8. Menjelang Pameran

4.2K 66 8
                                    

Hai semua..

Sebelum membaca alangkah baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..

Terimakasih.

~

Hari ini tepat seminggu sebelum hari pameran. Pak Alfin memiintaku untuk ikut denganya sepulang kerja nanti. Sepulang kerja aku langsung naik ke mobil Pak Alfin. Ternyata Pak Alfin mau membawaku ke klinik Bu Jessica.

Sesampainya di sana aku pun bertemu Bu Jessica dan masuk ke ruangannya. Bu Jessica bilang kalau kali ini ada treatment khusus, ia mau menyuntikan sesuatu ke kedua payudaraku yang udah mulai tumbuh. Efek dari suntikan ini adalah untuk memperbesar payudaraku secara instan untuk keperluan pameran nanti.

Ketika Bu Jessica mengatakan itu, sebenarnya aku khawatir, aku takut payudaraku gak bisa balik lagi seperti semula. Tapi Bu Jessica mengatakan bahwa ini hanya untuk sementara, dan nanti setelah beberapa minggu akan hilang efek dari serum ini.
Ya mau bagaimana lagi, aku hanya bisa menerima demi kepentinganku dan pada saat pameran nanti. Setelah semua proses selesai aku diantar keluar oleh Bu Jessica, akan tetapi aku tidak melihat Pak Alfin.

“Bu Pak Alfin mana yah?”

“Ohh Pak Alfin ada urusan katanya, makanya dia pergi duluan dan kmu Farah nanti Ibu yang nganter kamu”

“Ohh gitu, makasih ya bu”

Setelah Bu Jessica siap siap akhirnya kita berdua pergi meninggalkan klinik. Bu Jessica bilang sebelum mengantarku pulang ia ingin mengajaku ke suatu tempat. Ketika aku tanya tempat apa dia tidak mau menjawab.

“Nanti juga tahu sendiri kamu” Katanya.

Setelah beberapa menit akhirnya kita sampai di suatu tempat yang Bu Jessica maksud, yaitu salon. Katanya ini salon milik temennya, lalu Bu Jessica mengajaku turun untuk masuk. Setelah masuk Bu Jessica bertemu temannya yang punya salon itu, mereka berbincang beberapa hal sementara aku cuma duduk menunggu Bu Jessica. Setelah selesai berbincang dengan temennya Bu Jessica lalu menghampiri ku.

“Farah pokoknya kamu tinggal nurut aja yah, udah ibu omongin semua. Nanti kalo udah selesai ibu kesini lagi buat jemput kamu”

“Mari mba ikut saya” kata seorang pegawai di situ.

Ternyata dari tadi Bu Jessica membicarakan tentang aku untuk di layani di salon ini. Akhirnya aku dituntun ke kursi salon untuk mendapatkan semua treatment treatment yang sudah Bu Jessica siapkan untuk ku. Mulai dari perawatan kuku,waxing, sampai rambutku yang di rapihkan karena memang aku nggak pernah ke salon buat rapihin rambut, toh emang aku sehari hari pakai jilbab.
Baru kali ini aku merasakan rasanya pergi ke slaon.

Rasanya menyenangkan juga dilayani dan dimanjakan di salon gini. Entah kenapa aku begitu menikmati sampai gak sadar kalo tiba tiba udah selesai aja. Padahal setelah aku melihat jam, ternyata udah lumayan lama juga aku di salon itu. Sekarang rambutku sudah bagus, rapih, wangi, dan enak aja dilihat. Aku berpikiran buat gak pake jilbab dulu nanti pulang ke kos, mau pamer rambut baru ke Kak Nia. Tak henti hentinya aku berkaca di depan cermin untuk memain mainkan rambutku yang baru.

“Farah” Terdengar suara seseorang memanggil namaku.

“Loh Pak Alfin”

“Udah selesai?”

“Eh udah sih..”

“Yaudah yuk pulang”

Kenapa malah Pak Alfin yang jemput aku, bukanya tadi Bu Jessica bilang dia yang mau jemput aku. Aku sedikit malu karena ternyata yang jemput Pak Alfin, mana aku lagi gak pake hijab. Aku pun mengikuti Pak Alfin memasuki mobilnya. Setelah di dalam mobil aku sebenarnya ingin tanya kenapa bukan Bu Jessica yang jemput, tapi nggak enak jadi aku urungkan niat itu. Gak penting juga sih, yang penting aku bisa pulang ke kos.

FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang