3. Bertemu

4.5K 80 3
                                    

Hai semua..

Sebelum membaca alangkah baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..

Terimakasih.

~

Pagi itu Kak Nia bangun terlebih dahulu, lalu baru ia membangunkan ku.

"Far.. bangun yuk.."

"Ehm.. eh.. jam berapa kak.."

"Jam 6 . ayook bangun jadi cewek itu harus rajin Far..jangan males.."

"Iya iya kak.."

aku terbangun dengan keadaan masih setengah sadar, mencoba untuk membuka mata tapi ujung ujung nya merem lagi karena masih ngantuk.

"Eh malah tidur lagi kan.. ayok cepet bangun.." kata Kak Nia sambil menarik ku agar berdiri dari tempat tidur.

Aku yang masih dalam keadaan mengumpulkan nyawa hanya bisa mengikuti kak nia.

"Far... Far!! Farah.."

byurr... siraman air dingin yang mengenai kepalaku membuatku terbangun dari tidurku.

"Kak Nia..eb elb elb .." aku mengusap air yang mengalir di wajahku.

Setelah aku membuka mata dan bisa melihat dengan jelas, ternyata aku sudah ada di dalam kamar mandi bersama Kak Nia. Kita berdua sama sama sudah dalam keadaan telanjang.

"Yuk mandi bareng Far.. kayaknya asik dehh.. hihi.."

Akhirnya kita berdua pun mandi bareng, kita juga saling menyabuni satu sama lain. Saat aku menyabuni tubuh Kak Nia, aku baru menyadari betapa mulus dan halusnya tubuh Kak Nia. Mulai dari menyabuni payudaranya hingga bagian bokong Kak Nia yang begitu sexy. Begitu pun Kak Nia yang menyabuni badan ku juga. Hingga akhirnya kita pun selesai mandi. Jam menunjukan pukul setengah 8 pagi.

"Eh Far aku berangkat kerja dulu yah.. sama nanti good luck yah buat kamu semoga lancar dan udah bisa kerja lagi.."

"Iya kak makasih, hati hati kak berangkat kerjanya.."

"Iya Far.. pasti.. yaudah ya gue duluan."

Kak Nia berangkat ke konter naik motor scoopy warna merah yang ia punya. Setelah Kak Nia berangkat kerja, tinggal lah aku sendiri di kosan. Seperti biasa setiap pagi aku bersih bersih kamar kos kayak nyapu,l ap lap debu pakai kemoceng, pokoknya bersih bersih lah. Setelah semuanya beres aku istirahat bentar sambil main main hp.

"Tok tok tok... permisi.."

"Waduh.. itu pasti Pak Alfin udah datang, mana aku belum siap lagi.."

"Permisi.."

Segera aku cari jilbab instan untuk menutupi rambut ku yang memang belum terlalu panjang ini. Kutarik nafas panjang panjang lalu aku keluarkan pelan pelan agar rileks. Aku pun bersiap menemui Pak Alfin lalu membuka pintu kamar kos.

"iya pa...k"

"mbak ini ada paket dengan nama Nia Maulida,"

ternyata tukang paket. Haduh... bikin deg deg an aja nih abang abang.

"Iya bener pak makasih ya"

"Baik mbak saya pamit dulu."

Akhirnya ku tutup pintu dan berjalan masuk. Baru dua langkah tiba tiba terdengar suara ketokan pintu lagi.

"Tok..tok.. tokk"

"Apaan lagi sih ini bapak kurir.."

lalu aku berbalik badan dan langsung membuka pintu lagi.

FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang