9. Like I Do

3.2K 600 31
                                    

Tata menarik napas dalam-dalam dan menghempasnya perlahan saat melihat Hera duduk termenung di atas tempat tidurnya. Selama pesta berlangsung, Hera tidak ceria. Dia banyak diam dan menyendiri. Meskipun Grace dan Gloria berusaha menghiburnya, Hera tampak tidak semangat.

Tata tahu Hera sangat kecewa karena tidak berpasangan dengan Idris saat melempar kelopak bunga. Dia berpasangan dengan Hudson. Padahal momen itu adalah momen yang sangat dia tunggu-tunggu berpasangan dengan Idris. Lalu ada yang memberitahunya bahwa ada pertengkaran kecil antara Hera dan Idris di belakang ruang utama acara. Hera terduduk dan menangis tersedu-sedu di ujung koridor.

Sebenarnya Tata tidak begitu menanggapi serius akan keadaan Hera yang benar-benar menyukai Idris, anak seorang perancang busana muda terkenal. Dia menganggap itu hanya main-main saja atau Hera yang mengalami cinta monyet lebih dini. Sedikit mengingat dirinya mulai menyukai teman laki-laki saat berusia delapan tahun dan dia masih duduk di kelas dua SD. Mungkin Hera lebih dini mengalaminya. Bedanya, Tata tidak mengungkapkan perasaan sukanya kepada anak laki-laki itu karena anak laki-laki itu merasa aneh berteman dengannya. Diapun dijauhi anak laki-laki itu. Namun Hera dan Idris saling suka dan saling menyayangi. Sepertinya ini adalah hal yang lumayan serius.

Melihat Hera yang lama terdiam, Tata menghampirinya.

"You're still sad cause you didn't walk with him? (Kamu sedih karena kamu tidak berjalan bersamanya?)" tanya Tata sambil memainkan rambut keriting Hera. Rambut yang dia kagumi. Rambut yang mengubah jalan hidupnya.

Hera menggeleng.

"I am okay with that... (Aku baik-baik saja)."

"So why you're sad," (Lalu kenapa kamu masih sedih)

"He hates me... (Dia membenciku)." Pandangan mata Hera lurus ke depan, seolah masih melihat wajah kecewa Idris saat memarahinya.

Tata menghela napas sejenak. Dia kembali mengingat momen-momen penting saat pesta pernikahan berlangsung. Dia menyukai Idris. Idris sangat gentle. Menurutnya, Idris memiliki kepribadian yang hampir mirip dengan Farid, suaminya. Patuh kepada keduaorangtuanya, meski terkadang terlihat tidak menyetujui sikap mommynya, tidak terlalu banyak terpaku kepada gadget seperti anak-anak laki-laki lainnya, sikapnya sangat ramah kepada siapapun yang dia kenal. Satu hal, Idris sangat tampan dan memesona. Tata bisa menebak, kelak dewasa Idris pasti akan jadi rebutan kaum hawa, karena dia sosok yang setia dan teguh memegang janji.

Namun, Tata tidak begitu menyukai Gema, mommynya. Saat acara pesta berlangsung, Gema berubah kaku dan angkuh serta tidak ramah. Tata berusaha menegur dan mengajaknya berbicara, Gema tidak menanggapinya dengan antusias. Matanya tidak fokus dan cenderung ingin menghindar. Gema sangat berbeda dari suaminya yang sikapnya sangat hangat dan ramah.

Tata yang juga sibuk melayani para tamu, tidak sengaja berkenalan dengan Dista, menantu cantik si pengacara terkenal Anggiat. Dista berjalan bersama anak sulungnya yang bertubuh tinggi dan berwajah tampan. Theo namanya. Berbanding terbalik daripada Gema, Dista sangat ramah dan malah antusias bercakap-cakap dengannya. Dista terlihat nyaman berdekatan dengan dirinya saat acara pesta. Tata yang senang dengan Dista, sesekali melirik-lirik Theo yang gagah yang selalu memegang buku dan membacanya saat duduk di sebelah mamanya. Menurutnya, Theo jauh lebih sempurna daripada Idris.

Tapi bagaimanapun, itu hanya keinginannya saja. Dia akan serahkan kepada Hera jika Hera sudah beranjak dewasa dan mengenal cinta yang sebenarnya.

"You want to talk to him? (Kamu ingin berbicara dengannya?)" tawar Tata yang tidak ingin melihat wajah murung Hera.

Hera terkesiap. Dia lalu mengangguk semangat.

_______

Sama halnya dengan Hera, Idris juga terlihat tidak semangat. Dia makan sedikit sekali malam ini. Gema jadi sedih melihatnya. Idris yang biasanya suka sekali berbicara, malam ini tidak banyak kata-kata yang ke luar dari mulutnya.

I Believe in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang