Cat eyes

94 6 5
                                    

Oda melihat pemandangan Yokohama di atap ADA, sambil menikmati hari yang dapat di bilang damai ini, tiba-tiba....
"Hoy Oda sudah lama tidak bertemu ya" Kata sesosok arwah yang muncul . 'Tcih dia lagi muncul' dalam hati Oda. "Apa mau mu kali ini?" Kata Oda bertanya. "Woy jangan galak begitu dong, aku cuman mau ngajak bertarung untuk yang kedua kalinya setelah pertarungan yang itu, kan seru kali ini tanpa menggunakan ability, yah karena kita sama sama udah mati dan jadi arwah" Katanya, ya arwah itu adalah arwah Gide yang ability nya mirip dengan ability Oda yang dapat melihat masa depan, dan membuat Ability singularity saat mereka bertarung dan menghasilkan kedua orang ini mati. "Ooh mau bertarung lagi ya, tunggu bentar ya" Kata Oda sambil turun ke bawah. "Pastinya Oda ketakutan lalu melarikan diri dan pada akhirnya saya yang menang hahahaha" Kata Gide sambil tertawa puas.

"Soda san jadi maksud mu yang di depan itu arwah jahat yang mau mengganggu ADA? " Tanya Atsushi sambil menunjuk Gide.

Jadi tadi Oda turun untuk memberitahu kepada Atsushi kalau ada arwah jahat yang mau mengganggu kedamaian di ADA alias itu Gide sendiri. "Iya lempar aja garam ke dia, nanti dia hilang" Kata Oda sambil memasang wajah datar. "Tu.. Tunggu aku tidak mau mengganggu ADA aku hanya.. " Kata Gide. "Sudah Atsushi kun, lempar aja garamnya, daripada nanti dia bakal nempel gangguin misi kita, lebih baik musnahkan aja dia sekarang" Kata Oda sambil tersenyum penuh kemenangan. Atsushi langsung melempari Gide dengan garam. "SIALAN KAU ODAAA.... " Kata Gide menghilang dari pandangan mereka. "Good job Atsushi kun" Kata Oda. "Wait Soda san, kok dia tahu nama mu? " Tanya Atsushi. "Yah kan kami sama sama arwah dan dialah yang membuatku seperti ini" Kata Oda. "Oh.. Ok aku akan kembali ke bawah" Kata Atsushi berjalan turun ke bawah untuk melanjutkan pekerjaan nya.

"Atsushi darimana aja kamu? " Tanya Kunikida. "Tadi aku lagi ke atas mencari udara segar" Kata Atsushi berbohong. "Oh, cepetan masuk kita akan mengadakan rapat" Kata Kunikida. "Baiklah " Kata Atsushi.

🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂🧂

"Jadi kita mendapatkan surat ancaman dari dia" Kata detektif berambut kuning itu. "Iya, dan isinya tentang dia meletakkan bom di suatu tempat yang berada di kota ini, dan dia berkata bahwa jika kita tidak dapat menemukan diri nya dalam waktu 3 jam maka dia akan meledakkan bom tersebut" Lanjut Ango. Semua orang yang berada di dalam tempat itu berpikir dengan serius dimana kah si Sawaru berada.
" Tcih... Dia ini sungguh bodoh sekali, kan kita punya Ranpo yang bisa mengetahui apa aja, iya tidak? " Kata Dazai mencairkan suasana. "Haaah.. Dazai seperti nya kamu tidak tau ya.. Ranpo sedang keluar membeli cemilan bersama Tanizaki, makanya mereka berdua tidak ada disini" Kata Kunikida. " Atsushi kun.. Hey... "Kata seseorang berambut merah memanggilnya. " Iya, ada apa Soda san?" Tanya Atsushi. "Itu.. Di depan jendela ada kucing, dia membawa sesuatu seperti handphone, coba kamu hampiri dia" Kata Oda. Atsushi langsung keluar menghampiri kucing itu dan mengambil handphone tersebut. "Woy woy Atsushi , apa yang kamu lakukan? " Tanya Kunikida. "Ada kucing yang membawa handphone ini, aku tidak tau apa gunanya ini" Kata Atsushi. "Wait.. Atsushi kun.. Tadi kamu ngomong soal kucing? Apakah itu kucing dengan 3 warna yang berbeda? " Tanya Dazai. "Iya, kenapa? " Tanya detektif muda berambut putih itu penasaran. "Ternyata dia sudah duluan toh... Pfft..mwuehehhehe.. Mwuahahahaha"  Dazai tertawa dengan keras seperti orang gila. "Wow, ternyata setelah kejadian kemarin dia bertambah gila ya... Bentar aku mau nelpon RSJ dulu " Kata Kunikida yang sudah tidak tahan lagi .  "Woaw.. Woaw.. Tunggu dulu Kunikida kyuun.. Sebelum kamu memasukan saya ke dalam RSJ, mending kita ke tempat direktur dulu" Kata Dazai. "Baiklah, tapi apa rencana mu? " Tanya Kunikida sambil memasang wajah yang murung. "Nanti kamu akan tahu,hoy..Ango..Atsushi, ayo kalian juga harus ikut! " Kata detektif berambut coklat itu . Entah kenapa firasat ku tidak enak....

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

"Permisi direktur, bolehlah kami masuk? "
"Iya masuklah" Kata Fukuzawa. "Direktur, Natsume sensei mengirim kan kita ini" Kata Dazai sambil menyerahkan perangkat keras seperti handphone itu " Ini adalah perangkat yang dapat mengetahui dimana lokasi Sawaru berada..menurut ku, Sawaru merencanakan sesuatu yang berbahaya yang dapat melibatkan Yokohama" Kata detektif itu sambil memasangkan wajah serius. "Baiklah, kalian berempat ku tugaskan untuk menangkap orang itu, dan sisanya akan bekerjasama untuk mencari bom tersebut " Kata Fukuzawa.
" Baik! " Kata mereka.

"Sekarang kita harus bergegas sebelum kota ini di ledakkan" Kata Dazai. " Aku akan menelpon ketua Taneda dan memberitahu kepadanya tentang informasi yang telah kita dapatkan" Kata Ango. " Lokasi ini..dia berada di pelabuhan, agak terlalu jauh dari sini, sebaiknya kita pergi menggunakan mobil " Kata Kunikida. "Baiklah serahkan bagian menyetir kepadaku " Kata Dazai sambil tersenyum.
" Atsushi kun.. Lebih baik kamu melarang Dazai menyetir " Kata Oda yang entah muncul dari mana "kenapa Soda san? " Pemuda itu bingung karena arwah yang datang entah dari mana itu tiba-tiba wajah nya seperti ketakutan "percayalah lebih baik larang dia " Kata Oda meyakinkan Atsushi bahwa akan ada hal buruk yang akan terjadi. "Baiklah" Kata Atsushi. "Ummm..Dazai san.. Lebih baik yang menyetir Kunikida san atau mungkin Ango san aja ya" Kata Atsushi ragu-ragu "he? Kenapa? Kan ini pertama kalinya kamu melihat aku menyetir" Kata Dazai yang terlihat gembira "Kunikida san.. Ango san lebih baik kalian yang menyetir saja yah, tolong" Kata Atsushi memohon "tunggu kukira Ango san yang menyetir" Kata Kunikida "tidak bukan aku, aku lagi tidak bisa karena sedang mencoba menelpon ketua Taneda , daritadi telpon nya tidak diangkat jadi kukira Kunikida san yang akan menyetir..tunggu..berarti..." Kata Ango yang melihat ke arah mobil "be-berarti... HOY DAZAI KELUAR DARI SANA! " Kata Kunikida panik mencoba menarik Dazai keluar dari tempat pengemudi "heee.. Kenapa Kunikida kyuun? " Kata Dazai yang masih mencoba mempertahankan posisi nya "cepat keluar dari saja Dazai " Kata Ango juga membantu Kunikida. "A-ada apa ini? Kenapa kalian ketakutan" Tanya Atsushi kebingungan "bukannya kau seharusnya tau.. Kalau Dazai menyetir kita bisa mati.... " Kata Kunikida " Dia sangat buruk dalam menyetir kendaraan... Dan bisa bisa kita mati ketabrak karena dia " Lanjutnya. "Oh begitu ya... Wait... DAZAI SAN CEPAT KELUAR DARI SANA! BIARKAN ANGO SAN ATAU KUNIKIDA SAN YANG MENYETIR! " kata Atsushi ikutan panik. " Tidak mauu~ " Kata Dazai
"Hah... Tidak ada pilihan lain.. Atsushi kun.. Demi keselamatan mu dan teman teman ku serta detektif pemarah itu.. Aku pinjam tubuh mu sebentar ya" Kata Oda "iya cepetan sebelum nanti kami dalam bahaya " Kata Atsushi yang masih panik.

"Dazai.. Lebih baik kamu duduk di bangku penumpang.. Aku tidak mau kamu melukai Atsushi kun dan juga Ango serta detektif pemarah itu"

"Odasaku, itu kamu? " Kata Dazai. Suara nya tegas namun juga lembut... Pasti itu dia, Odasaku . "HAH? APA MAKSUD MU DENGAN DETEKTIF PEMARAH ATSUSHI" kata Kunikida ngegas "Kunikida san.. Dia bukan Atsushi.. " Kata Ango.

"Tolong Dazai ini demi keselamatan mu dan juga teman teman mu" Kata Oda memohon lagi. "Baiklah.. Dengan satu syarat" Kata Dazai pasrah. "Apa syarat nya? " Tanya Oda.
"Kita mengobrol selama perjalanan" Kata Dazai.

Maafkan aku Atsushi kun seperti nya ini bukan sebentar lagi...
"Baiklah aku terima" Kata Oda pasrah. "Yeeeay aku bisa ngobrol dengan Odasaku" Kata Dazai yang menggunakan nada kekanak kanakan miliknya. "Tolong jelaskan ada apa ini? Kenapa Dazai nurut dengan Atsushi dan kenapa dia memanggilnya dengan sebutan Odasaku? " Tanya Kunikida kebingungan. "Cerita nya agak panjang Kunikida san, seperti nya kamu harus bertanya dengan Atsushi secara langsung" Kata Ango. "Ba-baiklah" Kata Kunikida pasrah. Mereka masuk ke dalam mobil dan melanjutkan misi mereka yang tertunda.

"Jadi Odasaku... Kenapa kamu tiba-tiba ada disini?".

Bungou Stray Dogs IkanaideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang