intuisi || sasunaru

bagian 1

Intuisi

sasunaru

yaoi

bagian 1

CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!

SMA A merupakan salah satu sekolah bergengsi di Jepang dengan sejuta pesonanya. berisikan siwa-siswa berprestasi yang ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai juga tenaga pendidik terbaik dibidang mereka masing-masing.

lalu seperti yang sudah-sudah, tahun inipun SMA A juga membuka penerimakaan siswa baru dengan melalui berbagai tahapan sleksi Siswa yang cukup ketat sampai mendapatkan siswa baru sebanyak 300 orang.

tiga hari lamanya diadakan  acara besar dikawasan sekolah untuk menyambut semua siswa baru sekaligus mengenalkan pada mereka bagaimana dan apa saja isi didalam sekolah yang akan mereka jadikan tempat menimba ilmu untuk tiga tahun kedepan.

diacara itu, semua ekstrakulikuler mempromosikan kegiatan mereka  sekaligus membuka penerimaan anggota baru untuk Siswa-siwa baru, di SMA A sendri ada sekitar 12 ekstrakulikuler yang memang aktif dan banyak mengikuti kegiatan-kegiatan bergengsi diluar sekolah baik itu ditingkat kota maupun Nasional.

bawahan berwarna coklat atasan berupa kemeja putih dan dasi berwarna marun dengan jas marun yang senada untuk seragam Siswa. lalu bawahan hitam dengan corak kotak-kotak marun dan hitam dengan atasan berupa kemeja putih lalu dasi marun dengan jas berwarna marun untuk seragam para Siswi.

kata yang bisa menggambarkan para siswa dan siswi SMA A yang ternama adalah ‘mewah’ para bibit unggul dan unggul, yang harus setidaknya mempunyai orang tua tajir melitir kalau hanya punya otak paspasan atau pilihan lain adalah berebut mendapat beasiswa kalau berotak jenius.

lalu kemudian kita sampai pada si tokoh utama dalam cerita yang tak lain adalah seorang Siswa kelas dua dari ektrakulikuler memasak yaitu Kiba yang merupakan salah satu siswa paling dikagumi disekolah ini.

paras manisnya, kelakuan baiknya, sopan santunnya, kepintarannya, rambut piranggnya yang bercahaya, tanda lahir unik dikedua pipinya, mata indahnya, dan banyak lainnya tentang Kiba yang membuat orang iri dan jatuh hati pada sosok pirang itu.

“kiba…..”

seakan tuli Kiba masih saja larut dengan aktifitasnya yang sedang mencatat nama anggota baru ekskul memasak padahal jelas sedari tadi temannya terus memanggil dari jarang yang tidak terlalu jauh.

tak tahan menunggu, Hinata kemudian memutuskan untuk menghampiri Kiba lalu menepuk pelan pundak si pirang.

“heyyy aku dari tadi memanggilmu tuan………”

sontak saja itu membuat Kiba berjenggit kaget lalu dengan tersenyum tipis si pirang meminta maaf pada Hinata karena ketidak fokusannya tadi, kalau boleh jujur sampai sekarang kiba masih belum terbiasa dengan namanya sendiri bila dipanggil orang lain.

“maafkan aku Hinata, aku terlalu terbawa suasana tadi hehehehe…………..”

“iya, tidak apa-apa…….. ayo ini sudah jam makan siang, kita ke kantin dulu………..”

Kiba mengangguk lalu mengikuti langkah hinata menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

tak membutuhkan waktu lama untuk keduanya sampai  kantin, setelah mendapat makan siang mereka masing-masing, keduanya kemudian memilih tempat duduk di satu meja yang terletak disudut dekat pintu keluar kantin yang sudah diisi oleh empat siswa lainnya yang kebetulan teman sekelas mereka.