Chapter 1: Me

39 3 1
                                    

prologBagaimana rasanya anak jika semua masalah keluarga selalu diselesaikan oleh anaknya sendiri. Apa-apa selalu anaknya yang harus pertanggung jawabkan semuanya.

Yaa..itu aku, Sofia Calderioz, anak dari Sang Pengusaha yang memiliki semuanya. Aku dan papaku tinggal berdua dalam 1 rumah tanpa seorang ibu. Mama ku meninggal sekitar 2 tahun yang lalu karena penyakit tumor otak. Setelah meninggalnya mama ku, hubungan papa dan aku pun juga tidak seperti biasanya. Papa selalu sibuk dengan pekerjaannya sedangkan aku bersekolah home schooling. Awalnya aku menolak, tapi papa ku melarangku  untuk bersekolah disekolah dan bertemu teman-teman. Katanya itu hanya membuang uangnya saja, hatiku pun sakit mendengarnya, kenapa tiba-tiba papa berubah menjadi orang yang egois dan hanya memedulikan pekerjaannya saja, dia pun tidak pernah merasakan perasaan aku yang pernah aku alami.

Sudah beberapa bulan, aku masih home schooling dan papaku pun bekerja diperusahaannya. Dirumah sepi cuma ada bodyguard dan pembantu dirumah, terkadang aku ingin keluar rumah tapi selalu diawasi oleh bodyguard papaku. Aku pun tidak enak, karena setiap kali aku bergerak, dia ikuti terus. Aku sempet mengomelinya, tapi itu karena perintah papaku menyuruhnya untuk mengawasi dan menjaga aku kemanapun aku pergi akupun tidak bisa menolak, aku pun juga tidak boleh keluar dari rumah. Setiap weekend, aku hanya dikamar nonton tv,baca buku dan bermain hp saja dan terkadang aku menangis sendirian karena aku rindu dengan mamaku,  aku memeluk foto mama setiap aku tidur supaya aku tidak merasa sendirian lagi. 

Seperti hari biasanya, aku masih home-schooling diajari dengan guruku. Guruku perempuan dia baik, dan pintar juga. Tapi terkadang aku bosan dengan mata pelajarannya, hanya itu saja dan diulang-ulang. Awalnya aku sempet ngomel-ngomel dan meminta mengganti mata pelajarannya, tapi tidak boleh karena perintah papaku. aku pun terus memaksa dia dan boleh, aku meminta dia ajarkan aku pelajaran bahasa Inggris. Semenjak aku masih Sekolah Dasar, aku selalu juara di mata pelajaran b.inggris dan dengan belajar itu membuat hatiku semakin mood untuk belajar lebih dalam lagi. Dan ternyata ada syaratnya, kalo mau blajar ini, jangan sampai papa tahu, kalo tahu bisa dipecat nantinya. Aku pun mengiyakan dan lanjut untuk belajar sampai gurunya pulang pun aku masih lanjut belajar dikamar. Karena sangking fokus belajar, aku pun sampai lupa untuk memberi waktu untuk tidur dan terpaksa harus tidur sebentar,tapi malah ketiduran. (capek guys)

Sudah malam, aku terbangun untuk minum didapur sekalian mengambil buah untuk cemilan. Aku menyalakan lampu, lalu mengambil gelas dan mengisi air. Sebenarnya semenjak aku bangun tidur badanku terasa capek dan kepalaku sedikit pusing mungkin karena terlalu banyak belajar jadi badanku kurang istirahat. Baru satu teguk, kepalaku pun sakit dan rasanya aku sudah tidak ada kendali lagi. Aku pun pingsan dan tidak sadar , aku tidak pernah pingsan sebelumnya baru kali ini aku merasakannya. Dan selanjutnya aku tidak tahu apa yang terjadi nanti. 

Penolong hidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang