1

161 7 0
                                    

Kim Jisoo Seorang gadis dari Busan yang telah di selesai menempuh pendidikan di Jurusan Perkantoran. Jisoo adalah anak pertama dari 3 bersaudara yang dimana dia memiliki banyak luka dihatinya.
Sejak berusia 6 tahun Jisoo terabaikan karena kelahiran kedua adik kembarnya, 6 tahun menjadi anak tunggal sudah cukup bagi Jisoo merasakan kasih sayang tak terbagi kini waktunya dia mengalah untuk dua adiknya. Sejak kelahiran si kembar Jisoo selalu dirawat oleh neneknya sampai akhirnya Neneknya Dipanggil oleh sang kuasa pada Usia Jisoo yang ke-9 Tahun Jisoo benar-benar kehilangan sosok yang selalu bersamanya. Sejak kematian sang nenek Jisoo diperlakukan Berbeda dari adik-adiknya, Jisoo sangat kekurangan kasih sayang waktu itu dia bertahan dengan begitu banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Jisoo selalu dibandingkan dengan sepupu-sepupunya, selalu di pukul dan dimarahi Tanpa sebab oleh Appa dan Eommanya sampai usianya 12 tahun Jisoo ingin bunuhdiri dengan menggoreskan Siled pada tangannya Namun kembali dia urungkan niat itu, sekali lagi dia mencoba untuk Bertahan namun merasa sakit dengan perbuatan orangtuanya pada usia ke 14 tahun dia berniat meminum berbagai obat utnuk operdosis namun ternyata tidak berguna, Jisoo menyerah untuk bunuh diri dan memilih untuk tetap bertahan dalam hidupnya yang tidak menerima kasih sayang dari Appa eommanya. Jisoo selalu menurut apa mau orangtuanya dan selama Ini Jisoo selalu berusaha menutup lukanya dengan Senyuman, semenjak Usia Jisoo menginjak 17 tahun Jisoo tidak mendapat pukulan-pukalan Fisik lagi namun pukulan-pukulan Mental selalu dia terima tapi Jisoo selalu tersenyum selalu berusaha memilih untuk berpura-pura bahagia.
Sekarang Jisoo sudah dewasa dan memiliki kekasih bernama Lee Taeyong Jisoo telah lulus dan memegang gelar perkantoran. Orangtua Jisoo ingin dia lekas bekerja agar dapat menyekolahkan kedua adik kembarnya namun Taeyong memaksa Jisoo untuk lekas menikah dengannya karena sudah lama Taeyong menunggu Jisoo yang tidak ada kepastian untuk menikah.

Hari ini Taeyong meminta Jisoo untuk bertemu di cafe tempat mereka biasa bertemu karena ada yang Ingin Taeyong bicarakan.

"Sudah lama menunggu? Mianee tadi jalan begitu macet" kata Jisoo yang lelah berlari.
"Nee, Arasoo aku hanya Ingin menanyakan sesuatu padamu" kata Taeyong
"Apa tidak pesan terlebih dahulu?"
"Tidak perlu aku hanya ingin berbicara sebentar"
"Ahh nee, apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Bagaimana jika kita menikah bulan depan?"
"Menikah? Bulan depan? Kenapa mendadak?"
"Aku hanya perlu kepastian"
"Yong kita sudah sering membahas ini dan aku sudah katakan Eomma dan Appa tidak akan menyetujui keputusan ini sebelum aku bekerja"
"Tapi aku sudah memiliki perusahaan dan itu cukup untukmu Jisoo" suara Taeyong agak meninggi
"Aku harus menyekolahkan Adik-adikku Yong, orangtuaku menyekolahkan ku agar aku bisa menyekolahkan Adik-adikku" jelas Jisoo
"Tidak usah sekolah tinggi-tinggi untuk apa? Sepertimu sampai sekarang saja belum mendapat pekerjaan, lagian Appa dan eomamu kan ada"
"Aku baru saja lulus 2 bulan yang lalu dan mencari pekerjaan butuh waktu, Appa dan eommma tidak memiliki uang, menyekolahkan aku saja sulit" kata Jisoo
"Ya sudah jika kamu tidak ingin menikah denganku bulan depan aku akan mencari yang lain"
"Aku tidak bisa membentah Appa dan Eomma Yong"
"Appa dan Eommamu hanya menyusahkan saja sok ingin menyekolahkan anak-anak tapi tidak memiliki uang" bentak Taeyong
"Cukup Yong, Jika kamu ingin menghina aku silahkan hina aku tapi jika untuk keluargaku tolong jaga omongan mu"
"Wae? Untuk apa membela keluarga yang bahkan tak pernah menganggapmu ada Soo"
"Cukup aku sudah bilang cukup Yong, bagiku Keluargaku adalah segalanya"
"Terserah mu berbicara denganmu juga tidak gunanya ini sudah membuang-buang waktuku saja"

Taeyong meninggalkan Jisoo sendiri di cafe dengan perasaan yang tidak bisa diartikan, keadaannya benar-benar hancur biasanya Taeyong yang ada disisinya Jika Jisoo menerima banyak masalah dirumah, biasanya Taeyong yang menjadi Pundak untuk Jisoo jika Jisoo ingin bersandar. Namun setelah ini entah apa yang terjadi. Jisoo pulang dengan keadaan yang bisa dibilang kurang bersahabat adik-adiknya ternotif akan kedatangan kakanya yang terlihat hancur.

"Dari mana Eonie?" Tanya Rose
"Eonnie terlihat sangat lesu" kata Lisa.
"Aniya, eonnie tadi kehujanan dijalan"
"Emang ada Hujan?"
"A--ahhh, eonnie mau mandi dulu eonnie sudah kedinginan" kata Jisoo bohong namuan adik-adiknya hanya beroh-ria.

Jisoo naik ke kamarnya yang terletak di lantai dua dan memutuskan untuk berkurung diri di kamar. Sudah pukul 20.30 Jisoo masih belum turun sejak tadi, Appa dan Eommanya tidak terlalu peduli dengan hal itu berbeda halnya dengan adik-adiknya.

"Rose, eonnie mana?" Tanya Lisa
"Tidak tau, sejak tadi tidak keluar" jawab Rose
"Biarkan saja, lagi pula eonnie kalian tidak makan akan mengirit pengeluaran kita"
"Appa kenapa Appa seperti itu?"
"Anii, lagian sudah jam segini anak itu ngapain aja" kata Appa Jisoo.

Karena tidak kunjung muncul Appa Jisoo menggedor pintu putri pertamanya itu.

"Jisoo apa yang sedang kamu lakukan heh, sejak tadi berkurung didalam kamar, mau tidak lapar "
Jisoo membuka pintu kamarnya.
"Ani Appa, Jisoo sedang diet"
"Arasooo, jangan terus-terusn mengurung diri segeralah mencari pekerjaan kamu taukan kita perlu banyak uang"
"Nee appa Jisoo sedang mencari pekerjaan"
"Hmmmm" Appa Jisoo berlalu pergi meninggalkan putrinya itu lalu Jisoo menutup kembali kamarnya.

Seminggu sejak kejadian antara Jisoo dan Taeyong tterakhir kali mereka bertemu, Taeyong tidak pernah menghubungi Jisoo lagi membuat Jisoo agak hawatir.
Hari ini Jisoo mencari pekerjaan kembali dan dia memilih untuk berjalan kaki namun ketika dia melewati satu cafe dia melihat seseorang yang tidak asing di matanya akhirnya Jisoo memilih untuk lebih dekat untuk melihat ternyata itu Taeyong dengan seorang wanita, Jisoo akhirnya mengahapiri Taeyong dan wanita itu.

"Taeyong apa-apaan ini?" Teriak Jisoo
"Jisoo!! kamu yang apa-apaan kesini?"
"Kamu bertanya ada apa? Sudah jelas kamu berselingkuh Yong" kata Jisoo dengan mata berkaca-kaca
"Berselingkuh? Dengar ya kita sudah mengakhiri hubungan kita seminggu yang lalu dan kita sudah tidak punya hubungan lagi"
"Tapi Yong" Jisoo menangis
"Kenalin Ini Tunangan gue Sana" kata Taeyong, mendengar Itu Jisoo seperti tidak ada harapan lagi.
"Gue Sana, Sekarang berhenti berharap sama Taeyong karena gue dan Taeyong akan menikah bulan depan" kata Sana
"Selamat, semoga bahagia, dan buat Lu Yong gue harap lu gak nyesal" Setelah mengatakan Itu Jisoo lalu pergi meninggalkan Mereka berdua.

My ChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang