Untuk puanku yang sedang jauh
Roda masih terus berputar
Dunia Masih berjalan semestinya
Namun, kini aku tak lagi memilih duduk manis
Tak lagi memandangmu dengan penuh asmara
Kini aku berjalan tak karuan
Mengabaikan kursi yang telah lama memahami perasaanKamu bukan lagi dunia yang ku tanam dalam relungku
Aku tak lagi dapat menahan seorang yang merayumu
Kita telah lewati banyak kisah
Saat badai sedang hebat-hebatnya menerpa
Kamu memilih berteduh pada rumah yang tak samaAku pernah menjadi ganjil yang sangat ingin kamu genapi
Aku pernah selalu mengisi kekosongan gelasmu dari air jernih
Tak lagi ku harap kamu duduk untuk kemudian hariTak lagi meminta tuk menatap dan menetap
Meski cinta masih ku dekap
Aku masih mencintaimu dengan sederhana
Dan pernah sangat ingin menua bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Ruang untuk Mengenang
PoetryUntuk tetap mengenang, meski kisahnya telah usang.