10. Maaf

3.1K 570 46
                                    

Begitu suara Idris terdengar di telinganya dan menyapa, Hera langsung menyatakan maafnya.

"I am sorry..." ucapnya.

Terdengar helaan lega dari Idris. Hera pun ikut lega.

"I am sorry too, Hera,"

Hera tersenyum lebar saking senangnya.

"My Mom asked me to call you, but you called me first (Mommyku memintaku menghubungimu, tapi kamu malah menelponku duluan)."

"Really (Masa sih)?"

"Yes."

"You don't lie (Kamu nggak bohong)?"

"I don't (Nggak),"

"Wow..., I am so glad to hear that. I think your Mommy doesn't like me (Wow. Aku senang mendengarnya. Aku pikir Mommymu nggak suka aku),"

Terdengar helaan berat di ujung sana.

"What makes you think my Mommy doesn't like you (Apa yang membuatmu berpikir bahwa mommyku nggak suka kamu)?"

"I don't know. I just..., I don't know (Aku nggak tau. Aku hanya..., entahlah),"

"Hm..., she likes you. But she doesn't like your hair (Hm..., dia menyukaimu. Tapi dia tidak suka rambutmu),"

Hera memejamkan matanya sejenak. Ini sulit, pikirnya. Rambut ini yang sangat disukai mamanya. Rambut yang selalu mamanya bangga-banggakan.

"Why (kenapa)?"

"My Dad's ex girlfriend has such kind of hair (Mantan kekasih daddyku punya rambut keriting seperti itu),"

Hera tertawa kecil.

"Your dad has another girlfriend (Daddymu memiliki kekasih lain)?"

"His ex (mantannya),"

"Oh. I see (Aku mengerti)."

"Your Dad has an ex girlfriend (Papamu punya mantan kekasih)?"

"I don't know. My dad never told me about his past. He just told me that he married my Mom when he was eighteen years old (Aku nggak tau. Papaku nggak pernah cerita masa lalunya. Dia hanya bercerita bahwa dia menikah dengan mamaku saat usianya delapan belas tahun),"

"Hm. It's too young I think. May be your Mom is his first love (Hm. Itu terlalu muda aku pikir. Mungkin mamamu adalah cinta pertamanya),"

"You are my first love (Kamu cinta pertamaku)..."

"You are my first one (Kamu satu-satunya yang pertama)..."

Hera tertawa bahagia. Dia mainkan ujung rambutnya sambil membayangkan Idris memainkannya.

"How is my Daisy (Gimana kabar Daisy)?"

"She is good. I hug her when I sleep at night (Dia baik. Aku memeluknya saat aku tidur di malam hari),"

"Ooo, I am jealous, Idris (Oh. Aku cemburu, Idris),"

"Don't worry. I think of you when I hug her. You don't need to be jealous (Jangan khawatir. Aku memikirkanmu saat aku memeluknya. Kamu nggak perlu cemburu),"

Hera terkikik mendengar ucapan Idris kali ini.

"I am happy hearing your giggle (Aku senang mendengar tawamu)..."

I Believe in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang