Pernikahan

1K 102 20
                                    

Happy Reading 🤍

      Andin terbangun dari tidur ketika jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Matanya yang sedikit sembab beralih menatap arah kalender waktu berlalu begitu cepat secepat secepat anak panah yang meleset dengan begitu kencang.

         Rasanya baru saja kemarin dia mengatakan kepada wartawan dan merasa jika ia menerima lamaran Ricky. Hari ini dia sudah harus mengikat janji suci dengan lelaki pilihan mendiang papanya itu.

        Andin menarik nafas dalam-dalam sebelum beranjak dari atas tempat tidurnya sudah saatnya dia untuk bermunajat kepada sang pemilik semesta meminta kepadaNya untuk menghapus nama yang telah lama terukir di hati.

"Yaallah... Maut dan jodoh setiap makhluk, sejatinya telah engkau tuliskan engkau maha tahu apa yang tersimpan di dalam hatiku izinkan hamba untuk menyimpan namanya dalam setiap doa dan bagian hati terdalam bila engkau tidak berkenan maka cegah aku untuk menyebut namaNya dalam doa yang selalu ku panjatkan padamu hapuskan nama itu hingga tidak lagi meninggalkan jejak gantikanlah dengan nama yang telah engkau tulis dalam lauhul Mahfudz. Jadikan Dia sebagai pemilik rasa dan hati ini sebab engkaulah pemegang kendali hati ini engkau yang berkuasa membolak-balikkan hati setiap makhluk aku serahkan semuanya pada mu tidak ada daya dan upaya yang ku miliki hanya engkaulah pemutus terbaik" - Ucap Andin disertai dengan bulir bulir air mata yang membasahi pipi nya

Tak berselang lama suara ketukan pintu terdengar, Andin yang mendengar pun langsung segera membuka pintu dan saat pintu dibuka dia langsung melihat pria yang baru saja ia sebut dalam doanya.

"Ehh- Ka" - Ucap Andin

"Kamu lagi shalat ya, saya ganggu?" - Ucap Al

"Engga kok kak ini baru aja selesai, ada apa kak tumben ini masih pagi banget loh biasanya masih molor" - Ucap Andin

"Kamu paling, ini tadi mamah bilang kalau Bu Desi bakal datang untuk ngerias kamu selepas subuh, jadi nanti kamu jangan tidur lagi!" - Ucap Al

"Ohh ok, yaudah aku mau siap siap shalat subuh" - Ucap Andin

"Yaudah saya juga bye" - Ucap Al

"Saya benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan menikah secepat ini dengan laki laki pilihan papahmu, saya kira kamu jodoh saya ndin ternyata saya salah" (Batin Al)

Skipp
 
      Setelah satu setengah jam berlalu akhirnya Andien sudah tampil cantik dengan gaun pengantin pilihannya. Mama Rosa Mbak Desi yang berada disitu pun melontarkan pujiannya bahkan saat Al masuk dengan membawa buket bunga pun pesona.

"Yaampunnn mba cantik sekali, saya baru kali ini merias orang secantik mba" - Ucap Mba Desi

"Makasi mba" - Ucap Andin

"Dear You are very beautiful" - Ucap Mama Rossa

"Thank Tan" - Ucap Andin

"Andin kamu cantik sekali, ini saya bawa buket bunga untukmu" - Ucap Al

( Al memang sudah sering memuji Andin ya, tapi Andin menganggap itu semua hanyalah candaan atau perhatian Kaka untuk adiknya)

"Terimakasih Kak" - Ucap Andin diiringi dengan senyum manisnya

"Loh kok warna pink kenapa ga merah aja Al?" - Tanya Mama Rossa

"Andin memang suka warna pink mah" - Ucap Al

"Ohh so sweet kamu benar benar kakak yang perhatian Al" - Ucap Mama Rossa

"Gimana kamu suka ndin bunganya? Semoga kamu bahagia ya" - Ucap Al

"Suka kok kak, Makasi ya ka" - Ucap Andin lalu dibalas oleh anggukan dan senyuman oleh Al

        Tepat pukul 9 pagi, rumah keluarga Alfahri mulai dipenuhi banyak orang pasalnya Mama Rossa & Pa hartawan menginginkan akad nya dilakukan di rumahnya baru setelah itu mereka ke gedung untuk melakukan resepsi.

Mencintai Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang