-hutang budi (7)-

135 17 4
                                    

Baru saja vio keluar dari pintu, dia terhenti karena mendapat bisikan tak enak dari seseorang.

"Lo punya hutang sama gue" ujar seorang itu, tak lain tak bukan adalah Rey.

"Gais kalian duluan aja, gue ada urusan sebentar sama dia" ujar Vio kepada teman temannya yang juga ikut berhenti.

"Beneran yo?" Tanya Ratu yang hanya mendapat anggukan dari vio. Mereka pun langsung meninggalkan vio dan rey.

Tampak sudah rada sepi, lalu vio membuka suara kembali.

"Sebenernya mau lo apa sih?" Tanya Vio to the point. Rey tak mengubris perkataan vio, namun ia memilih menarik tangan Vio.

-luar biasa-

"Duduk" ujar Rey dingin.

"For?" Tanya vio yang tak tau tujuan rey membawanya ke taman belakang sekolah.

"Duduk" ujar rey sekali lagi.

Vio pun duduk di kursi yang sudah di sediakan. Di meja sudah ada beberapa makanan, ya makanan dari kantin juga sih hehehe. Rey pun duduk di depan vio.

"Tujuan lo bawa gue kesini apa sih sebenernya? Temen temen gue udah pada nungguin" ujar vio.

"Lo punya 2 hutang budi sama gue" ujar rey sembari mendekatkan wajahnya ke wajah vio.

"D-dua? Emang gue punya utang budi apa sama lo?" Tanya vio rada gugup karna wajah mereka sangat dekat hanya 3 cm. Rey menjauhkan wajahnya.

"Pura pura lupa lo? Mau gue jelasin?" Tanya rey dengan nada dinginnya.

"Yang pertama, gue tolongin lo kemaren malem, waktu lo sama temen lo di ganggu sama geng motor. Yang kedua, gue selamatin lo sama kelompok lo dari hukuman osis" ujar rey.

"Yang pertama, gue sama sekali gak pernah minta bantuan lo! Yabg kedua, gue ga-" ujar vio terpotong cepat oleh rey.

"Kalo gak ada gue, mungkin lo sama temen temen lo udah di jemur di lapangan!" Ujar rey memotong ucapan vio. Vio hanya terdiam.

"Tinggal makan aja ribet banget lu" ujar Rey sudah makan duluan.

"Iya iya!" Ujar Vio lalu memakan makanan yang ada di sana.

"Oh ya 1 lagi, lu pulang bareng gue nanti" ujar Rey di sela sela makannya.

"Hm, tapi hutang budi gue lunas ya!" Ujar vio.

"Terserah" ujar rey.

"Oh ya btw, lo kenapa mau banget nganter gue?" Tanya vio penasaran, pasalnya dari tadi rey sangat memaksa untuk dirinya mau mengikuti permintaan Rey.

"E-enggak kok, lo aja kali yang gr" ujar Rey gelagapan.

"Alah ketauan banget bohongnya" ujar vio sembari menampol pelan pipi Rey.

"Siapa yang bohong sih? Percaya diri banget lo, makan buruan, jangan ngoceh mulu" ujar rey sembari melanjutkan makannya.

"Ya ya ya ya" ujar Vio sembari melanjutkan makannya. Namun sebelum itu ia melihat Rey sekejap dengan senyum jailnya.

"Huh, untung ni orang gak tau tujuan gue" batin Rey.

-luar biasa-

luar biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang