Untuk puanku yang sedang jauh.
Roda waktu terus berputar,
dunia masih berjalan semestinya.
Aku masih tetap memilih duduk manis,
tuk sekedar memandangmu penuh asmara.Kamu, adalah dunia yang ku tanam dalam relungku.
Tak seorangpun ku biarkan merayu.
Telah ku lewati banyak kisah denganmu.
Sejak rinai hujan turun tiba-tiba, hingga pelangi bersandar pada langit megah.Aku adalah ganjil yang kamu genapi,
Kamu adalah gelas kosong yang selalu ku isi.
Duduklah untuk saat ini, hingga kemudian hari.Semoga kita tetap saling menatap dan menetap,
dengan segala cinta yang telah terdekap.
Aku mencintaimu dengan sederhana,
dan ingin menua bersamamu dengan sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Ruang untuk Mengenang
PoetryUntuk tetap mengenang, meski kisahnya telah usang.