7

793 53 15
                                    

Sebenarnya ada perasaan sedih yang menghampiri Miiko, tapi melihat Tappei yang berdiri mematung melihat papan nama kelas semester baruー dengan Kenta juga Mari yang tertawa dibelakangnya, mau tak mau Ia terhibur juga.

(11 - 3) Yamada Miiko

(11 - 5) Eguchi Tappei

"Astaga, sepertinya aku berbakat jadi peramal?" Mari dengan nada dibuat-buat tak mengalihkan pandangan dari papan mading di hadapannya.

Kenta masih tertawa, Ia lekas membuka ponsel dan mengetik pesan untuk Kau-tau-siapa-pacarnya. "Aku tiba-tiba saja mendapat ide untuk cerita komik empat halamanku," lanjut gadis Shimura itu lagi.

Tappei memutar bola matanya, jengah. Berdecak kesal dan berjalan sedikit menjauh untuk bersandar di dinding salah satu kelas. Miiko menghampirinya.

"Tappei~.."

"Kenapa sih? baru kali ini Kita kedapatan kelas yang berbeda,"

Miiko mau tak mau mengingat kembali masa yang lalu. Benar juga, semenjak sekolah dasar bahkan SMA kelas satu, mereka selalu ada di kelas yang sama. Entah kebetulan atau jodoh (?), Miiko tidak tau.

Miiko menyentuh lengan atas kekasihnya, "Mungkin kita bisa bareng-bareng lagi di kelas tiga nanti," mencoba menenangkan.

Tappei mengeluarkan tangan yang sedari tadi bertengger dalam saku celana, mengambil milik Miiko untuk digenggam, "Aku nggak biasa jauh darimu,"

Kacauー itu keadaan hati Miiko sekarang, kalau kalian mau tau. Semenjak Tappei jadi pacarnya, cowok itu menjadi lebih terbuka dengannya. Tidak hanya dari segi bercerita, tapi juga perhatian dan sikap manjanya.

Tappei ternyata lebih manja daripada yang bisa orang lain tebak. Menggemaskan sih, tapi kalau sudah mode terang-terangan seoerti ini bisa kacau Miiko. Dengar, kan? Bagaimana jantungnya bertalu lebih cepat?

"Jangan cemberut, Tappei, wajahmu lucu." Miiko menanggapi, padahal asal bicara supaya tidak salah tingkah.

"Aku sedang serius," Tappei menegakkan tubuh, jemari bergerak mengusap punggung tangan yang lebih kecil darinya.

"Aku terbiasa melihatmu disekelilingku, terbiasa mengobrol denganmu di kelas, terbiasa senam olahraga bersama, mengerjakan keperluan festival, ujian, kelas matematika, musik, masak-..."

"Cukup-cukup," Miiko menutup mulut Tappei dengan tangannya, kekasihnya mulai aneh dan melantur. Tapi Tappei tidak berhenti. Ia menghiduー wangi manis segar jeruk dari krim tangan yang Miiko pakai membuatnya nyaman. Tanpa aba-aba telapak tangan putih itu dikecupnya.

Miiko refleks menarik mundur, tapi gerak Tappei lebih cepat menahan tangan gadisnya untuk tetap di posisi yang sama. Miiko lantas merona, merasa tergelitik juga berdebar luar biasa. Astaga, jangan sampai ada orang lain yang lihat!

"Ta-tappei..," suara gadis itu mencicit.

Tappei yang sejak tadi diam ditempat, membuka mata. Maniknya menatap wajah Miiko yang bersemu hebat, sialan, pacarnya manis sekali. Semakin tak rela Ia harus berbeda kelas dengannnya!

Cowok itu mengecup sekali lagi dan kembali membawa tangan Miiko untuk digenggam, lebih erat.
"Aku akan sering ke kelasmu, kau juga gantian, ya... Jangan sering-sering makan di kelas, ayo makan bersama di kantin atau atap sekolah, pulang bareng juga...,"

"Tappei kan, ada kegitan klub?"

Tappei berdecak, "Kan tidak setiap hari,"

Miiko tersenyum dan mengangguk, terlihat lucu dimata Tappei, membuatnya tak sadar diri menarik gadis itu untuk dipeluk. "Kau daftar saja jadi manager klub baseball!"

"Ihh! Nggak mau, bau keringat!" Miiko mengomel dan mendorong jauh Tappei.

"Oke-oke, tapi ingat ya, jangan terlalu baik dan ramah di kelas baru nanti!"
'Karena orang-orang akan semakin tertarik denganmu!' lanjut Tappei di dalam hati.

"Tappei nggak boleh melarang orang untuk berbuat baik!"

"Terserah, pokoknya jangan buat cowok lain salah paham padamu,"

Miiko sudah siap untuk menggebuk bahu Tappei sekali lagi, tapi sosok Kenta dan Mari mendekat, "Tenang, aku akan buatkan laporan khusus untukmu, Tappei" kata Kenta. Ia sekelas dengan Miiko tahun ini.

"Aku juga akan mengawasi Tappei di kelas," Mari yang berbicara, Ia dan Tappei ada di kelas yang sama.

"Apaan sih, kalian semua menyebalkan!" omel Miiko, Ia kepalang malu didapati teman-temannya sedang berdua dengan Tappei dan memilih langsung pergi menuju kelas barunya. Meninggalkan pacar dan teman-temannya terkekeh geli di belakang.
Ia akan bercerita dengan Yukko saja nanti!

--------------------

(A/N): Wah.. kalian udah ngerasain 'different tension' di chapter ini, gak?

Sekali lagi aku bilang. Aku bakal naikin intensitas hubungan Tappei-Miiko di sini. Secara sederhana, tapi lebih dewasa. Jadi kalau yang kurang nyaman, bisa di skip aja.

Silahkan berkomentar, tapi mohon gunakan kata2 yang baik ya.. saya nggak sekuat itu untuk terima flame dari kalian.

Kocchimuite, Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang