Hari-hari setelah hari Sabtu itu menyenangkan dan santai. Alasannya, sekolah kami mengadakan festival olahraga di minggu kedua bulan Juni. Entah bagaimana, aku berakhir di komite sebagai perwakilan dari kelas. Aku sangat sibuk setelah sekolah mempersiapkan acara.
Saat melakukan ini, aku masih mendapatkan bayaran 10.000/hari, meskipun aku tidak dapat memenuhi permintaan Aya. Aku mencoba membuatnya mempertimbangkan cuti yang tidak dibayar kali ini sehingga dia tidak perlu membayarku, tetapi dia menolak gagasan itu. Dia sangat keras kepala.
Nah, sisi positifnya, itu membuat pekerjaanku lebih mudah jadi aku setuju dengan itu.
Kami berdua hanya bisa bertemu sekitar 20-30 menit per hari. Hari-hari ku menjadi panitia berlangsung terus menerus, jujur rasanya kami tidak melakukan apa-apa.
Ketika kami berdua memulai hubungan ini, kami sepakat untuk menjadikan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah sebagai prioritas utama, karena kami adalah siswa. Tentu saja, menjadi panitia festival olahraga memenuhi syarat itu.
"Aku seharusnya bergabung dengan komite festival olahraga," adalah apa yang dia katakan, tapi tolong, beri aku istirahat. Aku tidak bisa membayangkan harus bekerja dengannya selama acara ini, aku harus waspada sepanjang waktu, terdengar melelahkan. Selain itu, aku harus melindungi citraku.
Bahkan dengan semua pertimbangan ini darinya, dia masih membuatku melakukan banyak hal yang tidak pantas untuk seorang siswa. Itu sebabnya aku melakukan yang terbaik untuk menjaga hubungan kami tersembunyi dari semua orang. Tentu saja, usahaku menemui banyak kendala.
Suatu hari, aku meninggalkan kelas bersama teman-teman. Pada satu titik kami berpisah karena aku harus menghadiri rapat komite. Sambil berjalan sendirian, tiba-tiba, Aya mendekatiku dari belakang tanpa suara.
"Uwaa! Ah, itu mengejutkanku... tunggu, Aya?"
"Marika, kamu meninggalkan ini tempo hari."
"Eh?"Kami berdiri di tangga yang sepi di mana jarang ada siswa yang lewat. Dia menunjukkan kepada ku isi kantong kertas, sepertinya aku meninggalkan powerbank ku di rumahnya.
"Ah! Aku benar-benar lupa. Terima kasih."
"Kamu berisik."
"Ugh."Aku buru-buru menutup mulutku dengan tangan. Dia memberiku kantong kertas dengan santai dan aku menerimanya. Dia benar-benar perhatian, dia pasti menunggu saat aku sendirian untuk memberiku ini. Kita tidak akan terlihat jika kita bertemu disini...
Atau begitulah yang aku pikirkan. Setelah aku berpisah dengan Aya, aku melanjutkan berjalan, dan ternyata Yume dan Chisaki melihat semuanya dengan sempurna dari tempat persembunyian mereka. Apakah mereka? Ninja?
"Entah bagaimana, ini mencurigakan~"
"Eh? A-apa yang kamu bicarakan?"Sama seperti adegan film di mana para pengganggu memeras uang dari korban, mereka berdua mengapitku dari kedua sisi.
"Ada sesuatu yang terjadi antara kamu dan Fuwa, kan? Sejak hari itu ketika dia memanggilmu, suasana di antara kalian telah berubah."
"T-Tidak, tidak, itu pasti tidak benar. Aku dan Aya? Ha! Seolah-olah seperti itu!"
""A~ya~?""
"................."Tidak peduli betapa bingungnya aku, itu adalah kesalahan yang sangat fatal. Aku begitu bodoh.
"Oh! Lihat jamnya! Aku harus ke rapat komite!"
"Ah! Dia kabur!"
"Marika! Ah dia cepat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[GL] Arioto "Volume 1"
Teen Fiction"Cewek pacaran dengan cewek? Itu tidak mungkin!.... Mustahil! Seorang gadis SMA populer, Sakakibara Marika, suatu hari dia mendapatkan tawaran satu juta dari teman sekelasnya yang cantik, Fuwa Aya. "Sakakibara-san, Selama 100 hari aku akan memberimu...