Bunda

2.5K 191 2
                                    

Tok...tok...tok.

"Nana."

"Na,"

"Nana...hey, kamu gak sekolah apa? Bangun dong, udah siang tau."

Tok...tok...tok.

Sosok itu masih cukup sabar membangunkan manusia yang ada di dalam kamar itu.

Hingga beberapa menit berlalu, namun yang dibangunkan masih saja betah berada di alam mimpi membuatnya geram juga.

Untuk ke sekian kalinya, ia kembali menuju kamar sang adik. Kali, ia benar-benar masuk dan berniat membangunkan adiknya secara brutal.

Brukk!!!

Jungkook, pemuda itu langsung tercekat. Niatnya yang akan membangun sang adik secara brutal jadi urung karena dia sudah bangun dan sedang duduk sembari mengucek-ngucek matanya. Masih berusaha mengumpulkan nyawa mungkin.

"Huuhh...kakak pikir kamu belum bangun, Na." Ucap Jungkook

"Ehhmm...kak Kookie ada di sini? Kapan dateng?" Dengan suara seraknya, Jaemin bertanya. Pasalnya sang Kakak tidak ada memberi kabar akan datang ke tempatnya.

"Subuh tadi. Udah, sekarang kamu siap-siap gih. Sekolah kan?" Jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja. Lalu mulai beranjak dari kasur dengan langkah gontai.

Jungkook beranjak dari kamar Jaemin untuk membiarkan sang adik bersiap.

Jaemin keluar dari kamar setelah berpakaian rapih. Agak malas sebenarnya Jaemin tuh. Biasa, kalau sudah datang hari Senin, semangatnya mendadak layu. Dia menghampiri Jungkook yang di meja makan.

Jungkook dan Jaemin itu saudara sepupu. Tapi karena mereka sama-sama anak tunggal, jadi rasanya mereka tuh kaya adik-kakak kandung. Mana muka mereka juga rada mirip, maka gak heran juga yang ngira kalau mereka itu kembar. Padahal umur mereka aja bedanya hampir lima tahun.

"Kakak ke sini kenapa gak ngabarin aku dulu?" Tanya Jaemin sembari ia duduk dan mengambil piring untuk sarapan.

"Lah? Kan waktu itu kakak udah bilang ke kamu kalo mau ke sini."

"Masa sih?"

"Dih, pikun."

Jaemin menyantap nasi goreng bikinan Jungkook. Rasanya selalu enak. Kakaknya itu memang jago sekali masak. Dia juga belajar masak dari Jungkook waktu itu.

"Kangen banget sama masakan kakak."

Jungkook tersenyum, ia senang mendengarnya.

"Kakak ke sini mau ada acara kah? Atau gimana?"

"Gak ada sih, cuman nganter kak Tae yang katanya mau nengok usaha kafe barunya. Kebetulan lokasinya deket sini, ya udah sekalian aja mampir ke sini."

"Oh, kakak sama kak Tae? Kok gak ikut ke sini kak Tae nya?"

"Nggak, dia juga mau ketemu keluarganya. Cuman nganterin kakak aja ke sini pagi-pagi tadi."

"Uhm...aku udah selesai nih. Aku berangkat sekolah dulu ya kak. Kakak masih mau stay di sini kan?"

"Masih dong. Mau istirahat kakak juga. Kakak di sini sampe lusa kayaknya, gak tau sih gimana kak Tae aja nanti. Tapi nanti sore kakak mungkin gak ada, paling malem baru pulang."

Jaemin mengangguk paham.

"Ya udah, aku berangkat ya."

"Iya, hati-hati."

💫💫💫

Senin pagi. Seorang pengangguran macam Jeno, mau hari apa pun juga rasanya sama saja. Ah, tapi dia punya pekerjaan kok meski dilakukannya tidak setiap hari.

Penakluk Hati Seorang Gitaris |Nomin | Taekook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang