Episode 8

873 79 26
                                    

Sore ini keduanya tengah bersiap untuk kepulangan Bright. Menunggu keluarga bright menjemputnya.

Metawin memilih untuk pergi. karena pikirnya, bright bukan lagi tanggung jawab win.

Belum sempat metawin melangkahkan kaki keluar ruangan itu, bright terlebih dahulu menghadang langkahnya.

Metawin mengernyitkan keningnya, sejenak mencerna apa yang sedang sang mantan suami lakukan.

"Bisa minggir tidak phi? Aku ada janji temu". ucap win sembari menepis posisi bright didepannya.

Namun, bright tetap dengan pendiriannya. Ketika win menepis tubuh Bright, seiringan dengan itu bright kembali dengan posisi di depan win.

Hingga akhirnya win berdecak sebal dan berujung menuruti apa yang bright inginkan. Jika dilihat, memang bright tengah ingin menyampaikan sesuatu.

"Boleh aku tahu siapa yang kau temui win?". Tanya bright.

"Bukan urusan kamu phi". Sarkas win cepat.

"lelaki yang kau peluk di kantin tadi?".

Metawin terpaku oleh pertanyaan bright, ternyata bright melihat Nani bersamanya.

sadar akan sang lawan bicara tidak memberikan jawaban, akhirnya bright mencengkeram lengan win dan menariknya paksa menuju basement rumah sakit.

win tak menyangka bahwa bright baru saja memperlakukannya kasar. Jelas ia tidak terima dengan apa yang bright lakukan.

Pada akhirnya ketika sampai di basement,win melayangkan satu tamparan tepat di sebelah pipi kiri bright. Mengakibatkan jejak tangan win berada pada pipi mulus bright yang kini kian memerah.

"Kau berani menampar suami mu metawin?!". Tanyanya penuh dengan gejolak amarah.

bukannya menjawab, win hanya tertawa miris. Tidak habis pikir dengan apa yang baru saja bright katakan, begitu mudah nya kalimat itu keluar dari mulut hina mantan suaminya.

"WIN!". bentak bright karena metawin nampak meremehkannya. tanpa sadar bright menaikan suaranya pada metawin.

"biar saya perjelas tuan bright, saya bukan lagi suami anda". jelas metawin penuh penekanan.

"kau masih suami ku metawin, dan selamanya akan tetap begitu".

Karena emosi nya, bright tidak dapat menahan semua yang ia simpan sendiri belakangan ini.

Pada akhirnya bright mengungkapkan bahwa selama ini ia tidak pernah mendatangani surat cerai yang metawin berikan padanya.

Ia pun mengakui bahwa perselingkuhannya dengan Namtan adalah nafsu bosan yang membelenggunya, bukan karena cinta.

Cinta dan sayangnya hanya untuk metawin. Ia tidak ingin metawin jauh darinya bahkan hanya sejengkal pun. Berat rasanya, saat metawin jauh karena ulahnya.

Bright sama sekali tidak membenarkan perselingkuhannya dengan namtan.

Ia menyesal telah mengikuti arah nafsunya. Seharusnya tidak seperti itu.

Bright mengaku bahwa ia bosan menjalani pernikahan ini hanya berdua dengan metawin, ia butuh sosok anak yang mengisi harinya lebih hangat lagi.

Ia butuh itu, namun ia paham bahwa metawin tidak akan memberikannya sosok buah hati yang ia impikan. Hingga akhirnya bright melakukan kesalahan ini, kesalahan besar berhubungan gelap dengan namtan sang kakak dari suaminya.

Namun kini ternyata bright salah. Metawin mampu, mampu memberi nya sosok itu, sosok anak yang ia impikan.

Bright pikir dengan mengakui dan memohon pada metawin akan membuat metawin kembali pada peluknya.

SORRY METAWIN - BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang