6

489 100 24
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy Reading

🦁 Saat libur latihan

Hari ini aku dipaksa libur karena kejadian beberapa hari lalu insiden aku dan tanaka tabrakan jadi pelatih memberiku waktu libur dan kebetulan semua adikku libur sekolah juga.

"Niisan itu kiri lah!"  Pekik Taka.

"Niisan payah!" Pekik Yuka.

"Tahu masa tidak bisa membedakannya sih!" Pekik Yuki.

"Aku lupa tahu!" Protes Seichi.

"Kalian ini dasar." Ucapku.

"Aniki kan harus istirahat." Ucap Taka.

"Benar itu." Ucap Yuka.

"Aku sudah membaik." Ucapku.

"Aniki masa niisan tidak bisa membedakan kanan dan kiri sih." Ucap Yuki.

"Seichi kau tidak?" Tanyaku.

"Sudah tadi pagi." Ucap Seichi.

"Aniki dan niisan membicarakan apa?" Tanya Yuka.

"Tidak usah dipikirkan ucapan aniki." Ucapku.

"Kan sudah kubilang jangan memberitahu hal ini kepada adik-adik." Batin Seichi.

"Ya maaf keceplosan." Batinku.

"Kalian lagi telepati?" Tanya Taka.

"Begitulah." Ucap Seichi.

Aku bergabung bermain dengan semua adikku sementara aku hanya tersenyum ketika melihat tawa lepas seichi dan dan aku sedikit mengernyitkan dahiku saat seichi memakai sweater padahal hari sedang panas.

"Bosan!" Pekik Taka.

"Ayo bermain petak umpet!" Ajak Yuki.

"Yang jaga siapa?" Tanya Seichi.

"Jaken saja." Ucapku.

"Ya ayo." Ucap Yuka.

Kami semua jaken dan ternyata seichi yang jaga membuat semuanya tersenyum jahil kearah seichi.

"Dih gitu gak adil!" Pekik Seichi.

"Lha kebiasaan." Ucapku.

"Sudah niisan jaga." Ucap Taka.

Seichi menghadap dinding dan mulai menghitung dari satu hingga sepuluh dan kami semua kabur agar seichi sulit menemukan kami semua.

Sudah satu jam berlalu namun seichi tidak kunjung menemukan aku.

✔️ Sawamura Daichi Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang