Sadar

896 128 19
                                    

Happyy Reading 🤍

Jam menunjukkan pukul 2 Pagi, di mushola Rumah sakit terdengar suara orang seperti sedang menangis, siapa lagi kalo bukan Aldebaran.

"Yaallah hamba mohon, angkatlah segala rasa sakitnya sembuhkan lah dia ya Allah, hamba tidak sanggup melihat dia kesakitan dia menangis hamba tidak sanggup ya Allah, pulihkan dia ya Allah hamba kangen sekali dengan senyumannya, perhatiannya, kesabarannya, dia adalah orang yang baik, orang yang hamba sayangi dan hamba cintai, jika boleh izinkan hamba untuk mendampinginya, menjaganya sekuat tenaga dan hati hamba ya Allah...Aminn" - Ucap Al berdoa

Sedangkan disisi lain Dokter ingin mengabarkan jika pasien bernama 𝐀𝐍𝐃𝐈𝐍𝐈 𝐊𝐇𝐀𝐑𝐈𝐒𝐌𝐀 𝐏𝐔𝐓𝐑𝐈 sudah sadar dan keadaan nya sudah membaik, tak lama pun Al sampai di depan ICU.

"Dengan keluarga Bu Andin?" - Ucap Dokter

"Iya dok saya, saya keluarganya" - Saut Al

"Begini pak, keadaan Bu Andin kini sudah membaik beliau juga sudah sadar tadi beliau sempat memanggil nama RICKY apa orang tersebut ada disini pak?" - Ucap Dokter

"Di-dia sudah tidak ada dok" - Ucap Al

"Turut berdukacita ya pak" - Ucap Dokter

"Terimakasih dok, apa boleh saya bertemu dengan Andin dok?" - Ucap Al

"Boleh silahkan" - Ucap Dokter

Ruang ICU

"Ndinn" - Ucap A

"K-kkak Al?" - Ucap Andin, walau Andin sudah sadar tetapi dia masih agak sulit untuk berbicara

"Alhamdulillah ndin, kamu sudah sadar" - Ucap Al

"Kak Al, mas Ricky dimana ya?" - Ucap Andin

Degg...

"Ricky....dia,..diaa" - Ucap Al Ragu

"Mas Ricky baik baik saja kan?" - Ucap

"Kamu harus kuat ndin dan kamu harus ikhlas, semuanya sudah takdir Allah" - Ucap Al

Degg..

Baru saja dia bisa menerima Ricky tapi nyatanya Ricky sudah tiada, hati Andin sedikit hancur mendengar nya, namun ia juga harus tetap tegar, ia juga harus kuat apalagi sekarang kondisinya sedang hamil besar dan beberapa hadi lagi bayi itu akan hadir, tapi nyatanya suaminya pulang terlebih dahulu, meninggalkan nya untuk selamanya.

Al melihat bulir air mata jatuh membasahi pipi wanita didepannya, ia pun berinisiatif untuk menghapus air mata itu

"Andin kamu harus ikhlas, kamu ga boleh berlarut larut dalam kesedihan, kasihan anak kamu" - Ucap Al

"Emm Iyya kak, Andin akan mencoba untuk ikhlas" - Ucap Andin

"Oh ya ndin, saya hubungi mamah sama papah dulu ya, diluar juga ada Angga dan Michi" - Ucap Al

"Iya kak" - Ucap Andin

Drtt..Drtt.Drtt

Mencintai Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang