4. Sebuah Pendekatan

4.9K 787 66
                                    

Daddynya Idris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daddynya Idris

________

Mata Hera sontak memicing saat mengamati seorang anak laki-laki yang menegur Igor dengan sapaan Ayah. Dia majukan tubuhnya seakan ingin turun dari pangkuan Igor. Tapi Igor malah menahan tubuh mungilnya.

"Your son (anakmu)?" ucap Hera bertanya kepada Igor sambil terus menatap Idris yang juga menatapnya dengan ekspresi bingung.

"Ya..." jawab Igor tersenyum.

Idris berjalan pelan menuju Daddynya yang masih memangku Hera. Ada senyum tipis di wajahnya ketika melihat wajah serius Hera.

Hera terlihat gelisah, dia ingin sekali turun dari pangkuan Igor. Dia tidak ingin Idris cemburu karena dia berada di pangkuan Igor.

Hera sekarang setengah memaksa turun sambil terus mendekap Daisy erat-erat.

Igor pasrah. Akhirnya dia biarkan juga Hera turun dari pangkuannya.

Tanpa berkata apa-apa, Hera cepat melangkah hendak memasuki bagian dalam rumah Said.

Tapi...

Idris dengan cepat mencekal tangannya.

"I am Idris (Aku Idris)..." ucap Idris cepat.

Hera terperangah. Dia balikkan tubuhnya dan menghadap Idris yang tersenyum lebar ke arahnya. Hera amati senyum Idris. Matanya bergerak-gerak mengamati seluruh wajah Idris, seolah ingin mengetahui apa makna senyuman Idris kepadanya.

"I am Hera (Aku Hera)..." balas Hera akhirnya. Matanya mengerjap ketika menatap mata abu Idris yang sangat memukau.

Igor senyum-senyum melihat tingkah anaknya dan Hera. Tidak menyangka Idris memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada orang yang baru dia temui. Idris tidak pernah memulai. Sepertinya ada yang menarik bagi Idris terhadap diri Hera.

Idris masih memegang tangan Hera. Dia kagum dengan penampakan Hera. Terutama rambut keriting Hera yang menggemaskan. Matanya bergerak cepat dan tangannya ikut bergerak seakan ingin memegangnya dan memainkannya.

Idris menarik Hera untuk kembali ke pangkuan Daddynya. Entah kenapa Hera menurutinya.

"You're not jealous (Kamu nggak cemburu)?" tanya Hera hati-hati ketika tangan Igor kembali memeluknya. Idris yang duduk di samping Daddynya mengangguk mantap. Dia tampak senang dengan kehadiran Hera.

"Why (Kenapa)?" tanya Hera.

"You'd made him calm. I can see from his eyes. He likes being with you here (Kamu sudah membuatnya tenang. Aku bisa lihat dari sorot matanya. Dia suka dekat kamu di sini)..." jawab Idris sambil menggoyangkan dua kakinya pertanda dia senang.

"Her accent's different, Daddy (Aksennya beda, Daddy)..." gumam Idris tiba-tiba. Igor tersenyum mendengar pendapat Idris.

"She speaks French. She's born in Caen, France (Bahasanya Perancis. Dia sendiri lahir di Caen, Perancis)," tanggap Igor.

I Believe in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang