"Gua denger dari mata mata gua kalo geng Dhandres bakalan nyerang kita dalam waktu dekat ini tapi mereka kali ini gak sendiri mereka mau gabung sama beberapa geng yang terkenal bengis didaerah bandung"
"Kalau cuma mereka gua yakin kita pasti bisa ngatasin mereka tapi berhubung mereka gabung sama beberapa geng gua ga yakin kita bakalan menang" ucap Vano
"Lawan kita kali ini bukan orang biasa" lanjutnya
"Mereka bakalan ngehalalin segala cara supaya mereka bisa menang,tapi gua gak mau itu sampai terjadi jadi gua mau kita perketat keamanan markas dan jangan pernah pergi keluar sendirian apalagi kalau lu pada make identitas Phoenix kita gak pernah tau hal apa yang bakalan mereka lakuin supaya mereka bisa menang" ucap Vano tegas namun wajahnya masih saja datar
"Kenapa kita gak minta bantuan sama geng Phaedra" ujar erlan
"Geng Phaedra" gumam Vano
"Iya,geng Phaedra geng yang dikenal sebagai bayangan hitam dengan lambang mawar hitamnya geng itu di anggap sebagai geng terkuat nomor 1 diindonesia karena sampai saat ini gak pernah ada yang bisa ngalahin mereka" jelas Erlan
"Mereka tak terkalahkan bukan hanya karena anggota mereka yang banyak tapi juga karena teknik dan skil beladiri mereka emang bagus bahkan ketua mereka turun tangan sendiri untuk ngelatih anak buahnya" imbuh Erlan
"Apa lu yakin mereka bakalan mau bantu kita" tanya Vano
"Why not?kita aja belum nyoba,seenggaknya kita udah nyoba buat minta bantuan mereka dan yang gua denger mereka juga sering bantuin polisi buat nangkep penjahat yang susah buat mereka tangkep"
"Oke,kalo gitu kita bakalan minta bantuan sama mereka buat ngatasin masalah kita sama Dhandres" putus Vano
"Sekarang kalian bisa balik lanjutin kerjaan kalian masing masing" suruh Vano kepada anggotanya
"Siap bos" jawab mereka lalu langsung pergi melanjutkan aktivitas mereka
"Lu mau kemana van?" tanya Dirga ketika melihat Vano berdiri
"Kamar"
"Tunggu van" cegas Erlan
"Hm"
"Yang mau ngehubungin geng Phaedra siapa?"
"Gua"
"Caranya?"
"Biar gua yang ngurus"
"Lu bisa ngurus ini sendiri?"
"Hm"
Setelah mengucapkan itu Vano langsung pergi melangkah kedalam kamarnya yang terdapat dimarkas Phoenix. Setibanya dikamarnya ia langsung membersihkan dirinya kemudian duduk diteras balkonnya sembari menghisap rokok.
Ia memang perokok namun ia sangat jarang merokok kecuali sedang banyak masalah. Apalagi semenjak ia berpacaran dengan Aulia ia sudah tidak pernah lagi menyentuh rokok.
Ini pertama kalinya ia menyentuh rokok setelah lama tak menyentuh benda panjang itu. Ia memikirkan hal hal yang terjadi akhir akhir ini. Fikirannya sangatlah kacau. Entah itu karena masalahnya dengan Dhandres,putusnya ia dengan Aulia,kembalinya medusa kekehidupannya,dan perubahan total yang terjadi pada mantan kekasihnya.
Ia masih tak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi disaat yang bersamaan. Saat ia tengah melamun tiba tiba muncul bayangan wajah aulia dibenaknya. Wajah manis Aulia ketika tengah memakan es krim,wajahnya ketika memelas meminta permen kapas,wajahnya ketika tersenyum,wajah cemberut aulia ketika merajuk dan muncullah wajah datar Aulia yang menatapnya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A U L I A N D R A
Ficção AdolescenteAuliandra Aria Charlotte Alexandria Gadis dengan sejuta pesonanya. Wajahnya yang baby face dan polos membuat semua orang gemas melihatnya. Bukan hanya wajahnya yang cantik ia memiliki kepintaran diatas rata rata. Namun dibalik wajahnya yang polos it...