macam - macam sama kamu nanti kamu aduin aja sama aku biar langsung aku keluarin dari sekolah ini." ucap arga dengan sedikit mengeraskan suaranya agar semua manusia kepo di kantin mendengar apa yang dia ucapkan. Arga melakukan itu Agar Abelnya merasa aman dan nyaman di sekolah ini.

Abel hanya menganggukan kepalanya.

Semua orang seakan tidak percaya dengan kejadian yang baru saja mereka lihat dan dengar. Seorang upik abu Persada sekarang berpacaran dengan Prince Persada, gila ini benar benar gila lalu bagaimana dengan princess persada batin mereka semua. Semuanya semakin menatap abel tidak suka, mereka pikir Abel hanya perempuan kegatelan yang merebut pacar orang. Tapi mereka tida berani menunjukkan ketidaksukaan mereka secara langsung karena ancaman secara tidak langsung yang di ucapkan Arga apabila ada yang mengganggu abel.

Bila yang tadinya hendak masuk kantinpun akhirnya lebih memilih pergi setelah menyaksikan adegan tersebut. Bila semakin membenci Abel. Bagaimana bisa Seorang Febila kalah dengan seorang upik abu seperti Abel. Bila benar - benar tidak terima.

" Awas aja lo bel, gue bakal suruh papa buat cabut beasiswa lo biar lo gabisa sekolah lagi. Gue bakal ancurin hidup lo, lebih hancur sehancur hancurnya daripada kehidupan lo yang sebelumnya.

*********

Arga merasa bosan, dia sudah menunggu Abel diparkiran selama satu jam tapi Abel belum juga memunculkan batang hidungnya, karena sudah lelah menunggu akhirnya Arga menghampiri Abel ke kelasnya. 

Sesampainya di kelas Abel, Arga dibuat begitu tercengang ternyata Abel malah tidur di dalam kelasnya. Arga hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

Arga mencoba membangunkan Abel dengan mengusap pipi Abel tapi itu semua sisa sia abel semakin lelap dalam tidurnya, akhirnya arga memutuskan untuk menciprati Abel dengan air seketika Abel terbangun dan berteriak hujan - hujan. Arga hanya bisa tertawa terbahak bahak melihat tingkah Abel yang lucu itu.

" iiiihhhhh arga gak lucu banget."

" iya iya aku minta maaf, habis kamu dibangunin susah banget. Salah siapa coba, ditungguin pacarnya diparkiran satu jam malah kamunya enak enakan tidur disini."

" hah satu jam, maaf aku ketiduran. Tadi niatnya cuma nyandarin kepala aja sambil nunggu sekolah sepi baru aku keluar nemuin kamu. Aku takut dibully kalo keluar pas rame." ucap abel sambil masih menguap setengah sadar.

" kalo ada yang berani macam - macam sama kamu, langsung aja laporin ke aku. Aku mau jadi super hero buat kamu."

" Iya bapak bawel yaudah ayo kita pulang."

Mereka berdua beriringan berjalan sambil bergandengan tangan melewati koridor sekolah yang sudah sepi menuju parkiran. Saking asiknya bermesraan mereka sampai tidak menyadari bahwa ada satu orang yang memperhatikan mereka dari jauh. Bila yang memperhatikan mereka dari jauh. Dia ingin membuktikan ucapan Arga dikantin tadi bahwa dia akan benar - benar pulang bersama Abel si upik abu atau hanya berniat memanas manasi dirinya saja. 

Bila yang melihat itu semua langsung berteriak histeris sambil memukul mukul stir mobilnya.

" Lo jahat Ga, apa kurangnya gue sampe lo lebih milih si upik abu."

ILUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang