"Maafin gue dong."
Kata-kata itu tidak pernah lepas dari mulutnya sejak kemarin. Setiap bertemu dengan Hana, selalu itu kata yang diucapkannya.
Hana, objek yang sekarang ada di depannya, hanya melengos dan terus berjalan tanpa menghiraukannya.
"Na, maafin gue dong."
Gio, cowok jangkung dengan rambut coklat yang panjangnya melebihi telinga itu, terus mengikuti Hana tanpa ada kata menyerah.
Mungkin, sudah ribuan kata maaf yang sudah dia sebut sejak kemarin. Tapi sudah ribuan kali pula Hana menganggurkannya.
"Hana..."
"Gio udah deh! Gue sibuk, masih banyak yang harus gue kerjain!" Hana mulai tidak tahan dengan sikap Gio.
"Ya, maafin gue Han. Gue akan menjelaskan semua..."
"Nggak ada yang perlu lo jelasin!"
Hana langsung pergi dari hadapan Gio ke arah perpustakaan.
Gio memutuskan menunggu Hana. Dia tidak mau membuat keributan di area perpustakaan.
**
Kali ini Gio memakai cara yang dia pikir akan meluluhkan Hana.
Dia membawa ice green tea kesukaan Hana. Dengan muka yang pede, Gio berjalan ke arah kelas Hana siang ini. Hana sedang sendiri. Menulis beberapa tugas yang akan dia kerjakan untuk urusan organisasi mahasiswanya.
"Na, nih gue beliin green tea. Sambil minum lo dengerin gue ya?"
Hana tersentak dengan kesibukannya. Dia memandang ke arah Gio.
Dengan muka kesal, Hana langsung membereskan semua buku dan kertasnya, dan langsung berdiri daru duduknya.
"Na, dengerin gue dulu dong!" Gio memegang tangan Hana yang kosong.
"Lepasin deh, gue sibuk!" Hana langsung menyentak tangannya, dan keluar dengan cepat dari ruangan itu.
Gio hanya memandang ice green tea yang sudah mulai meleleh esnya.
Na, tolong, dengerin gue sekali aja.
***
Jangan lupa vomment-nya ya:)