8

660 42 15
                                    

"Mari bersama-sama menjalani semester baru yang menyenangkan!"

Riuh tepuk tangan bergema di Aula ketika pidato Kepala Sekolah berakhir. Semua murid berbaris rapi berdasarkan kelas, begitupula Miiko.

Ia melirik barisan paling kiri dekat para guru, Anak-anak baru dengan seragam apik dan hiasan bunga di dada. Mamoru tidak ada di sana, otaknya yang pintar mampu membuatnya masuk ke sekolah elit bersama Yuka-chan.

"Anak-anak baru tahun ini hebat-hebat, ya?" Miiko bisa mendengar Kenta berbisik di belakangnya.

"Aku akan berhenti beli roti di tokomu kalau sampai kau macam-macam dengan Yukko, Kenta!"

Pemuda Satou itu berjengit, "Yamada! Oh, astaga, ancamanmu jelek sekali. Siapa bilang aku mau menggoda Kouhai-kouhai cantik itu?"

"Oh? Sudah ada yang membuatmu tertarik?"
Miiko memicing, bersiap nenginjak tulang kering sahabat pacarnya.

"Gila ya? Aku hanya setia pada Yukko! Kenapa sih? Kau jadi ikut senewen karena jauh dari Tappei, yaー ampun, aku bercanda!" Kenta berujar cepat-cepat saat melihat perempuan di hadapannya mulai mengambil ancang-ancang.

Mereka sedang berjalan kembali ke kelas masing-masing. Miiko sempat berpapasan dengan Tappei, pemuda itu mengatakan akan menjemputnya saat istirahat untuk bisa ke Kantin bersama. Kalau boleh jujur, Miiko juga kecewa karena tidak bisa sekelas dengan Mari dan Tappei, Ia terlalu terbiasa bersama mereka, rasanya sepiーpersis seperti ketika Ia mendengar kabar bahwa Yukko bersekolah di SMA yang berbeda. Oh ya, sebelum benar-benar berpisah, ketiga sahabat itu memutuskan untuk mengadakan acara menginap dan menangis semalaman, berjanji untuk bisa saling bertemu setidaknya sebulan sekali.

"MIIKO!"

Miiko dan Kenta menoleh ketika seorang murid baru laki-laki menghampiri mereka. Wajahnya cukup tampan tapi terlihat arogan. Oke, siapa dia?

ー"Shouma, ya?"

Itu Kenta yang menebak. Miiko mengeryit dan kembali memerhatikan anak di depannya.

"Iya, Kenta masih nggak berubah, ya? Tampang bodoh~"

"Hey! Anak kurang ajar, aku seniormu. Panggil aku Satou-senpai!" Kenta memukul kepala anak itu dengan candaan.

Oh.. Shouma?
Miiko ingat sekarang. Si anak jahil nan keras kepala ketika SDー Mamoru membenci adiknya karena Ia selalu mendekati Momo.

"Aduh! Iya-iya.. Hahaha! tapi untuk Miiko, aku nggak mau panggil dia Senpai" kata Shouma yang berusaha menghentikan jitakan Kenta.

"Tidak sopan! Aku juga seniormu, tau?!" ujar Miiko kesal.

Tubuh Shouma sudah lebih tinggi dari Miiko, Ia juga punya rahang yang kokoh, tapi cowok itu ternyata masih sama menyebalkannya.

"Enggak ah.. panggil Miiko cukup, lucu sih, kaya panggil kucing. Sudah senior tapi masih kecil, Haha!!" Ucapan itu menghentikan usilan Kenta, dalam sekali kesempatan Shouma membebaskan diri dan menjulurkan lidah untuk mengejek lalu berjalan menjauh.

Setelah terjebak keheningan beberapa detik, Kenta dengan wajah serius menatap si gadis Yamada.
"Aku sungguhan akan melaporkan ini pada Tappei," katanya sambil berlari pergi.

"KENTA!! Kau tukang gosip!" keluh Miiko jengkel.

...

...

...

___________

A/N: Aku tau Shouma harusnya masih kelas 3 SMP, tapi di sini, aku mau ngebuat dia dibawah satu tahun saja dari Miiko and friend.

Mohon dimaklumi, ya?

Sekali lagi, cerita ini bukan untuk 'anak-anak' lagi.. yang kurang nyaman, silahkan di skip saja.

Sampai jumpa!

Kocchimuite, Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang