Epilog

548 24 3
                                    

6 tahun kemudian...

"Halo Gio. Udah lama ya gue nggak ke sini."

Hana, dengan blazer warna abu-abu dan rok warna hitam selutut dengan rambut di cepol. Terlihat anggun dan manis.

Tidak lupa, kalung berbandul bunga itu masih setia menggantung di leher jenjangnya.

"Sorry ya, gue sibuk belakangan ini. Si Judi masih ngajak manggung. Kira suka banget ngajak lembur di kantor. Pusing gue."

Hana meletekkan bunga mawar putih di atas peristirahatan terakhir Gio.

"Lo tau nggak. Banyak banget yang mau gue ceritain. Salah satunya, kemaren Judi nembak gue. Ahahahha. Nggak lucu sih umur segini main tembak-tembakan. Tapi, ya gitu. Lucu aja."

Hana tersenyum memandang nisan itu.

"Dan, gue terima dia. Gue, nggak bisa lupain lo, dan dia ngerti. Dia bener-bener baik sama gue. Dia yang selalu disamping gue selain Kira dan yang lain. Dia yang selalu ngasih motivasi. Sampe sekarang.

"Dan, ya. Gue sama dia udah jadian. Tinggal nunggu dia ngelamar aja sih. Ahahaha."

Hembusan angin sore ini membuat Hana menjadi tenang. Dia merasakan kehadiran Gio di sini.

"Gio, makasih ya. Selama ini berkat lo, gue jadi kuat. Makasih buat semuanya. Dan, kalung ini bakal gue simpen sampe kapan pun. Karena kenangan tentang lo, nggak akan pernah pudar."

***

Akhirnya "I'm Sorry" sudah selesai!=D

Makasih sebelumnya buat yang sudah mampir buat baca ini=D

Mohon maaf sebelumnya buat ada salah-salah kata atau ada kejanggalan lain.

Sampai ketemu di cerita selanjutnya=D

Yang pasti, ditunggu vomentnya;)))

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang