Keseruan tidak hanya dari ceritanya, karena kalian juga bisa melihat cover keren yang berbeda-beda tiap chapternya. 😊
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bertahun-tahun kemudian sejak kejadian itu, kini Dika sudah masuk kelas Dua SMA di salah satu sekolah terkenal di kota itu.
Dika yang terkenal rajin dan disiplin di sekolahnya, bahkan Dika mengemban jabatan sebagai KETUA OSIS di sekolahnya.
Walaupun dari keluarga kaya raya, Dika tidak pernah pilih-pilih untuk persoalan pertemanan.
Saat di sekolah bertepatan jam istirahat, Dika yang sedang di kantin lagi asik makan batagor ke sukaannya, di kagetkan oleh sahabatnya yang bernama...
"Woy Dika, sendiri aja kayak tiang bendera"
"Yaelah ternyata kau JAKA, ngagetin aja," ujar Dika, "Dari mana aja kau?" tanya Dika.
"Dari depan sekolah, itu tuh si Tomy cari-cari masalah lagi," jawab Jaka. "Tapi sudah aku tanganin kok."
"Tomy anak keluarga TICKI TWO? hadeh... lagi-lagi cari masalah, tapi baguslah kalau sudah aman," Sambil mengeluh nafas.
Ya, JAKA TIRA ANANDA dia adalah anak dari keluarga TIRA KID, dia sahabat terbaik Dika sekaligus wakil Ketua Osis.
Dika dan Jaka sangat benci dengan pertikaian antar sekolah, atau sering di sebut tempur antar gank sekolah.
Tapi berbeda dengan si Tomy Two, dia adalah anak dari keluarga TICKI TWO. Kerjaan nya hanya membuat onar di kota.
Ya... walaupun mereka berada di sekolah terkenal, namun untuk persoalan tempur sangat sering terjadi. Tidak hanya sekolah yang sering ricuh, begitu juga dengan satu kota.
Tindak kriminal sangatlah sering terjadi disini. Gank-gank penguasa dan pemberontak bertebaran di satu kota.
"Cakra, aku akan pulang bersama jaka, jadi kalian tidak perlu bersamaku. Mana kunci mobil?" tanya Dika kepada pengawalnya.
"Iya tuan muda, ini kuncinya, hati-hati di jalan Tuan," pesan pengawalnya.
Walaupun Dika masih SMA, Dika sudah di perbolehkan mengendarai mobil berjenis Sedan ciri khas keluarganya itu.
Saat di perjalanan, mereka tidak sengaja melihat ada seorang laki-laki yang sedang menodongkan pisau ke arah seorang ibu-ibu.
Mereka berhenti dan Tanpa pikir panjang si Jaka...
Brukkk... Bunyi pukulan si Jaka tepat di muka preman itu. Preman itu juga membalas pukulan si Jaka dan mereka saling adu pukul.
Dika membantu menjahui ibu-ibu itu dari jaka dan preman itu.
Saat Dika ingin membantu si Jaka, tiba-tiba...Suara sirine polisi terdengar jelas di telinga.
Datang segerombolan polisi lalu menodongkan senjata, menyuruh Jaka dan Dika beserta preman itu, untuk mengangkat tangan dan jangan bergerak.
Mereka pun di borgol lalu di bawa ke kantor.
Akibatnya dari pertarungan tadi, tangan kanan Jaka tergores luka sayatan yang tidak terlalu parah. Begitu juga si preman itu yang lumayan bonyok di pukul Jaka.
Sambil menahan sakit, "Kalau bukan karena polisi, sudah ku habisi kau," ujar Jaka ke preman itu.
"Jangan banyak omong kau anak kecil," sahut preman itu.
"lepaskan kami Pak, kami hanya ingin menolong ibu-ibu yang ingin di rampok sama manusia bejat itu!" kata Dika sambil menahan emosi.
"Sudah diam kamu, ibu itu saja tidak membuat laporan maka dari itu saya mau, kalian telpon kedua orang tua kalian agar datang ke kantor.
"lebih baik jangan panggil orang tua pak, saran saya saja sih," seru Jaka.
"Telpon! Supaya orang tua kalian tahu, kalau kalian itu seorang berandalan. Kalau tidak... kalian akan di penjara," ancam komandan polisi.
Tutt... suara nada dering.
"Ya ada apa Dika, Papa sedang ada rapat nih" kata papa Dika.
"Dika, di kantor polisi dekat sekolah," ujar Dika.
"Oke, Papa kesana."
"Rapat saya undur, saya ada urusan," tegas papa Dika kepada yang lain.
Begitu juga dengan si Jaka.
"Jaka di kantor polisi dekat sekolah, ayah di suruh kesini"
"Oke" jawab singkat ayah Jaka.
Mereka datang secara bersamaan dengan pengawalnya masing-masing ke kantor polisi.
Saat melihat Ayahnya si Jaka, pengawal dari Ayah Dika langsung turun dari mobil dan menodongkan sejata laras panjang, begitu juga sebaliknya. Mereka saling todong menodong saat itu.
Keadaan memanas seketika.
Sambil merokok santai, papa Dika keluar dari mobil di ikuti dengan ayah Jaka. "Sudah turunkan senjata kalian," perintah Papa Dika.
Baron Tira Putra, senang bisa berjumpa kembali denganmu," sahut Papa Dika.
El Antonio Blood, senang juga bisa melihatmu disini," ujar Ayah Jaka.
Masing-masing pengawal menurunkan senjatanya, namun tetap saling mewaspadai.
"Kalian tunggu di luar aja," pesan Ayah Jaka ke anak buahnya.
"Siap Bos," jawab anak buahnya.
Kedua orang itu masuk ke kantor polisi.
Papa Dika yang datang menggunakan jas rapi, berbeda dengan Ayah Jaka yang mengenakan jaket jeans.
Mereka masuk ke dalam kantor dan melihat kedua anak mereka sedang terborgol.
Melihat ternyata kedua anak itu adalah anak dari orang yang sangat berpengaruh di kota, membuat komandan polisi kalang kabut dan ketakutan.
Bahkan sebelum mereka berbicara, komandan polisi itu langsung...
"Maaf kan saya Pak, saya tidak tahu kalau mereka itu anak Bapak," mohon polisi itu.
Melihat sang komandan yang biasa galak dan tegas tiba-tiba berubah 160%, membuat para polisi yang lain menelan air liur semua, Menandakan sangking gak menyangkanya.
Membuat para polisi lainnya bertanya-tanya siapa mereka.
Tanpa memperdulikan perkataan komandan polisi itu, mereka mendatangin kedua putranya itu.
"Cepat bukakan borgolnya," ujar Ayah Jaka.
"Si... siap pak," sahut polisi.
"Hahaha. Ternyata anak Ayah," ketawa preman itu pelan.
Brukk... pukulan kembali di tolontarkan jaka ke preman itu, yang membuat preman itu pingsan mendadak.
"Mampus!" lontar Jaka dengan emosi.
"Sudah-sudah," seru Ayah Jaka.
Ayah Dika hanya melihat saja sambil merokok santai.
"Sudah, ayo pulang," ajak Papa Dika ke Dika.
"Iya pa," jawab Dika.
Papa Dika mendatangi komandan polisi itu lalu memberikan...
-------------------------
Siapakah ayah Jaka?
Apa yang ayah Dika berikan ke komandan polisi itu?Terimakasih sudah membaca sampai sini, jangan lupa untuk vote dan komentar ya, bakal selalu di balas kok. 😊
Lanjut cerita tiap hari ------>
KAMU SEDANG MEMBACA
SOWKA DIKA
ActionSOWKA DIKA Kisah seorang anak yang di besarkan keluarga mafia kaya raya, di kota yang penuh dengan gangster-gangster. Namun ia membuat jalannya sendiri yang terbanding terbalik oleh keluarganya. Semua akan di ceritakan disini, ini akan menceritakan...