3~|Siapa Sebenarnya Mereka?

72 26 56
                                    

Keseruan tidak hanya dari ceritanya, karena kalian juga bisa melihat cover keren yang berbeda-beda tiap chapternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keseruan tidak hanya dari ceritanya, karena kalian juga bisa melihat cover keren yang berbeda-beda tiap chapternya. 😊

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minggu demi minggu pun berlalu.

Saat ini Dika sudah memasuki SMP.
Dika yang merasa risih selalu di ikuti oleh pengawalnya yang tidak hanya satu melainkan ada tiga, Berencana kabur dari mereka.

Saat sepulang sekolah, Dika memanggil pengawal yang paling dekat dengannya.

"Cakra tolong belikan air mineral ya di depan!" pintah Dika.

"Siap Tuan muda," jawab cakra.
Cakra adalah pengawal yang paling dekat dengan Dika.

Dika sengaja menabrak orang yang sedang berjalan, ketika orang itu marah ke Dika, langsung di hadang dengan pengawalnya lainnya. Dan saat pengawal sedang sibuk akan hal itu, Dika memanfaatkan kesempatan itu untuk lari kabur.

"Huhh... Akhirnya aku bisa lepas dari mereka," ucap Dika sambil terengah-engah.

Cakra yang kembali membawa minuman melihat Dika sudah tidak ada lagi bersama bawahannya, ia langsung memukul kedua bawahannya dan langsung pergi mencari Dika atau mereka menyebutnya, Tuan Muda.

"Cepat berpencar!" ucap Cakra kepada dua bawahannya.

"Siap Bos"

Dika yang melewati jalan yang sepi untuk menghindari pengawalnya sembari bermain hp nya, tiba-tiba ada dua preman yang menghalangi Dika.

"Permisi om, aku mau lewat," kata Dika dengan sopan.

Tiba-tiba dua preman itu merangkulnya dan menodongkan pisau ke arah muka Dika.

Karna itu, reflek Dika menjerit...
"Tolong..." teriak Dika.

"Itu suara Tuan Muda," ucap Cakra dalam hati.

Mendengar teriakan tersebut cakra langsung menghampiri asal suara itu.

"Diam kamu bocah! tidak akan ada yang akan menolongmu, cepat sini hp mu itu!" todong dua preman itu.

"Hei kalian, sudah lepaskan saja dia, lalu pergi!" ujar Cakra dengan tegas.
"Kau yang harusnya pergi, gak usah ikut campur. Lagian kau hanya sendiri," ucap dua preman sambil tertawa.

"Oke kalau begitu, saran aku kalian lihat ke belakang dulu!"
Saat kedua preman menoleh ke belakang, mereka kaget sudah ada dua pucuk pistol yang mengarah persis ke wajah mereka.

Melihat itu mereka langsung angkat tangan dan langsung melepaskan Dika.

Tanpa banyak omong pengawal langsung memukul kedua preman tersebut sampai-sampai membuat mereka pingsan.

"Tuan muda baik-baik saja kan?" Tanya Cakra.

"Aku baik-baik saja kok," jawab Dika sambil ketakutan.

Dika langsung di bawa masuk ke dalam mobil, begitu juga preman itu.

SOWKA DIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang