6 orang itu duduk melingkar dengan 4 botol alkohol yg dua diantaranya kosong, satu masih setengah dan satu botol lainnya utuh.
Mereka sudah mabuk parah namun tak terlihat ingin berhenti.
"Jjjjjjin Hyuung~~" Yoongi yg berdiri lebih awal dari semuanya berjalan menuju kamarnya dengan gelas ditangan.
Ia memanggil hyungnya dengan rengekan yg tidak sekalipun ia keluarkan selama ini karena mabuk.
Namun, ketika ia membuka pintu kamar SIN tubuhnya berhenti diambang pintu, matanya menyipit dan bibirnya melengkung kebawah.
Ia tidak suka apa yg ada didepannya, dan matanya menjadi perih.
"Jin hyuunggg~" Yoongi terduduk diambang pintu, menangis perlahan lahan.
"Kenapa?.... Kenapa harus kau? " Ia bertanya dengan berlinang air mata, perlahan ia maju memasuki kamar SIN, menutup pintu dan menatap ranjang Seokjin.
"Jin hyuungg" Racaunya lagi, Seokjin tidak disana menunggunya pulang dari studio seperti biasanya.
Beralih pada komputer di kamar, Yoongi semakin tidak senang.
Seokjin tidak disana duduk bermain game seperti yg biasa ia lakukan.
"Ini bahkan baru dua jam, tapi... Aku sudah merindukanmu"
Prang!.
Yoongi berdiri, membanting gelasnya hingga hancur berkeping-keping kemudian menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.
"Aku belum membayangkan bagaimana menjalani segalanya tanpamu, kau tak bisa seperti ini!! " Serunya marah, suaranya parau dan diakhiri airmata.
"Oh!, kau lebih tua dariku... Hyung"
"Aku menjadi hyung?, benarkah?? "
Tangannya mengepal, ia marah pada takdir dan Tuhan, ia marah karena dipisahkan dengan hyung-nya oleh Tuhan.
Ia marah karena tak berada disamping hyungnya, ia marah karena tak bisa menerima bahwa Kim Seok Jin Tiada.
Mereka baru pulang dari acara duka bersama sama, tanpa ada yg bisa menunjukkan emosinya, sudah terlalu sedih dan banyak menangis di acara itu..
Tapi, mereka membeli beberapa botol alkohol tingkat tinggi dan meminumnya tanpa peduli jika akan mati.
Pada akhirnya, begitu kembali ke dorm mereka kembali menangis, Seokjin dan kenangannya disini.
"Tidak mau,... Tidak mau" Gumamnya, kembali terduduk dan bersandar pada pintu.
"Jangan pergi... Aku tidak mau kau pergi"
"Jin hyung sudah pergi"
Jungkook menatap pintu kamar SIN dalam diam, disana tempatnya tidur setiap hari, tempatnya menemani Jin hyung menunggu Yoongi.
Bibirnya bergetar dengan rahang mengatup rapat, pada akhirnya air mata itu tetap menetes.
Meski mendengar benda pecah didalam sana Jungkook tetap diam, tak mampu bergerak maju atau mundur dan membiarkan Yoongi didalam berteriak frustasi.
"Jeonggukah"
"Hei,.. Lap ingusmu dulu, bocah"
"JK-ah"
Suara isakan terdengar dari bibirnya, bibir itu bergetar saat....
"Jungkook-ah, ayo memancing bersamaku"
![](https://img.wattpad.com/cover/248016727-288-k938401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Boy
FanfictionIni Cerita LGBT, Homo,, BXB, kasarnya Gay. "Karena,.. Jin adalah dunia kami" Ketika mereka yg awalnya lurus tapi jadi belok gegara Si manis tapi bukan dari jembatan Ancol. Tempatnya SeokJin pwolos dan mwanis All X Jin, ini tempatnya BxB yg homopho...