Episode 2

960 92 12
                                    

Sudah satu minggu semenjak kejadian menyakitkan itu, win bersikap seadanya. Berbicara seperlunya. dan 180° win telah berubah.

Bright yang tidak mengerti apa yang terjadi pada win, ataupun apa yang di inginkan win. Namun bright tetap sabar dan menerima apa yang win lakukan padanya.

Jadi yang harus sabar siapa?

°

Bright telah pergi bekerja sejak satu jam yang lalu. Kini win tengah sibuk berkutat di dapur luas nya. Hingga aktivitasnya terhenti ketika mendengan suara bel rumah berbunyi menandakan ada yang bertamu.

Win mencuci tangannya dan menghampiri pintu utama. Sudah terdapat Namtan yang berdiri diambang pintu. Win menuntunnya menuju sofa ruang tamu.

"Bagaimana kabarmu win? Apa baik-baik saja? Sudah lama phi tidak mengunjungi mu". Namtan tersenyum memandang win.

"Sepertinya tidak". Win membalas senyuman sang kakak.

"Apa ada masalah win? you can tell anything pada phi." win menatap Namtan dengan pandangan yang tidak dapat di artikan.

"Aku melihat bright bercinta dengan wanita lain".

Deg

Perasaan Namtan menjadi risau. Tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia takut jika yang dimaksud win adalah dirinya.

"Apakah aku harus baik-baik saja? Aku menyayangi bright phi. Kau mengetahui itu bukan?".win tersenyum miris.

Win menyadari wajah Namtan yang terlihat sangat jelas bahwa sang kakak nya seperti tidak nyaman dan risau atas apa yang win katakan.

"Mengapa dengan wajahmu phi? Kau terlihat sangat risau? Apa itu kau? Haha". Lanjut win semakin terkekeh.

Mungkin ini adalah saat nya bagi namtan untuk mendapatkan bright. Namtan tidak peduli jika ia harus menjadi istri kedua. Sudah cukup bersembunyi dibalik ini semua. Cepat atau lambat win akan mengetahuinya juga.

"Ya benar. itu aku win, aku bercinta dengan bright dan berselingkuh dibelakangmu". Pengakuan namtan dengan sangat percaya diri.

Jelas, win yang mendengar itu merasakan hatinya seperti diremas tak berbentuk.
Kakaknya yang selama ini ia kagumkan, Dengan sangat bangga mengakui perselingkuhan dengan suaminya.

"Sepertinya memang sudah saatnya aku menepati janjiku padamu phi." Win tersenyum simpul, penuh kebohongan yang win simpan dalam senyumannya. Ini terlalu sulit bagi win.

Flashback on

Win kecil dengan Namtan kecil tengah bermain bersama sepeda baru mereka. Win sangat bahagia, begitu pula Namtan karena melihat win bahagia ia pun ikut serta dengan kebahagiaan win.

Win keluar dari area taman bermainnya dan hilang dari pandangan orang tua. Namtan terus mengekori win, menjaganya dari belakang, terlihat win sangat antusias mengayuh sepedanya.

Win menyeberangi lalu lintas ramai pengendara. Ia terjatuh ditengah jalan raya.
Namtan mengayuh sepedanya dengan tempo cepat ketika melihat mobil besar melaju kencang dijalur adiknya terjatuh.

Pengendara mobil sialan, dia bahkan tertidur ketika mengendarai mobil.

Namtan menjatuhkan sepedanya berlari secepat kilat menuju win. Win membuka matanya ketika dirasa badannya terpental pada trotoar jalan. Win Meringis kesakitan.

SORRY METAWIN - BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang