Epilog (End Volume 1)

1.5K 76 17
                                    

"Eeh!?"

Aya mengeluarkan suara yang tidak seperti biasanya.

Ini kamar Aya, jadi tidak ada yang bisa mengganggu jika kita sedang ribut, suara itu mengejutkanku, tapi Aya tidak peduli. Dia terus menatapku dengan tatapan mengerikan, dengan wajah seperti dia baru saja menghadapi pengkhianatan tiba-tiba.

"...Apakah kamu mengerti apa yang baru saja kamu katakan, Marika, apa kamu serius?"
"Oke, tenang dan dengarkan."

Aku mengulangi kata-kata sebelumnya dengan maksud yang sama.

"Aku bilang aku belum jatuh cinta padamu"

Ini sudah satu bulan setelah kita memutuskan untuk bersama. Musim telah sepenuhnya berubah menjadi musim panas. Sambil menikmati udara sejuk dari AC Aya, dan kita sedang merencanakan kegiatan liburan musim panas.

"Itu terlalu berlebihan."

Aya mengistirahatkan kepalanya di atas meja sambil menatapku dengan dingin.

Aku tidak berniat untuk membuatnya terdengar begitu aneh, hanya saja cara kita menafsirkan sesuatu mungkin sedikit terlalu berbeda.

"Bukan seperti itu. Karena saat itu kamu mengatakan bahwa kamu akan membuatku jatuh [sepenuhnya]. Saat ini, aku tidak merasa aku [sepenuhnya] jatuh cinta padamu.

Itu benar. Inilah yang aku maksud. Aku bukannya tidak masuk akal. Dengan ini, aku yakin bahkan Aya akan yakin...atau tidak. Dia terlihat sangat tidak puas sekarang!

"Biarkan aku bertanya dulu, bagaimana kamu mendefinisikan [sepenuhnya]?"
"Aku tidak bisa tidak memikirkanmu sepanjang waktu dari bangun sampai aku tidur, aku tidak bisa lagi hidup tanpamu!... semacam itu?"
"Jadi begitu..."

Dia menunjukkan ekspresi yang sulit sambil meletakkan tangannya di atas mulutnya.

Hubungan kami tidak benar-benar berubah sejak mulai berkencan. Tentu saja, aku jatuh cinta padanya, tapi aku pikir itu sangat berbeda dengan yang aku bayangkan.

"...Jadi maksudmu kita masih berada di tengah-tengah pertempuran satu juta yen?"
"Ya"
"Kamu masih berpikir bahwa sesama gadis yang saling jatuh cinta adalah sesuatu yang mustahil?"
"Hm... yah, ya"

Ekspresinya menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Aku mengamatinya dari samping, dia benar-benar cantik bahkan dari sudut ini, ah aku menyukainya. Apa yang aku rasakan saat ini adalah sensasi lembut, rasa cinta.

"Karena, yang aku cintai adalah Aya dan itu tidak ada hubungannya dengan gadis lain. Aku menyukaimu bukan karena kamu perempuan, tapi karena kamu adalah Aya.
"Tidak, baiklah, biarkan saja untuk saat ini"
"Aaaaa?!"

Dia mencubit hidungku dan aku menjerit.

"Kurangi saja sikap keras kepalamu itu"
"Itu bukan niatku ..."

Bahkan, sampai sekarang aku masih bertanya-tanya mengapa gadis-gadis bisa saling jatuh cinta. Sebenarnya, aku masih bingung tentang fakta bahwa aku seorang homoseksual. Rasanya sangat tidak nyata karena selama ini aku hanya bisa menyukai lawan jenis.

Itu sebabnya, aku tidak bisa benar-benar melabeli cinta ini dengan [sepenuhnya].

"Marika, bagaimana aku mengatakannya, kamu benar-benar penggoda, ya"
"Eh, kenapa!"
"Karena, dari caramu mengatakannya, kamu menyiratkan bahwa kamu ingin aku membuatmu jatuh cinta [sepenuhnya], kan?"
"Kenapa jadi seperti itu!?"
"Kau ingin aku bergegas dan menjadikanmu milikku sepenuhnya. Aku tidak pernah tahu bahwa kamu sudah tenggelam sedalam itu, nah salahku bahwa aku terlalu lambat untuk mengetahuinya. Kamu benar-benar serakah"
"Bukan gitu!"

[GL] Arioto "Volume 1"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang