OO2

55 12 10
                                    

"Jisung Oppa, boleh aku meminta nomormu?"

"Jisung-ssi, apa kau ada waktu luang?"

"Jisung-ah, kau mau ikut aku minum?"

Dan masih banyak lagi kalimat dari wanita-wanita yang ingin mendekati Jisung.

Jisung selalu menolak dengan sopan karena tidak pernah berminat dekat dengan mereka di luar urusan pekerjaan. Ia pikir penggemarnya tidak akan menyukai saat ia mulai dikabarkan berkencan dengan seseorang dan ia sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Jisung, kau akan menjadi model iklan untuk grand opening sebuah butik dan model wanitanya kali ini adalah Vivian Wong. Bersiaplah."

"OK."

Tawaran pekerjaan terus berdatangan dan nama Jisung semakin dikenal oleh publik.

Jisung mengenakan pakaian yang diberikan oleh stylistnya. Sebuah setelan tuxedo berwarna putih yang sangat apik terpasang di tubuhnya. Kemudian ia memotret bagian solonya sembari menunggu rekannya.

Wanita itu datang dengan dress putih yang cocok dengan pakaian yang Jisung kenakan. Tentu saja karena pakaian itu adalah satu pasang.

Mereka berdua bekerja dengan profesional dengan chemistry yang baik tercipta dari keduanya sehingga proses pemotretan kali ini tidak terlalu membuang banyak waktu.

"Terima kasih, Sunbaenim, Anda telah bekerja dengan baik," ucap Vivi setelah selesai dengan proses pengambilan gambar mereka berdua.

"Terima kasih kembali, Vivi-ssi. Kau juga telah bekerja dengan baik." Jisung melengkungkan bibirnya membentuk senyuman.

Vivi membungkukkan badannya untuk memberi salam sebelum meninggalkan Jisung.

Jisung mengganti pakaiannya dan meninggalkan area pemotretan bersama Kyubin. Hari ini jadwalnya tidak terlalu padat sehingga ia punya cukup waktu untuk beristirahat.

"Lusa kita akan ke Jeju untuk memulai syuting web drama. Jaga kondisi dan jangan sampai kau sakit, Jisung."

"Hm."

Jisung menutup matanya selama perjalanan.

Pada akhirnya ia akan kembali ke apartemennya, tempat kosong dimana tidak ada orang yang menyambutnya saat pulang, tidak ada yang memberinya semangat saat ia lelah, tidak ada yang merawatnya ketika ia sakit, sebuah tempat dimana kata kesepian adalah bagian dari hidupnya.

Satu saja.

Ia ingin memiliki seorang teman untuk berbagi cerita tentang kehidupan yang ia jalani, selain Kyubin tentunya. Semua orang di sekitarnya hanya berbicara mengenai pekerjaan atau menyanjungnya karena kesuksesan yang ia capai.

Setidaknya ia ingin bisa memiliki tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Ia dekat dengan Kyubin, tetapi ia juga bagian dari pekerjaan. Ia tidak mungkin mengeluh mengenai pekerjaan pada Kyubin yang sudah bekerja keras menemaninya hingga ia menjadi seperti sekarang.

Teman.

Jisung ingin memiliki seseorang yang dapat mengisi kekosongan di hidupnya. Teman yang seperti keluarga.

Ah, teman dekat selain Kyubin saja ia tidak memiliki, apalagi seorang wanita. Jisung tidak pernah berkencan lagi sejak ia memutuskan untuk menjadi model. Terlebih saat ia mulai menjadi aktor dan penggemarnya semakin banyak, ia tidak ingin mengejutkan penggemarnya dengan berita dirinya berkencan dengan seseorang.

Penggemarnya adalah sumber kehidupannya.








***
Gabut tengah malam

Tear of God; Love & NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang