Warning! Cerita mengandung unsur LGBT!
----------------------------------------------------------------
Bercerita tentang Farhan yang sedang kesusahan untuk mencari kerja. Sampai suatu ketika akhirnya ia dapat sebuah pekerjaan, akan tetapi ada syar...
Sebelum membaca alangkah baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..
Terimakasih.
~
Seperti yang sudah direncanakan kemarin lalu. Aku diajak oleh Kak Nia buat ikut pergi bareng karyawan konter lainnya, refreshing katanya biar nggak pusing kerja terus. Dan kebetulan ada libur satu hari, yaitu hari ini.
Aku dan Kak Nia bersiap dari kos, sekarang aku udah mahir melakukan semuanya sendiri. Mulai dari pake bh, jilbab, bahkan make up pun aku udah bisa, yah walaupun belum yang mahir banget cuma make up simpel aja sih. Karena niatnya mau jalan jalan ke wisata alam gitu, jadi outfit yang aku pakai juga gak yang ribet gimana banget.
Seperti biasa aku selalu bareng Kak Nia kemana mana dan aku selalu bonceng Kak Nia. Aku dan Kak Nia otw ke tempat perjanjian yaitu di konter. Sampai di sana ternyata masih sepi, baru aku dan Kak Nia yang ada di situ.
“Kebiasaan nih anak anak.. hobi banget telat..” Kata Kak Nia menggerutu sendiri.
“Iya pada kemana yah kak, belum pada dateng.” Sambungku.
Tak lama ada mobil yang mendekat ke arah ku dan Kak Nia. Dari kejauhan aku mengenali mobil itu, mobilnya kaya punya Pak Alfin. Dan bener aja.
”Loh.. Nia, Farah, kok di sini.. bukannya hari ini libur..?” Tanya Pak Alfin
“Eh... ini pak rencananya sih kita semua mau jalan jalan, dan janjiannya di sini cuman belum pada dateng..” Jawab Kak Nia
“Ohh gitu.. emm sebentar..”
Lalu Pak Alfin seperti mengambil sesuatu dari dalam mobil.
“Nih buat nambah jajan kalian semua..” Kata Pak Alfin sambil memberikan beberapa lembaran uang berwarna merah ke Kak Nia.
“Wah.. beneran nih pak.. makasih banyak Pak Alfin..”
“Makasih Pak Alfin” Sahutku yang ikut berterima kasih juga.
“Iya sama sama, Farah..”
“Iya pak kenapa”
“Kamu hati hati yah.. jangan sampe kenapa kenapa, sebentar lagi kamu kan harus ikut pameran..”
“Siap pak!”
“Nia, jagain Farah yah.. jangan ajarin yang aneh aneh..”
“Ok pak siap..!”
“Kalo gitu saya pergi dulu ya, have fun buat semua..”
Lalu Pak Alfin pun pergi meninggalkan kita berdua.
Tak lama dari itu temen temen konter pun mulai pada datang satu persatu. Kami pun pergi ke destinasi yang sudah direncanakan. Kita berencana pengen piknik ala ala gitu lah di alam. Pokoknya yang hijau hijau biar seger di mata, karena bosen dengan suasana kota yang sehari hari kita tinggali.
Akhirnya kita semua sampai di tempat tujuan. Yang kurasakan pertama kali ketika sampai di sana yaitu suasananya yang sejuk dan segar. Aku udah lama banget ke tempat yang sejenis kaya gini. Kami jalan jalan di area wisata tersebut sambil sesekali bercanda satu sama lain. Menikmati pemandangan sekitar dan ngobrol sana sini gak jelas hahaha. Terus kita duduk santai sambil beli beberapa makanan, nyanyi nyanyi, gosip dan lain lain. Aku nggak nyangka aja ternyata seru juga main bareng sama mereka, aku juga merasa kalau ternyata menyenangkan juga kehidupan cewe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Foto kita ketika lagi piknik. Aku dan Kak Nia duduk paling belakang. Kacamata dan topi dikepala membuatku terlihat makin manis.
~
Setelah kita udah lumayan lama di situ dan ngerasa udah bosen kita berencana untuk pulang, tapi berubah pikiran saat Kak Nia mengatakan sesuatu.
“Eh.. guys jangan pulang dulu yak..!”
“Loh knp emang?”
“Nih.. jadi tadi sebelum kalian pada dateng ko konter tadi aku sama Farah ketemu Pak Alfin. Terus dikasih ini dong..” Kak Nia sambil menunjukan uang pemberian Pak Alfin sambil mengipas ngipas uang itu.
Akhirnya kita semua tidak jadi pulang, melainkan mampir ke mall dulu, buat ngabisin uang pemberian Pak Alfin kata Kak Nia. Aku karena baru pertama kali ikut mereka hangout jadi ya aku ikut ikut aja mereka mau ngapain aja. Ketika sudah sampai di mall ada yang punya usul buat nonton bioskop karena katanya ada film terbaru.
“Aku nggak ikut ah kak..” Kataku ke Kak Nia.
“Loh kenapa?”
“Film nya horor kan? Aku takut kalo nonton horor..”
“Ehh guys masa si Farah takut nonton horor..”
“Yah.. cemen banget sih Far.. masa giru doang takut” Sahut temen temen yang lain.
“Eh.. anu itu, aku bukanya takut kok”
“Terus apa kalau nggak takut”
“Eh.. aku emang nggak suka aja film horor..”
“Halah bilang aja takut Far..”
“Iya kayaknya kamu emang lebih pantes jadi cewek deh.. kita aja pada nggak takut..”
“Iya nih udah nggak ada sisah sisah cowoknya sama sekali hahaha.”
Habis aku dijadikan bahan bercandaan oleh mereka semua. Aku berfikir apa iya sih aku secemen itu cuma gara gara nggak berani nonton film horor doang. Masa iya sih aku udah secewek itu sampai dibilang lebih pantes jadi cewek ketimbang jadi cowok.
Lalu Kak Nia mulai berbicara untuk membuat keadaan sedikit lebih kondusif.
“Yaudah ayok aku berani kok..” Sahutku tanpa ragu.
“Nah.. gitu dong dari tadi.. yok nonton yokk keburu telat..” Kata temen temen.
Aku pengen ngebuktiin aja kalau aku nggak secemen yang mereka kira, bagaimana pun aku masih laki laki. Akhirnya dengan mengumpulkan keberanian aku puun ikut masuk ke bioskop. Aku duduk di samping Kak Nia. Selama film diputar tangan ku terus menggenggam erat Kak Nia saking gemeternya diriku. Dan ketika ada adegan yang berpotensi menyeramkan, aku selalu memalingkan wajahku ke bahu Kak Nia agar teriakan ku gak kedengeran keras walaupun sebenarnya dengan sekuat tenaga aku menahan untuk menjerit karena ketakutan.
Setelah keluar dari bioskop habis aku diledekin lagi oleh mereka semua. Dan dari bioskop kita pergi ke restoran buat makan makan. Terus pulang karena takut kemaleman. Ya walaupun aku diledekin dan lain lain tapi tetep buat ku ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Udah lama aku nggak liburan seru kaya gini.
Sepulangnya di kosan aku langsung bersih bersih, ganti piyama dan langsung tidur biar besok bisa fit buat kerja lagi. Dan sembari aku menunggu tidur, waktu itu aku sedang scroll scroll hp ku. Tiba tiba ada chat masuk secara bersamaan, yaitu dari Randy dan Pak Alfin
